Showing posts with label Legenda. Show all posts
Showing posts with label Legenda. Show all posts

Inilah Bintang-bintang Top Dunia Bertahan Demi Sebuah Keyakinan

Inilah Bintang-bintang Top Dunia Bertahan Demi Sebuah Keyakinan Ketika ayat-ayat Alquran sudah melekat kuat dalam hati seseorang, tidak seorang pun yang dapat mengubah keyakinan tersebut. Walaupun hal itu harus mengorbankan karir, ketenaran, dan sebagainya.

Untuk menjadi bintang top dunia, khususnya di bidang olah raga, seseorang yang sudah mendapat hidayah Allah swt. tidak harus melepas jati diri sebagai Muslim taat. Bila iman sudah menancap ke dalam lubuk hati seorang Muslim, uang, harta, ketenaran dan berbagai tawaran dunia yang menggiurkan tidaklah sebanding nilainya dengan jati diri sebagai Muslim taat.

Paling tidak, inilah yang dirasakan oleh beberapa bintang top Muslim di dunia olah raga :




1. Sari Al-Shoq, pemain team basket wanita Swis kenamaan berumur 19 tahun yang berasal dari Irak ini, lebih memilih hengkang dari dunia basket yang sangat ia cintai ketimbang melepas kerudungnya. Salut mbak Sari!

2. Marwan Al-Shemakh. Penyerang team sepak bola Bordure Perancis asal Maroko ini terkenal dengan akhlaknya yang mulia. Dia menolak terbang ke Palestina di mana Yahudi mendirikan Negara Israel di sana untuk berlaga dengan team sepak bola Mukaby Heifa dalam putaran piala Eropa. Ia lebih memilih istirahat ketimbang bermain satu lapangan dengan musuh Allah, Rasul-Nya dan kaum Muslimin. Ini adalah sikap mulia yang perlu dicontoh oleh para pemimpin dan tokoh umat Islam hari ini. Baro’ (berlepas diri) dari musuh-mush Allah itu bagian dari akidah Islam pak... Mungkin begitu yang tersirat dalam hatinya..

3. Amir Khan memenangkan pertarungan melawan rasis. Hatinya sangat terluka saat mendengar teriakan berbau rasisme yang dilontarkan para penonton saat dia bertanding di atas ring karena ia berkulit coklat dan beragama Islam. Sebagai seorang petinju Muslim, teriakan jahiliyah itu tidak lantas ia balas dengan jahiliyah pula. Namun ia buktikan dengan professionalisme di atas ring. Iapun berhasil mengalahkan dan mengkanfaskan lawannya seorang Yahudi ultra rasialis asal Amerika, Dmitry Salita. Terhinalah seorang Yahudi di hadapan ribuan pendukungnya sendiri. Lalu, Amir Khanpun berhak menyandang gelar juara tinju dunia 2009.

4. Para pemain Muslim di club Cartel Bebel menolak bertanding dengan team Paris Foot Gay yang semua pemainnya adalah para gay. Mereka siap dideportasi dari Prancis. Bahkan mereka menulis surat protes sambil menjelaskan bahwa akidah dan keyakinan mereka lebih penting dari pertandingan sepak bola. Mampukah para pemain Muslim di negeri ini bersikap seperti itu?

5. Lain lagi dengan Kanuti. Sebagaimana kebiasaanya, ia tetap berpuasa kendati sedang bertanding sekalipun. Padahal fatwa boleh berbuka di bulan puasa bagi Muslim yang profesi mereka olahraga dan digantikan pada bulan yang lain saat mereka istirahat. Namun, Fredrik Omar Kanuti ini tetap saja berpuasa di bulan Ramadhan tahun lalu. Saat di tanya kenapa, dengan enteng ia menjawabanya : Puasa memberi saya kekuatan lahir dan batin. Sebagai seorang penyerang di salah satu grup sepak bola Spanyol ternama, tentulah ia berlimpah uang karena bayaran yang sangat mahal. Namun, jati diri sebagai Muslim tidak pernah ia tinggalkan, seperti berpuasa Ramadhan, berdoa’a sebelum bermain dan ucapan syukur setelah mencetak goal, berzikir sedang bermain, shalat di awal waktu di manapun ia berada dan sebagainya.

Selamat berjuang wahai pahlawan Islam. Semoga kalian menjadi teladan para pemimpin dunia Islam dan generasi mudanya.... ( eramuslim.com )



READ MORE - Inilah Bintang-bintang Top Dunia Bertahan Demi Sebuah Keyakinan

Rhianon Howells, Berusia 92 Tahun Jadi Pria Kekar Tertua di Dunia

Rhianon Howells, Berusia 92 Tahun Jadi Pria Kekar Tertua di Dunia - Rhianon Howells terlihat begitu atletis. Dadanya bidang, perutnya rata kotak-kotak (sixpack), lengannya pun berotot. Dengan tubuh kekar semacam itu, siapa sangka usianya sudah memasuki 92 tahun.

Tahun 2008, Howells menjajal kekuataan tubuhnya dalam kejuaraan binaraga. Hasilnya mencengangkan. Pria asal Inggris ini mampu mendapatkan skor tertinggi mengalahkan atlet binaragawan yang jauh lebih muda.

