READ MORE - Suami, Istri dan Selingkuhan Tinggal Satu Rumah
-
Whether you would like to improve your health - Whether you would like to improve your health, improve you appearance, or do both, you may be interested in finding a weight loss plan to use. When it come...
-
When her parents got done reading the letter they both were in tears - Lisa was born into a loving Christian family and went through life knowing of The Lord and his supreme sacrifice. She was accustomed to Amazing Grace each ...
Suami, Istri dan Selingkuhan Tinggal Satu Rumah
READ MORE - Suami, Istri dan Selingkuhan Tinggal Satu Rumah
Walau Sudah Bersertifikasi, Guru Masih Tetap Minim Kreativitas
READ MORE - Walau Sudah Bersertifikasi, Guru Masih Tetap Minim Kreativitas
Media Sangat Sensitif Ketika Bicara Ideologi Islam
dan jika kami tidak mengatakan kebenaran pasti kamipun akan mati.
Maka kami akan tetap mati dengan mengatakan kebenaran
meskipun taring-taring anjing mencabik daging kami
meskipun paruh-paruh burung nasar mematuki kepala kami.
Hidup kami hanya untuk Allah, kami mati karena membela agama-Nya"
(syaikh abu dujanah ash shamy)
READ MORE - Media Sangat Sensitif Ketika Bicara Ideologi Islam
Meski Menang, Jokowi Terganjal UU
"Jika Jokowi memenangkan Pilkada DKI Jakarta, proses selanjutnya adalah mengajukan pengunduran diri yang harus disetujui sidang paripurna DPRD Surakarta," ujar Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah, Selasa (18/9/2012).
Sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 49 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas PP No. 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, yang menyebutkan bahwa setiap kepala daerah yang berniat mengundurkan diri harus melalui persetujuan DPRD setempat.
"Pengunduran diri seorang kepala daerah bukan perkara mudah. Karena untuk mengundurkan diri, Jokowi harus mendapat persetujuan 3/4 anggota DPRD Surakarta melalui sidang paripurna," ujarnya.
Total kursi di DPRD Surakarta periode 2009-2014 adalah 40 kursi, terbagi dalam enam fraksi, yakni Fraksi PDI Perjuangan dengan 15 kursi, Fraksi Partai Demokrat dengan 7 kursi, Fraksi Golkar Sejahtera (gabungan Golkar dan PDS) dengan 6 kursi, Fraksi PKS 4 kursi, Fraksi PAN 4 kursi, dan Fraksi Nurani Indonesia Raya (gabungan Hanura dan Gerindra) dengan 4 kursi.
Dari komposisi tersebut, jumlah kursi fraksi parpol di DPRD Surakarta yang mendukung Jokowi pada pilkada DKI sebanyak 17 kursi. Sedangkan jumlah kursi fraksi parpol di DPRD Surakarta pendukung Fauzi Bowo di pilkada DKI sebanyak 21 kursi. Sementara dua kursi milik PDS diposisikan netral jika sesuai dengan arahan DPP PDS, meskipun tidak menutup kemungkinan bergabung dengan Golkar sesuai dengan fraksi yang ada.
Iberamsjah menyatakan, jika melihat pada komposisi tersebut, maka sangat terbuka kemungkinan kekuatan parpol pendukung Fauzi Bowo yang ada di DPRD Surakarta tidak akan menyetujui pengunduran diri Jokowi jika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Contoh nyata sudah kita lihat saat DPRD DKI Jakarta menolak pengunduran diri Wakil Gubernur Prijanto. Ini bisa menjadi yurisprudensi bagi DPRD Surakarta untuk menolak Jokowi sekaligus meminta yang bersangkutan melanjutkan tugasnya di Solo," paparnya. ( tribunnews.com )
Blog : Selebrity
Post : Meski Menang, Jokowi Terganjal UU
READ MORE - Meski Menang, Jokowi Terganjal UU
9 Juta Warga DKI Siap-Siap Jadi Kelinci Percobaan Jokowi Dalam Pengentasan Kemiskinan
"Tidak apa-apa. Amien Rais itu orang hebat. Saya akan belajar banyak dari beliau. Bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Dan bagaimana caranya mengentaskan kemiskinan," jelas Jokowi, di Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/8/2012), seperti diberitakan Okezone.
Menurut Amien, selama masa dua periode kepemimpinan Jokowi, angka kemiskinan di kota Solo meningkat tajam. Amien juga meragukan predikat Wali Kota terbaik sedunia yang disandang calon Gubernur DKI Jakarta itu. Penghargaan itu, kata Amien, menyesatkan.
Terkait hal itu, Jokowi hanya menjawab, akan belajar banyak dengan Amien Rais bagaimana menjadi seorang pemimpin dan mampu mengentaskan kemiskinan. Artinya, setengah juta rakyat Solo dan bahkan sembilan juta lebih warga DKI Jakarta juga bakal jadi kelinci percobaan Jokowi dalam mengentas kemiskinan.
Sementara anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Eva Kusuma Sundari menilai, pernyataan Amien Rais terlalu berlebihan dan tidak berdasar sama sekali.
"Saya menyayangkan pernyataan tersebut karena Pak Amien Rais menyampaikan sesuatu tidak didasarkan pada fakta yang ada," kata Eva kepada ANTARA News, di Jakarta.
Eva menyebutkan, seharusnya mantan Ketua MPR RI menyebutkan data-data seperti Human Development Index (HDI) Solo, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Solo.
Dikatakannya, dari 11 kabupaten yang berada dibawah keresidenan Surakarta, Solo merupakan kabupaten yang memiliki tingkat HDI paling tinggi, yakni 0,4 persen. Sedangkan HDI Jakarta yang memiliki PAD paling besar di Indonesia hanya memiliki HDI 0,1 persen.
Disamping itu, pernyataan Amien Rais itu terkesan tidak menghargai anak bangsa sendiri yang berhasil meraih penghargaan di Asia Tenggara dan dunia dalam menata dan mengelola daerah.
"Jokowi mendapat penghargaan di ASEAN. Coba Pak Amien memberikan contoh, siapa anak negeri yang mendapat penghargaan dan pengakuan internasional dalam mengelola daerah?" kata anggota Komisi III DPR RI itu.
Sebelumnya mantan Ketua MPR Amien Rais menganggap predikat yang diberikan kepada Joko Widodo atau bisa disapa Jokowi sebagai salah satu Wali Kota terbaik di dunia terlalu berlebihan dan menyesatkan.
Justru menurut Amien, selama masa kepemimpinan Jokowi memimpin Kota Solo, angka kemiskinan di Kota Solo naik cukup tajam. Kondisi ini menunjukkan bahwa Jokowi tidak mampu mengatasi kemiskinan di sana. Malah sebaliknya, angka kemiskinan semakin meningkat.
"Saya bangga bila ada orang Solo bisa memimpin Jakarta. Tapi selama memimpin Solo, justru angka kemiskinan di kota Solo semakin meningkat. Bagaimana memimpin Jakarta yang angkanya lima hingga enam kali lebih tinggi dibandingkan Solo? Jadi, predikat salah satu Wali Kota terbaik di dunia terlalu berlebihan dan menyesatkan," jelas Amien Rais saat ditemui Okezone disela-sela halal bihalal keluarga besar Amien Rais di Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (21/8/2012).
Keraguan lain yang diungkapkan Amien adalah dibandingkan kota-kota lainnya di Benua Amerika, Eropa, Asia, Kota Solo masih banyak daerah kumuh. Selain itu tingkat kedisplinan, ketertiban, dan kepatuhan berlalu lintas sangat rendah.
"Saya sudah berkeliling ke negara-negara Amerika, Eropa, Asia dan Timur Tengah, di sana jauh lebih indah, lebih tertib dan lebih disiplin serta tidak ada daerah kumuhnya. Sedangkan Solo, banyak daerah kumuhnya. Gilingan, Nusukan, Ngemplak, itu daerah kumuh dan gagal dientaskan Jokowi," paparnya.
Sehingga dengan dasar itu, Amien Rais meminta warga Jakarta untuk cerdas memilih. Amien juga meminta kepada warga Jakarta untuk membedah sebelum memilih mana keberhasilan dan mana kegagalan keduannya dalam memimpin daerah.
Selain membedah keduannya, Amien Rais juga meminta agar unsur SARA tidak dimasukkan kedalam program kampanye.
"Saya kasihan dengan Rhoma Irama. Rhoma Irama ceramah di depan umatnya, mengajak masyarakat berpikir sebelum memilih, disebut SARA. Tapi kalau pasangan Jokowi dan Ahok kampanye di tempat ibadah untuk memilih dirinya, tidak disebut SARA," pungkasnya. ( suara-islam.com )
READ MORE - 9 Juta Warga DKI Siap-Siap Jadi Kelinci Percobaan Jokowi Dalam Pengentasan Kemiskinan
Jangan Memilih Cina Kafir
Umat Islam agar melepaskan soal politik dengan agama. Muncul penelanjangan terhadap umat Islam dan tokoh-tokohnya, terkait dengan pernyataan dari Oma Irama, yang menegaskan, "Jangan Memilih Cina Kafir".
Pernyataan Oma itu, membuat respon dari kalangan para pendukung Jokowi-Ahok, meluap bagaikan air bah. Media massa berada dibelakang Jokowi-Ahok. Mereka sangat tersentak dengan pernyataan Oma itu. Seakan mereka tidak dapat menerima dengan pernyataan Oma, yang tak lain, hanya mengutip sebuah ayat al-Qur'an belaka.
Sekarang para pendukung Jokowi-Ahok dengan begitu sangat luar biasa melakukan pembelaan. Terkait dengan pernyataan dari Oma, yang melarang umat Islam memilih pemimpin kafir. Tidak memilih tokoh yang tidak seiman dan seaqidah. Ini dianggap sebagai sebuah kampanye SARA.
Masalahnya salahkah Oma menyampaikan seruan kepada umat Islam tidak memilih pemimpin seaqidah dan seiman? Apakah tindakan Oma itu sebagai kampanye SARA? Apakah yang dilakukan Oma itu, sebagai sebuah kejahatan?
Kalangan pendukung Jokowi-Ahok yang mengatakan merasa sangat anti terhadap kampanye SARA, dan melihat justeru para tokoh Islam dan sebagaian pemimpin Islam, itu tidak layak, dan bahkan banyak diantara mereka yang melakukan tindakan tidak patut, seperti korupsi dan mencuri uang negara dan lainnya. Mereka begitu vokalnya di telivisi melakukan pembelaan terhadap Jokowi-Ahok.
Di negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dalam kehidupan ini, segalanya tidak dapat dilepaskan dengan Islam, sebagai statusnya. Tetapi, mereka yang sudah mendapatkan status beragama Islam, apakah mereka sudah mempraktekan dan mengamalkan ajaran Islam secara sempurna? Apakah mereka yang disebut sebagai penganut Islam sudah mengamalkan ajaran agamanya? Tidak berbuat jahat? Banyak di negeri ini yang beragama Islam, hanya sebagai status, tanpa mengamalkan ajarannya.
Sama halnya, kalau Rabbi, Pastur, Pendeta, Bikshu, Polisi, Tentara, Presiden, melakukan kejahatan, dapatkah mereka yang menjadi tertuduh itu agamanya, lembaganya, pangkatnya atau perbuatannya? Bukan orangnya atau pelakunya?
Di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, maka tak bisa dilepaskan individu itu dengan status agamanya. Pelacur, kalau ditanya agamanya pasti, mengaku agamanya Islam. Tukang copet, yang tertangkap, kalau ditanya agamanya, pasti mengaku agamanya Islam. Maling dan rampok, kalau ditanya agamanya, pasti mengaku agamanya Islam. Tukang mabok, peminum yang melakukan kejahatan, kalau ditanya agamanya pasti mangaku Islam. Koruptor, kalau ditanya agamanya, pasti mengaku agamanya Islam.
Lalu. Orang cina yang gemar menyogok dan menyuap, dan menjadikan sogok dan suap sebagai bagian dari pola bisnis mereka. Apakah kalau membicarakan karakter orang cina yang gemar menyogok dan menyuap itu SARA?
Selanjutnya, apakah kalau membicarakan orang cina yang membuat pabrik narkoba, dan memperdagangkan, menyelundupkan narkoba, lewat bandara, pelabuhan yang dalam jumlah serta skalanya sangat besar, itu SARA? Apakah kalau membicarakan tempat-tempat hiburan dan maksiat di berbagai tempat di Jakarta yang menjadi peredaran narkoba, dan tempat-tempat lainnya, yang umumnya dimiliki orang cina, itu termasuk SARA? Di Malaysia orang yang tertangkap membawa "dadah", satu gram saja sudah digantung. Tapi, di Indonesia, mereka memiliki narkoba dalam skala besar, bisa bebas, dan hanya dihukum beberapa tahun, serta bisa keluar dari penjara.
Bagaimana para pengusaha cina yang lari ke luar negeri dengan membawa hasil curiannya dari Indonesia ke luar negeri? Termasuk kasus BLBI?
Mereka menghabiskan uang negara yang tidak sedikit, di mana pemerintah di era Soeharto mengeluarkan dana talangan bagi bank-bank yang terkena krisis, dan jumlahnya mencapai Rp 650 triliun. Sebagian di markup. Sekarang mereka lari keluar negeri, yang sudah menerima dana BLBI. Salah satu diantaranya Syamsul Nursalim. Apakah kalau mengatakan Syamsul Nursalim sebagai penjahat itu, sebagai SARA? Apakah kalau membicarakan kasus Century yang melibatkan tokohnya Robert Tantular itu SARA? Apakah kalau membicarakan Eddy Tansil yang membawa kabur keluar negeri uang triliun itu juga SARA? Apakah Tati Murdaya Poo yang sudah tersangka oleh KPK, karena diduga menyogok seorang bupati, itu SARA?
Para "taipan" (konglomerat) cina yang mengawali usahanya di Indonesia, dan sesudah mereka menjadi "taipan", kebanyakan mereka menyimpan harta kekayaannya di luar negeri, mereka ibaratnya seperti parasit. Sementara itu, para pribumi menjadi "jembel".
Liem Sioe Liong dan lain-lainnya, mulai-mulai berusaha di Indonesia, dan menjadi "taipan" dengan dukungan kekuasaan Jenderal Soeharto. Tetapi, sesudah menjadi "taipan", lari ke Singapura. Banyak Liem-Liem lainnya. Berapa asset yang berasal dari Indonesia yang sekarang mangkal di Singapura? Apakah kalau membicarakan soal ini termasuk SARA?
Kemudian, Soekarno beragama Islam, Soeharto beragama Islam, Abdurrahman Wahid beragama Islam, Megawati beragama Islam, dan SBY beragama Islam. Dapatkah mereka menjadi representasi (mewakili) Islam? Para menteri, gubernur, anggota DPR, bupati, dan Walikota, mayoritas beragama Islam. Dapatkah mereka diklaim sebagai representasi Islam?
Sekarang, seperti menjadi alergi, ketika Oma mengatakan jangan memilih pemimpin kafir, dan tidak seiman dan seaqidah. Hanya boleh berbicara visi dan program.
Adakah Soekarno tidak memiliki visi dan program? Apakah Soeharto tidak mimilik visi dan program? Soeharto memiliki visi dan program. Dijabarkan dalam Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun). Abdurrahman Wahid, memiliki visi dan program. Megawati memiliki visi dan program. SBY memiliki visi dan program.
Tetapi semuanya hanya berakhir dengan bencana. Pemerintahan Soekarno berakhir dengan bencana. Di mana terjadi pemberontakan PKI, tahun l965. Soeharto pemerintahannya berakhir dengan bencana. Dengan krisis ekonomi yang membuat kehidupan rakyat porak poranda. Megawati berakhir dengan bencana. Asset negara habis dijual. Abdurrahman Wahid. Negara menjadi amboradul. Kacau balau. SBY korupsi beranak pinak. Kehidupan semakin sengsara.
Lalu. Mengapa tidak boleh berbicara agama (Islam)? Semua hanya boleh berbicara tentang visi dan program. Tetapi semuanya berujung dengan kegagalan. Seakan ketika Oma berbicara tentang agamanya, sebagai sebuah kejahatan. Program apa yang akan dibawa Jokowi untuk Jakarta? Seakan Jokowi menjadi "dewa" penyelamat Jakarta? Solo yang menjadi atelese politik Jokowi, seakan-akan sebuah keajaiban yang akan mengubah Jakarta.
Orang Islam dan pribumi mau dijadikan budak dan kuli di negeri sendiri, sebelum mereka menjadi budak alias jongos, maka yang mereka lakukan dengan cara menelanjangi iman dan aqidah mereka. Dengan membayar para vokalis, dan berbicara di media-media, yang mengaku-ngaku Muslim dengan cara menalanjangi orang Islam, dan dengan stigma yang negatif.
Prolognya (permulaannya) di pemilukada DKI, sebelum pemilihan pemilu dan pemilihan presiden di tahun 2014 nanti. Karena, DKI menjadi barometer politik nasional. Menguasai DKi Jakarta berati menguasai Indonesia. Bagaimana melumpuhkan secara total orang-orang yang masih beriman dan beraqidah di DKi Jakarta ini. Jakarta menjadi pusat ekonomi dan politik. Sebanyak 80 persen, uang beredar di Jakarta. Keputusan politik di Jakrta. Jadi menguasai Jakarta berarti menggenggam Indonesia.
Muslim kalau sudah tidak memiliki iman dan aqidah, maka mereka dengan mudah menjadi budak dan jongos orang-orang kafir. Karena, mereka dengan mudah dibayar dan dibeli dengan uang, sekalipun mereka akan menjadi manusia yang paling hina dimuka bumi ini. ( voa-islam.com )
Blog : Selebrity
Post : Jangan Memilih Cina Kafir
READ MORE - Jangan Memilih Cina Kafir
Kisah sukses Jokowi sebagai walikota Solo palsu alias sukses abal-abal?
Media massa yang sekuler, memang begitu getol menggotong Jokowi-Ahok, seakan sebagai tabib mujarab yang akan menyembuhkan segala penyakit di DKI.
Apalagi, sesudah Jokowi membuat rekeman kampanye dan di rilis di You Tobe, seakan-akan seperti dewa dari langit, yang akan mampu membereskan seribu satu masalah di DKI, dan membuat sebagian rakyat terkesima.
Gugatan demi gugatan muncul ke publik atas sepak terjang Joko Widodo di Solo. Di mana predikat walikota terbaik dunia kepada Joko Widodo merupakan sebutan yang menyesatkan. "Selama periode Jokowi sebagai walikota, angka kemiskinan meningkat, dan masih banyak daerah kumuh di Kota Solo," ungkap Amien saat acara halal bihalal awal pekan ini.
Terkait angka kemiskinan di Kota Solo, memang jika melongok data Badan Pusat Statistik (BPS) terungkap, selama 10 tahun terakhir kepemimpinan Joko Widodo di Solo angka kemiskinan justru kian meningkat dari tahun ke tahun.
Seperti 2010 angka kemiskinan di Kota Solo mencapai 13,34 persen. Disusul berturut-turut 2006 (15,21 persen), 2007 (13,64 persen), 2008 (16,13 persen), 2009 (14,99 persen), 2010 (13,98 persen), dan 2011 (16 persen).
Ekonom Didik J Rachbini yang juga maju dalam Pemilukada DKI Jakarta putaran pertama beberapa waktu lalu juga mengungkapkan Kota Solo termasuk daerah yang berkategori miskin. "Kemiskinan di daerah tinggi sekali, Solo termasuk tinggi sekali. Jakarta kemiskinannya tinggal dua persen. Jakarta lebih baik dari Kota Solo," ungkap Didik Mei lalu.
Hal ini terkonfirmasi dengan data dari Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Solo pada 2011 ang mengungkapkan sebanyak 133 ribu jiwa (25 persen) jumlah warga miskin dari total jumlah penduduk Solo yang mencapai 530 ribu jiwa. Angka ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya seperti 2009 yang hanya 107 ribu jiwa, dan 2010 yang mencapai 125 ribu jiwa.
Citra sukses Joko Widodo saat memimpin Kota Solo belakangan memang ditelanjangi di publik. Dalam angka kemiskinan Kota Solo saja, publik baru mengetahui setelah ingar bingar pemilukada Jakarta.
Citra kadang memang tak sesuai dengan kenyataan. Begitu pula soal angka kemiskinan di Solo yang ternyata tak berbanding lurus dengan citra Joko Widodo.
Dengan modal dan dukungan dari media massa yang gegap gempita, mengubah Jokowi-Ahok, sebagai manusia "super", yang bakal menjadi solusi masa depan DKI. Tetapi, ternyata kisah sukses Jokowi di Solo hanyalah, pepesan kosong belaka.
Termasuk dengan adanya pencitraan yang begitu hebat media massa di Solo, Jokowi-Rudy, sebagai tokoh yang sukses. Ini tentu ada kaitannya dengan proyeksi kepemimpinan politik 2014. Menggiring Muslim di Indonesia mendukung Jokowi. ( voa-islam.com )
Blog : Selebrity
Post : Kisah sukses Jokowi sebagai walikota Solo palsu alias sukses abal-abal?
READ MORE - Kisah sukses Jokowi sebagai walikota Solo palsu alias sukses abal-abal?
Negara Berada Diselangkang Artalyta Suryani
Dengan dibolehkannya Ayin berlama-lama di Singapura, penyidik KPK terpaksa harus bolak-balik ke Negeri Singa itu jika ingin memeriksanya. Proses verifikasi data niscaya juga akan lebih sulit dilakukan. Hal ini tak akan terjadi bila Ayin diperiksa di negeri sendiri. Tentu penyidik akan lebih mudah memeriksa silang kesaksiannya dengan kesaksian orang lain.
Sejauh ini diketahui bahwa perusahaan milik putra Ayin, PT Sonokeling Buana, ikut mengolah perkebunan sawit seluas 19.500 hektare di Buol. Kebun itu bersinggungan dengan kebun sawit PT Hardaya Inti Plantations dan PT Cakra Murdaya milik Hartati Murdaya.
Dalam pemeriksaan di Singapura, penyidik KPK menanyakan keterkaitan Ayin dengan tiga tersangka kasus suap Amran Batalipu. Dia juga ditanya tentang PT Sonokeling dan kedekatannya dengan Hartati.
Mudahnya Ayin mendapatkan perpanjangan izin berobat terasa sangat mengherankan. Sebelumnya, saat pertama kali pengusaha yang masih berstatus bebas bersyarat itu diketahui berada di Singapura, penjelasan pejabat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia juga simpang-siur.
Semula, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sihabudin mengatakan Ayin mengajukan izin ke luar negeri pada 13 Juli untuk menemani ibunya yang sakit. Namun, saat dipanggil untuk diperiksa oleh KPK, Ayin mengatakan dirinya sendiri yang menderita penyempitan urat saraf. Apakah izin ke luar negeri itu dapat berubah dalam waktu cepat?
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsudin sempat meniupkan angin segar ketika meminta terpidana kasus suap terhadap jaksa Urip Tri Gunawan itu segera pulang ke Tanah Air untuk diperiksa KPK. Amir mengancam akan meninjau ulang status bebas bersyaratnya jika tidak cepat pulang dengan alasan jelas.
Belakangan, Amir justru berbalik menyetujui perpanjangan izin berobat bagi Ayin. Kewajiban si terpidana untuk wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan pun bisa diwakili pengacaranya. Padahal biasanya terpidana lain harus datang sendiri ke Balai Pemasyarakatan.
Semua itu meruapkan kecurigaan: mengapa, ketika berhadapan dengan Ayin, para pejabat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia seperti lempung yang lembek dan gampang dibentuk menjadi apa pun? Bukan rahasia bahwa Ayin selama ini dikenal amat dekat dengan sejumlah aparat hukum di negeri ini.
Untuk menimbulkan efek jera, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia semestinya tegas membatasi kebebasan bergerak terpidana. Apalagi bila ada dugaan si terpidana terlibat kasus kejahatan baru atau akan melarikan diri. Sudah banyak pula contoh pelaku korupsi yang jadi buron setelah terlebih dulu meminta izin ke luar negeri dengan alasan berobat.
Kementerian Hukum semestinya juga mempertimbangkan kejahatan korupsi yang sudah begitu meruyak dan berurat-berakar di negeri ini. Pemberian izin pergi ke luar negeri, untuk alasan apa pun, mestinya diperketat bagi orang-orang yang pernah menjadi bromocorah korupsi. Jangan sebaliknya, izin diobral seperti di toko serba ada. ( tempo.co )
Blog : Selebrity
Post : Negara Berada Diselangkang Artalyta Suryani
READ MORE - Negara Berada Diselangkang Artalyta Suryani
Koruptor Itu Ibarat Dajal
“Dan barang siapa taat kepada Allah dan rasul-Nya, maka mereka bersama-sama orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, shadiqin, syuhada, dan orang-orang saleh, dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS an-Niza [4]: 69). Kejujuran adalah komponen batin yang memantulkan berbagai sikap terpuji yang akan menempatkan orang tersebut pada tempat kemuliaan (maqomam mahmuda). Mereka berani menyatakan sikap secara transparan, terbebas dari segala kepalsuan dan penipuan. Hatinya terbuka dan selalu bertindak lurus dan karenanya mereka memiliki keberanian moral yang sangat kuat.
Seorang sufi terkenal al-Qusyairi mengatakan, shiddiq adalah orang yang benar dalam semua kata-kata, perbuatan, dan keadaan batinnya. Hati nuraninya menjadi bagian dari kekuatan dirinya. Karena dia sadar bahwa segala hal yang akan mengganggu ketenteraman jiwanya merupakan dosa.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari an-Nuwas bin Sam'an, dia berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah tentang dosa. Beliau bersabda, “Al-ismu maa haaka fii shodrika wa karihta an yaththoli'an naasu 'alaihi” (dosa ialah yang merisaukan hatimu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya).
Dengan demikian, kejujuran bukanlah datang dari luar, melainkan bisikan hati yang secara terus-menerus mengetuk dan memberikan percikan cahaya Ilahi. Bisikan moral luhur yang didorong gelora cinta kepada Allah (mahabbatu lilllah). Kejujuran bukan sebuah keterpaksaan, melainkan panggilan dari dalam, sebuah keterikatan (aqad, i'tiqad).
Sedangkan, orang yang tidak jujur atau pembohong (kadzib) adalah orang yang menipu dirinya sendiri, menghancurkan atau menghapuskan seluruh nilai-nilai moral yang dimilikinya. Orang yang tidak jujur berarti tipikal manusia yang dengan teganya membunuh suara hatinya sendiri.
Kita tidak pernah mendengar setan korupsi atau berzina karena setan tidak membutuhkannya. Tugas setan hanya menggoda manusia sehingga manusia yang korup atau berzina itu sesungguhnya lebih sesat dari setan.
Karenanya, jangan beranggapan bahwa korupsi itu budaya atau sebuah lingkaran setan. Justru, mereka yang dalam hatinya masih ada nyala api shiddiq harus berupaya memutuskannya. Harus ada dalam pemikirannya untuk membenci dan memberontak bahwa korupsi dan koruptor itu tidak pantas dihormati.
Koruptor itu lebih buas dari binatang buas. Dia ibarat dajal yang menampakkan wajah malaikat, tetapi berhati iblis. Koruptor itu bukan hanya harus dihukum sebagai proses penjeraan agar kapok, melainkan seharusnya mereka itu dikucilkan secara sosial.
Kiranya, setiap pribadi Muslim jangan terkena stigma berpikir bahwa korupsi itu sudah menjadi budaya. Tidak. Korupsi adalah sebuah kebatilan yang paling mungkar yang dapat kita berantas. Dan, itu bisa dilakukan bila dalam hati kita ada sifat shiddiq (jujur). ( republika.co.uk d)
Blog : Selebrity
Post : Koruptor Itu Ibarat Dajal
READ MORE - Koruptor Itu Ibarat Dajal
Di Malaysia, Wanita Tua Terluka Di Jalanan Diabaikan Orang
Peristiwa yang terjadi pada Selasa, 10 Juli ini menghiasi pemberitaan media Malaysia hari ini. Harian The Star bahkan menyebut mereka sebagai orang-orang yang tidak punya hati. Dengan judul yang menohok "Heartless passers-by", The Star, Kamis (12/7/2012) menuliskan kekecewaan pihak keluarga korban atas ketidakpedulian warga.
Kakak perempuan korban, Lay Yong meminta orang-orang untuk mendengarkan kata hati mereka. "Mereka yang melihat dia harusnya melakukan sesuatu, setidaknya yang bisa mereka lakukan adalah berteriak minta tolong," tutur wanita berumur 63 tahun itu.
"Bagaimana bisa mereka cuma lewat begitu saja? Saya marah tapi apa yang bisa saya lakukan?" cetus Yong.
Rekaman CCTV di lokasi kejadian memperlihatkan korban tergeletak di jalanan selama sekitar 7 menit. Sebanyak 7 orang terlihat melintasi jalan tersebut tanpa mencoba menolongnya. Saat kejadian pada Selasa (10/7) sekitar pukul 06.02 waktu setempat di Rifle Range, George Town, Penang itu, korban tengah berjalan seorang diri ketika tiba-tiba seorang pengendara motor menjambret tasnya. Akibatnya, janda tua itu terjatuh dan kepalanya menghantam aspal.
Sampai akhirnya pada sekitar pukul 06.10, tiga orang berhati mulia mengangkat tubuh korban ke pinggir jalan dan menelepon ambulans. Namun sembilan jam kemudian, dia meninggal di rumah sakit.
Kepala Departemen Forensik Rumah Sakit Penang Datuk Dr Zahari Noor mengatakan, korban dipastikan meninggal akibat cedera pada kepalanya.
"Dia mengalami pendarahan internal di kepala dan bagian belakang tengkoraknya retak ketika dia terjatuh dan menghantam jalan dengan begitu kuat," tuturnya.
Sejauh ini, pelaku penjambretan masih terus diburu polisi setempat. Pejabat kepolisian George Town, Gan Kong Meng pun menyerukan publik untuk membantu polisi menangkap tersangka. Dia juga mengimbau publik untuk selalu menolong orang-orang yang butuh bantuan. "Respons yang lebih cepat harusnya bisa menyelamatkan jiwanya," kata Gan. ( detik.com )
Blog : Selebrity
Post : Di Malaysia, Wanita Tua Terluka Di Jalanan Diabaikan Orang
READ MORE - Di Malaysia, Wanita Tua Terluka Di Jalanan Diabaikan Orang
Ternyata Razia Sering Menjadi Ajang Pemerasan Polisi
Ternyata Razia Sering Menjadi Ajang Pemerasan Polisi - Razia polisi yang kurang profesional tak bisa didiamkan. Pengalaman buruk yang menimpa seorang warga Tebet bernama Sherlita Stephanie alias Lita mungkin juga terjadi pada kita. Mobilnya tiba-tiba distop oleh polisi, lalu digeledah. Ia baru dilepas setelah memprotes keras perlakuan yang tak wajar itu.
Saat itu Lita sedang berkendara di kawasan Jalan Bangka, Jakarta Selatan. Mobilnya dihadang oleh petugas Kepolisian Sektor Mampang Prapatan yang menggelar razia Cipta Kondisi dengan sandi Jaya 21. Perempuan 31 tahun ini dibentak-bentak seperti seorang tertuduh. Ia diminta keluar dari mobil. Bagasinya dibuka. Polisi mencurigai kotak P3K yang dibawanya.
Polisi berteriak seolah-olah menemukan narkotik. Padahal kotak itu berisi obat anti-sakit kepala dan anti-alergi. Lita merasa dijebak. Ia menantang polisi untuk mengecek darah dan urinenya di rumah sakit. Lita juga meminta petugas memeriksakan pil-pil yang dibawanya di Apotek K-24 yang ada di Jalan Bangka Raya. Ia baru dilepas oleh polisi setelah saudara Lita datang dan menjelaskan bahwa perempuan itu bukanlah pecandu, apalagi pengedar narkotik.
Tindakan polisi itu amat memalukan dan tidak profesional. Mereka seakan tidak bisa membedakan antara obat pusing biasa dan narkotik. Bayangkan bila Lita takut, ia bisa diperas oleh polisi, hal yang kerap terjadi pada masyarakat.
Amat sering terjadi, terutama di Jakarta, saat mengendarai mobil pada malam hari, kendaraan kita dihentikan oleh polisi. Kita ditanya macam-macam, meski sudah mengeluarkan kartu tanda penduduk, surat izin mengemudi, dan surat kendaraan. Isi mobil kita dicurigai. Bagasi dipaksa dibuka. Isinya diperiksa satu per satu. Dengan alasan mencari barang haram seperti narkotik, polisi seakan meneror kita.
Narkotik memang harus dienyahkan. Razia polisi memang suatu keharusan. Tapi razia yang menakutkan publik dengan cara menggertak dan memojokkan warga akan membuat polisi kehilangan simpati. Tujuan polisi menggelar operasi demi membersihkan Jakarta dari kriminalitas justru malah bisa dianggap sebagai tindakan meresahkan.
Sudah menjadi cerita sehari-hari, razia sering menjadi ajang permainan polisi. Kita juga kerap mendengar cerita warga, terutama warga asing, yang pulang malam-malam dicegat oleh polisi. Mobilnya digeledah. Polisi kemudian seolah-olah menemukan narkotik di sana. Aparat pun mengancam akan membawanya ke hotel prodeo. Orang umumnya ketakutan dan tak mau repot berurusan dengan polisi, dan ujung-ujungnya pasrah saja diperas. Apalagi jika mereka pulang dari diskotek dengan setengah teler.
Kepolisian semestinya segera mengusut petugas yang bertindak sewenang-wenang kepada Lita, dan memberinya sanksi yang berat. Sikap perempuan ini yang berani melawan tindakan polisi yang ngawur juga perlu ditiru. Kita jangan mau dijadikan bulan-bulanan petugas. Bila malam-malam mobil kita dicegat polisi, dituduh membawa narkotik, kita tidak perlu takut bilang memang tidak bersalah. Tuduhan mengada-ada biasanya berujung pada pemerasan. Jadi, seperti Lita, kita jangan mau dipermainkan. ( tempo.co )
READ MORE - Ternyata Razia Sering Menjadi Ajang Pemerasan Polisi
10 Negara Dengan Wanita Berpayudara Besar di Eropa
Survei yang sudah dimuat di harian The Sun, Selasa 19 Juni 2012, mengatakan 57 persen wanita Inggris menggunakan ukuran bra cup D. Negara kedua yang memiliki wanita berpayudara terbesar adalah Denmark, dengan 50 persen wanita memiliki ukuran cup D. Kemudian diikuti oleh Belanda dengan 36 persen.
Sedangkan wanita yang memiliki payudara terkecil terdapat di Swedia dan Swiss. Di tempat itu 14 persen wanita menggunakan kutang berukuran cup A.
Banyak orang berpikir para lelaki menyukai wanita berpayudara besar sehingga banyak wanita yang melakukan operasi untuk memperbesar payudaranya. Namun hal itu disangkal oleh survei di Inggris. Survei itu mengatakan pria tidak menyukai payudara buatan yang besar.
Pria lebih suka wanita yang terlihat lebih alami daripada keindahan dengan payudara silikon. Menurut para ahli, 85 persen pria berusia 18 sampai 34 tahun membenci operasi plastik payudara silikon dan menganggapnya tidak menarik.
Berikut adalah 10 negara dengan ukuran cup bra terbesar di Eropa:
- 1. Inggris – 57%-D, 18%-C, 19%-B, 6%-A
- 2. Denmark – 50%-D, 19%-C, 24%-B, 7%-A
- 3. Belanda – 36%-D, 27%-C, 29%-B, 8%-A
- 4. Belgia -28%-D, 28%-C, 35%-B, 9%-A
- 5. Prancis – 26%-D, 29%-C, 38%-B, 7%-A
- 6. Swedia – 24%-D, 30%-C, 33%-B, 14%-A
- 7. Yunani – 23%-D, 28%-C, 40%-B 9%-A
- 8. Swiss– 19%-D, 24%-C, 43%-B, 14%-A
- 9. Austria – 11%-D, 27%-C, 51%-B, 10%-A
- 10. Italia – 10%-D, 21%-C, 68%-B, 1%-A
Blog : Selebrity
Post :
READ MORE - 10 Negara Dengan Wanita Berpayudara Besar di Eropa
Menerima Tagihan Hotel Rp 72 Miliar, Putri Saudi Kabur
Putri Kerajaan Saudi Maha al-Sudani
Maha al-Sudani, nama sang putri, adalah mantan istri Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, yaitu Pangeran Nayef bin Abdel Aziz. Perempuan itu berupaya untuk kabur pada pukul 03.30, Kamis lalu. Namun dengan jumlah pembantunya yang mencapai 60 orang, beserta segunung koper, upayanya tentu saja menarik perhatian para staf hotel. Mereka pun memanggil polisi, lapor harian Le Parisien.
Niat Sang Putri akhirnya kandas. Ia dan rombongannya dihentikan saat koper-koper itu tengah dimasukan ke sejumlah limusin. Sebagian besar anggota rombongannya ditahan di tempat, akan dituntut dan mungkin akan berada di balik jeruji. Namun karena sang putri mengantongi kekebalan diplomatik, polisi tidak bisa menangkap atau bahkan menuntutnnya.
Pihak berwenang Perancis hanya bisa mendekati Kedutaan Arab Saudi guna untuk mendapatkan bantuan mereka.
Sementara itu, sang putri dan sekolompok kecil tentara yang jadi pembantunya telah ditawarkan tempat perlindungan, yaitu di hotel mewah lain, Monceau Royal, di dekat Champs-Elysees. Menurut Mail Online, hotel bintang lima itu milik 'seorang teman keluarga', yaitu Emir dari Qatar. Emir itu menawarkan hotelnya kepada putri itu selagi kasusnya diselesaikan.
Maha al-Sudani tiba di Paris dengan rombongannya pada tanggal 23 Desember tahun lalu dan memesan satu lantai dengan total 41 kamar di Shangri-La.
Kantor berita AFP menghubungi Direktur Shangri-La, Alain Borgers, untuk menanyakan kasus itu. Borgers menjawab bahwa "tidak ada masalah" dengan kliennya dan "tidak ada tagihan yang belum dibayar" saat itu.
Maha al-Sudani bukan baru kali ini berbuat ulah. Hobinya yang suka belanja dan berfoya-foya telah terdokumentasi dengan baik di masa lalu. Pada Juni 2009, dia mengklaim kekebalan diplomatik di Perancis setelah punya tagihan total senilai 15 juta poundsterling yang belum dibayarkan dari belanjaannya, termasuk 60.000 pounds hanya dari desainer lingerie saja. Pada tahun itu, jaringan ritel pakaian Key Largo memperkarakan Maha al-Sudani karena tidak membayarkan tagihan senilai 89.000 euro. Harian Inggris, The Guardian, melaporkan, para kreditornya yang lain termasuk Dior, Chaumet dan Cictoria Casal,
Tahun berikutnya, dia sekali lagi diselamatkan pemerintahannya yang kaya minyak setelah memesan barang pecah belah dan perak senilai 18.000 pounds dari sebuah toko di Paris.
Jamila Boushaba, yang punya toko O Caprices De Lili, mengatakan ia diberitahu seorang utusan keluarga Kerajaan Saudi pada 2009 ketika ia mencoba untuk menagih tagihan sebesar 70.000 euro dari sang putri. "Saya takut kami tidak bisa menagih tagihan untuk celana sang putri." Boushaba menambahkan, "Ketika saya telepon yang terakhir, salah seorang stafnya bertanya mengapa saya membawa kasus itu ke media. Saya mengatakan, itu demi mendapatkan uang saya. Orang itu menimpali, "Apa, kamu telah menyebabkan semua kekacauan ini dan kamu masih menginginkan uangmu?" ( kompas.com )
Blog : Selebrity
Post : Menerima Tagihan Hotel Rp 72 Miliar, Putri Saudi Kabur
READ MORE - Menerima Tagihan Hotel Rp 72 Miliar, Putri Saudi Kabur
Mustahil Polisi Tidak Tahu Narkoba Ada Di Kampung Ambon
Kampung Ambon Dijadikan Lahan Polisi Naik Pangkat?
Menurut dia, polisi yang sedang gencar memberantas narkoba, termasuk di Kampung Ambon, sering kali telanjur dipromosikan. Ini yang membuat pemberantasan di Kampung Ambon kerap tidak tuntas. »Lagi kenceng-kencengnya memberantas narkoba di sana, lalu dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi. Ya lepas lagi (sasaran yang hendak ditangkap),” kata Denny Wahyu saat dihubungi Selasa 8 Mei 2012 kemarin.
Dia mencontohkan, seorang polisi yang telah menangkap tiga atau empat tersangka kasus narkoba di Kampung Ambon sudah dianggap berprestasi dan dipromosikan. Akibatnya, polisi tersebut fokusnya tidak lagi ke Kampung Ambon.
Selain itu, Denny menduga ada aparat kepolisian yang sengaja melindungi Kampung Ambon untuk kepentingan tertentu. Salah satu kepentingan tersebut di antaranya sebagai sarana untuk naik jabatan oleh pihak-pihak tertentu. Selama ini operasi pemberantasan narkoba dilakukan oleh kepolisian dan Badan Narkotika Nasional. Menurut dia, kepentingan itu membuat polisi yang bertugas memberantas narkoba tidak lama melaksanakan tugasnya. Tapi Denny tidak yakin atas ucapannya. "Itu hanya dugaan dan masih spekulatif," tuturnya.
Denny yakin polisi pasti mengetahui seluk-beluk Kampung Ambon. Dia mengungkapkan, razia yang dilakukan polisi di Kampung Ambon membuktikan bahwa polisi menguasai dunia hitam narkoba di kampung tersebut. "Tidak mungkin mereka berani menggerebek jika tidak tahu medan operasi," ujarnya.
Menurut Denny, persoalan narkoba di Kampung Ambon bukan satu-satunya di Jakarta. Dulu ada sarang narkoba di Kampung Bali, Tanah Abang, walau sekarang tidak separah dulu. Ia yakin masalah narkoba di Kampung Ambon ada jalan keluarnya. »Jadi (narkoba di Kampung Ambon) bisa (diselesaikan) seperti Kampung Bali. Tapi harus dilakukan secara terpadu,” ucapnya.
Kepolisian Daerah Metro Jaya membantah tudingan pihaknya melindungi peredaran narkoba di Kampung Ambon. "Kami rutin menggelar razia di sana, masak melindungi (Kampung Ambon)?" kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Selasa 8 Mei 2012 kemarin.
Rikwanto mengatakan polisi kerap menghimpun informasi dari warga di wilayah tersebut mengenai transaksi mencurigakan. "Laporan selalu kami terima untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Peran polisi, kata dia, berfokus pada pengamanannya. Operasi terakhir polisi menggerebek Kampung Ambon dilakukan pada Minggu, 29 April lalu. Polisi menangkap empat tersangka kasus narkoba dan menyita sejumlah barang bukti pada hari itu. Para tersangka adalah Albert Hitipeuw, Erick Stanley Gerardus Leon, Muhamad Rizal, dan Devina Izaak. ( tempo.co )
Blog : Selebrity
Post : Mustahil Polisi Tidak Tahu Narkoba Ada Di Kampung Ambon
READ MORE - Mustahil Polisi Tidak Tahu Narkoba Ada Di Kampung Ambon
Pesugihan Jorok Gunung Kamukus
Ritual jorok seperti bokep ini banyak juga dilakukan oleh orang-orang yang mencari jalan pintas untuk menjadi kaya, bahkan lebih pintas dari Bisnis Online hehe. Bagaimana sebenarnya ritual ini bisa menjadi semacam tata cara dan menjadi semacam tradisi yang sesat?

Gunung Kemukus terletak di Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang, Kabupaten Sragen, 30 km sebelah utara Kota Solo. Untuk mencapai daerah ini tidak terlalu sulit, dari Solo bisa naik bus jurusan Purwodadi dan turun di Belawan (di sebelah kiri jalan akan kita temukan pintu gerbang yang bertuliskan “Daerah Wisata Gunung Kemukus”) dari sini bisa naik ojek atau berjalan kaki menuju tempat penyeberangan dengan perahu. Perlu diketahui bahwa sejak penggenangan Waduk Kedung Ombo, Gunung Kemukus menjadi seperti sebuah "pulau" tetapi pada waktu musim kemarau air akan surut dan praktis kita tidak memerlukan lagi jasa penyeberangan.
Gunung Kemukus identik sebagai kawasan wisata seks karena di tempat ini orang bisa sesuka hati mengkonsumsi seks bebas dengan alasan untuk menjalani laku ritual ziarahnya, itulah syarat kalau mereka ingin kaya dan berhasil. Dalam suatu aturan yang tidak resmi diwajibkan bahwa setiap peziarah harus berziarah ke makam Pangeran Samudro sebanyak 7 kali yang biasanya dilakukan pada malam Jum’at Pon dan Jum’at Kliwon atau pada hari-hari dan bulan yang diyakhini baik, melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang bukan suami atau istrinya (mereka boleh membawa pasangannya sendiri atau mungkin bertemu di sana). Haduh-haduh... dari sini aja sudah kelihatan gak benernya.
Nah mari kita ikuti sejarahnya meskipun masih ada yang menganggapnya hanya sebuah legenda rakyat daerah.
Dikisahkan tentang seorang Pangeran dari kerajaan Majapahit yang bernama Pangeran Samudro (ada yang menyebut bangsawan ini berasal dari Majapahit, ada pula yang menduga dari zaman Pajang), Pangeran Samudro ini jatuh cinta kepada ibunya sendiri (Dewi Ontrowulan). Ayahanda Pangeran Samudro yang mengetahui hubungan anak-ibu tersebut menjadi murka dan kemudian mengusir Pangeran Samudro.
Dalam kenestapaannya, Pangeran Samudro mencoba melupakan kesedihannya dengan melanglang buana, akhirnya ia sampai ke Gunung Kemukus. Tak lama kemudian sang ibunda menyusul anaknya ke Gunung Kemukus untuk melepaskan kerinduan. Wah ibu dan anak sama bejatnya nih!
Namun sial, sebelum sempat ibu dan anak ini melakukan hubungan intim, penduduk sekitar memergoki mereka berdua yang kemudian merajamnya secara beramai-ramai hingga keduanya meninggal dunia. Keduanya kemudian dikubur dalam satu liang lahat di gunung itu juga. Namun menurut cerita, sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir Pangeran Samudro sempat meninggalkan sebuah pesan yaitu kepada siapa saja yang dapat melanjutkan hubungan suami-istrinya yang tidak sempat terlaksana itu akan terkabul semua permintaannya.
Konon selengkapnya ia berujar demikian, "Baiklah aku menyerah, tapi dengarlah sumpahku. Siapa yang mau meniru perbuatanku , itulah yang menebus dosaku dan aku akan membantunya dalam bentuk apapun".
Yang jelas Anda jangan ikuti jejaknya ya, karena pasti akan mengalami akibat tragis seperti Pangeran Samudro yang bejat itu. Buktinya tempat itu menjadi bejat juga sampai sekarang, menjadi tempat operasi para wanita malam dengan alasan menjadi peziarah. ( vivanews.com )
READ MORE - Pesugihan Jorok Gunung Kamukus
Ternyata Perdebatan Di Paripurna DPR Soal Keanikan BBM Hanya Akal -Akalan Saja
Apakah pasal itu akan dipertahankan atau tidak. Karena pembicaraan dalam lobi menjurus soal itu membuat tiga fraksi penolak kenaikan harga BBM yakni PDIP, Gerindra, dan Hanura memilih walk out meninggalkan ruang rapat lobi.
"Sejak awal Gerindra dan PDI Perjuangan menolak keberadaan pasal itu, maka kami meninggalkan ruang lobi. Sementara fraksi lain masih di dalam untuk bicara soal itu," kata Saleh Husin, Sekretaris Fraksi Partai Hanura, di Jakarta, Jumat (30/3/2012).
Pasal 6A yang dimaksud berisi kewenangan kepada Pemerintah untuk menaikkan harga BBM apabila harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) naik 5 persen di atas nilai ICP yang diasumsikan di APBN Perubahan 2012.
Saleh menjelaskan nilai ICP saat ini adalah USD 116 perbarel. Sementara nilai asumsi rata-rata dalam APBN Perubahan 2012 adalah USD 105.
Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka mengatakan kalau semua partai di DPR serius menolak kenaikan harga BBM maka harus clear Pasal 7 Ayat 6A ini tidak dihapus.
"Jangan memasukkan pasal-pasal lain bahwa bulan ini tarif BBM tidak naik, tapi kalau ada penambahan pasal 6a berarti pakai acuan diserahkan pemerintah dengan kenaikan ICP (Indonesia Crude Oil Price) 10 persen atau 15 persen. Itu sama saja kalau harga BBM tidak naik hari ini, minggu depan atau bulan depan BBM bisa naik," kata dia.
Lebih jauh Saleh mengatakan jika Pasal 6A itu akan divoting dalam rapat paripurna maka sama saja dengan mengakalin rakyat. Padahal dalam pembukaan rapat paripurna mayoritas anggota Fraksi pendukung pemerintah di DPR menolak dan ingin menunda harga BBM naik.
"Kalau begini, adanya pasal itu ya sama saja Pemerintah dibolehkan menaikkan harga BBM. Sekarang saja harga ICP sudah lebih 5 persen di atas harga asumsi. Berarti tunggu saja harga BBM akan naik," kata Saleh.
Dikatakan ini akal-akalan yang digunakan oleh fraksi pendukung pemerintah di DPR untuk menaikkan harga BBM. "Sama saja intinya Koalisi tetap setuju Pemerintah menaikkan harga BBM," katanya.
Sebelumnya, Golkar, PKS dan PAN sudah menyebutkan angka 15 persen di atas ICP. PKB 17,5 persen, PPP 10 persen, dan Partai Demokrat tetap 5 persen.
"Kami menghimbau rakyat jangan mau dibodohi dengan pernyataan-pernyataan menolak kenaikan BBM. Janganlah membodohi rakyat dengan bahasa-bahasa itu," tandas Saleh. ( tribunnews.com )
READ MORE - Ternyata Perdebatan Di Paripurna DPR Soal Keanikan BBM Hanya Akal -Akalan Saja
Ini Dia ... !!! Ternyata Masih Ada Penjabat Indonesia Yang Jujur
Bila Anda membayangkan demikian kehidupan semua pejabat di Indonesia, tentu anggapan tersebut keliru.Betul, kolusi antara pejabat-pengusaha yang mendatangkan gemerincing uang bukan rahasia lagi.Tapi,ternyata justru ini merupakan rahasia yang kurang terekspos masih ada segelintir pejabat yang hidup sederhana.

Tatkala menepi dari pusaran kekuasaan pada 1993,doktor ekonomi alumnus Universitas California ini, terpaksa keluar dari rumah dinas.Akibatnya, ia baru merasa pahitnya, tidak memiliki rumah. "Saya pun memikirkan untuk membeli rumah," kisah pengurus ICMI ini. Akhirnya, ia membeli rumah untuk bernaung bagi dirinya dan istrinya. "Kalau anak-anak barangkali mereka dibawa suami masing-masing," ujarnya. Di saat awal pindah ke rumah baru,menurut seorang aktivis LSM yang dekat dengannya, Emil tidak memiliki peralatan rumah tangga yang banyak. "Dia sampai kesulitan untuk beli ranjang,"kisah aktivis itu. Selain dari berbagai sumber pendapatan,Emil mengaku, kini ia dan keluarganya hidup dari rumah kontrakan.Kesederhanaan dan hidup lurus yang dikukuhi Emil Salim ini, membuat Zainul Bahar Noor SE memujinya. "Emil Salim itu sama bersih dengan pejabat bersih lainnya.Ia teknokrat yang tidak mementingkan uang," puji Dirut Bank Muamalat Indonesia (BMI) ini.
Semasa memangku jabatan,ia mengisahkan,awalnya orang memberi bunga. Lalu,kata Emil melukiskan, meningkat menjadi makanan, pena, jam tangan, dan kemudian dalam bentuk barang lain."Yang penting enam bulan pertama. Setelah enam bulan pertama kau terima kedudukan itu,kau mesti beri signal-signal (tanda-tanda),"katanya. Bagaimana ia menangkis pemberian tersebut? "Yang penting enam bulan pertama yang menentukan.Setelah enam bulan pertama kita terima kedudukan itu, kita mesti beri signal-signal," ujarnya membeberkan pengalamannya.Dalam menerima pemberian tersebut, menurutnya,mesti ada garis tegas."Katakan lebih dari ini, no!" Tapi, "kita tidak perlu berteriak mengatakannya tetapi dengan sopan."Dengan demikian, orang akan mengerti berhadapan dengan siapa.
Setelah itu,menurutnya,barulah dijelaskan,"Hei Bung,ini ada sumpah jabatan. Demi Allah saya bersumpah tidak akan menerima hadiah dengan dalih apa pun. Pokoknya sumpah itu berat sekali."Tak sekadar menyadarkan mereka yang hendak 'menyuap',Emil pun mengungkapkan,sebagai kepala keluarga mesti menertibkan semua keluarga.Demikian juga agar menjadi contoh bagi keluarga. "Jadi harus kita jelaskan kepada semua keluarga," ujarnya.
Meski demikian,Emil mengembalikan sikap sederhana dan jujur itu, kepada rasa keberagamaan seseorang.Ia merasa beruntung mendapatkan pendidikan agama sejak kecil dari kedua orangtua.Pendidikan itu pula kemudian yang diwariskan kepada anak-anaknya."Jam kantor itu kan berada antara waktu Dzuhur dan Ashar.Bagaimana mungkin kita salat, menghadap Tuhan Yang Maha Esa sementara di saku terdapat uang begituan?" Emil memberi ilustrasi. Di sisi lain, ia mengingatkan,hendaknya kita jangan sampai membuat respek anak hilang gara-gara tingkah kita."Kasihan, gara-gara tindakan kita, mereka di sekolah menjadi bahan gunjingan teman-temannya yang lain.

Mar'ie Muhammad pun mengesankan pejabat sederhana dan disebut-sebut bersih.Kesederhanaan Menteri Keuangan ini, tecermin dari penampilannya sehari-hari:mengenakan safari ke kantor dan lebih senang dengan sarung cap Mangga dan Gajah Duduk,bila di rumah.
Bahkan,ia pun menekankan kesederhanaan pada keluarganya.Contohnya, menurut putri bungsunya Rahmasari,mantan Dirjen Pajak ini tidak membolehkan anak-anaknya menggunakan mobil ke kampus maupun ke sekolah.Ia pun memilih membawa keluarganya berumroh seperti yang sedang dilakukannya sekarang daripada hura-hura ke luar negeri.
Selain sederhana,ia dikenal tegas dan lurus.Contohnya, ia pernah disebut menolak anggaran taktis dan biaya perjalanan dinas yang dinilainya terlampau besar.Di sisi lain,lelaki penggemar jogging ini berupaya meningkatkan efisiensi dan berusaha membendung kebocoran di instansi yang dipimpinnya. Tak mengherankan,ia dijuluki Mr. Clean.

Semasa memangku jabatan menteri perdagangan, di ruang kerjanya tersusun guci keramik dan beberapa lukisan.Tapi, ia mengaku membeli secara kredit, terhadap benda kegemarannya."Saya tak mampu membelinya,"ujarnya.
Kesederhanaan pun memayungi rumahnya.Saat masih tinggal di kompleks perumahan menteri,ruang tamunya tidak beraroma kemewahan.Di ruang tamu rumah bernomor 25 itu,hanya terlihat rangkaian bunga di meja tamu. Di garasi, ada tiga mobil. Cuma satu yang dimilikinya,mobil tua. Sedangkan dua lainnya mobil inventaris sebagai menteri dan pinjaman BPPT.
Kesederhanaannya sempat merisaukan. Ini lantaran Billy akrab dengan tas kerja yang warna cokelatnya telah memudar. Petugas pun menggantikannya dengan tas baru saat ia menghadap ke Istana. Ia menerima tas pemberian tersebut tetapi tetap membawa tas lusuhnya. Bahkan, ia tidak canggung mengempit tas lusuh ataupun risih dengan menteri perdagangan dari negara lain, saat pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik, November 1994 Lelaki yang karib dipanggil Billy ini pun dikenal tegas dan lurus. Ia tidak melayani dokumen yang tak memenuhi persyaratan lengkap. Billy pun dikenal cermat dalam mengunyah laporan bawahan. "Selamanya dua kali dua adalah empat, bukan delapan," ini prinsip hidupnya.

Menteri Negara Lingkungan Hidup ini dikenal sederhana dan lugas. Mengaku menekankan pola hidup sederhana hingga pada keluarganya, Sarwono merasa beruntung dengan kesederhanaan tersebut. "Kita tidak terjebak konsumtif sehingga terlepas dari keinginan melakukan hal-hal di luar kemampuan diri.
Korupsi merupakan bentuk upaya mencukupi kebutuhan di luar kemampuan keuangan keluarga." Sarwono pun memiliki prinsip tak akan membeli barang yang kurang bermanfaat dan barang lelangan. "Ini pesan orangtua saya sebelum meninggal karena menurutnya pemilik barang lelangan itu menjual secara terpaksa. Kita jangan hidup di atas penderitaan orang lain." Sarwono sendiri mengakui dirinya tidak bersih betul dari perilaku itu. Tapi jika dibanding dengan yang lain, dia merasa bersyukur berada dalam kondisi yang lebih baik. "Saya senang dibilang bersih, tapi menurut saya, saya cukup agak bersih-lah," katanya.
Beragam cobaan dialami figur di atas dalam mengemban tugas. Mereka mengakui godaan tersebut hadir dalam bentuk yang vulgar hingga yang halus. Cobaan yang vulgar, misalkan, dalam bentuk katabelece. Demikian pula cobaan halus dalam bentuk kiriman parcel pada saat lebaran. Berbeda dengan jamaknya parcel, isi keranjang hadiah ini antara lain cek. Billy semasa memangku jabatan menteri perdagangan selalu menerima kiriman hadiah dalam bentuk cek bernilai besar.
Bagaimana kiat mereka menepiskan berondongan 'godaan' yang dikirim? Billy terlebih dulu menyaring parcel yang diterima. "Kalau parcelnya isinya biasa-biasa kami terima tetapi kalau sudah cek kami tolak," kisah Ani Joedono, istri Billy. Kiriman cek tersebut memang tidak langsung dikembalikan kepada pengirim. Tapi, Billy dan istrinya, mengoleksinya dalam album. "Kata Bapak ini untuk kenang-kenangan," kata Ani.
Emil, Sarwono, Ma'rie, maupun Billy, merupakan segelintir figur yang disebut-sebut sederhana dan bersih. Meski demikian, tentu masih ada deretan petinggi lainnya yang memiliki integritas dan dedikasi tinggi terhadap pekerjaan.
Bahkan, sempat terbetik harapan masyarakat, tak hanya pada petinggi yang bertype sederhana, juga bagi mereka yang telah lebih dulu kaya sebelum memangku jabatan. Sekadar menyebut contoh, pengusaha A. Latief yang memangku jabatan menteri tenaga kerja. Dengan terlebih dulu kaya, demikian harapan umum masyarakat,mereka justru lebih berdedikasi terhadap pekerjaannya.
Betul, kesederhanaan tidak menjamin sepenuhnya kejujuran dan dedikasi petinggi. Emil Salim pun mengakuinya."Tidak usahlah kita mau jadi kere. Normal saja. Setiap orang tentu ingin punya mobil, tapi caranya yang normal. Cara memperoleh kekayaan itu jangan sampai harga dirimu hilang," begitu sarannya. ( kompas.com )
READ MORE - Ini Dia ... !!! Ternyata Masih Ada Penjabat Indonesia Yang Jujur