“Waktu itu aku sangat gugup. Aku menjadi peserta tertua di antara atlet yang kebayakan masih 20 tahun. Skorku lebih tinggi dari semua peserta,” ucap Howells, seperti dikutip dari laman Guardian.


http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/04/07/108430_rhianon-howells_300_225.jpg


Tahun lalu, Howells juga mengikuti kejuaraan binaraga di Jerman. Ia kembali mencetak skor tertinggi mengalahkan sejumlah kontestan di kategori usia tertentu. Dalam 45 menit, ia mampu melakukan 50 kali push up dan 48 kali sit up. Bahkan, ia mengakui masih sanggup 70 kali push up jika mendapat tambahan waktu.

Usia tak membunuh kecintaan Howells terhadap olahraga. Saat memasuki usia 60, ia bergabung dengan klub dayung veteran di negaranya. Lewat berbagai kejuaraan dayung internasional, timnya telah mengantongi 36 medali emas.

Howells mulai melirik binaraga saat menginjak usia 85 tahun. Bermula dari krisis percaya diri melihat timbunan lemak yang mulai merayapi tubuhnya, juga keriput yang membuat tubuhnya terlihat menggelambir. "Aku tampak kacau. Aku mulai berpikir bahwa aku mungkin akan segera mati. Aku rindu tubuhku yang atletis,” ujarnya.

Dalam kalut, ia segera menemui pelatih pribadinya. “Dengan angkat beban, mengatur jumlah protein, perlahan tubuh saya mulai berubah. Dada saya menjadi lebih lapang, berpostur V, dan bahu serta bisep terlihat lebih kekar. Orang-orang mulai mengomentari betapa aku terlihat lebih muda,” ujar Howells.

Ia semakin yakin, tubuh kekar dan sehat tak hanya milik anak muda. Ia pun berkomitmen akan terus melatih ototnya. Ia tak akan berhenti berolah tubuh hingga ajal. “Sampai hari itu tiba, aku akan terus bekerja untuk tubuhku,” ujarnya ( vivanews.com )



READ MORE - Rhianon Howells, Berusia 92 Tahun Jadi Pria Kekar Tertua di Dunia

Inilah Dia Para Pangeran Yang Masih Lajang

Inilah Dia Para Pangeran Yang Masih Lajang — Pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton tinggal tiga minggu lagi. Pernikahan ini akan membuat pangeran-pangeran lain yang masih lajang menjadi perhatian.

Siapa yang akan segera menyusul William? Tak jelas, karena pangeran-pangeran ini tak memiliki kekasih tetap atau sudah bertunangan. Anda ingin kenal dengan mereka?

Pangeran Harry dari Wales
Nama asli: Henry Charles Albert David
Gelar: His Royal Highness
Lahir: 15 September 1984


http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/04/08/1545101p.jpg
Pangeran Harry dari Wales


Dialah ahli waris takhta ketiga dari Kerajaan Inggris setelah Pangeran Charles dan Pangeran William. Setelah menjalani pendidikan di berbagai sekolah di Inggris, Harry memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan ke universitas dan memilih masuk militer. Ia diberi kuasa sebagai letnan dua di Blues and Royals, Household Cavalry Regiment. Ia bertugas sementara bersama abangnya dan menyelesaikan pelatihan sebagai komandan tank. Harry sempat bertugas selama 77 hari di garis depan Perang Afganistan, tetapi mundur setelah kisahnya dipublikasikan di majalah Australia.

Harry memang tidak setampan William, tetapi ia memiliki sisi liar yang sulit diacuhkan para wanita. Setidaknya selama tiga tahun terakhir ia terlibat hubungan putus-sambung dengan gadis asal Zimbabwe, Chelsy Davy. Pasangan ini cocok karena sama-sama biang pesta. Harry sendiri selalu menjadi perbincangan karena ulah badungnya, seperti memakai kostum Hitler dan mengisap ganja.


Pangeran Andrea dari Monako
Nama asli: Andrea Albert Pierre Casiraghi
Gelar: -
Lahir: 8 Juni 1984


http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/04/08/1544155p.jpg
Pangeran Carl Philip dari Swedia(kiri) dan Pangeran Andrea Casiraghi dari Monaco.


Pangeran yang dikenal playboy ini adalah sulung dari tiga bersaudara anak Putri Caroline dari suami keduanya, Stefano Casiraghi, yang berdarah Italia. Andrea cucu dari Pangeran Rainier III dan istrinya yang bintang Hollywood, Grace Kelly. Itu artinya Andrea menjadi ahli waris takhta kedua Kerajaan Monako setelah ibunya, atau jika Pangeran Albert yang bertakhta saat ini meninggal dunia tanpa memiliki anak sah (karena ia memiliki anak di luar hubungan perkawinan dengan seorang pramugari). Peluang Andrea cukup besar karena Albert yang berusia 52 tahun saat ini belum menikah. Bila itu terjadi, Andrea akan memakai nama Grimaldi dan menjadi Pangeran Monako.

Pangeran yang besar di Perancis ini lulus dengan gelar Bachelor of Arts di bidang seni visual dari McGill University, Kanada, dan politik internasional dari American University of Paris. Pada 2007-2009, ia belajar di The New School di New York dan meraih gelar master dalam Hubungan Internasional.

Salah satu kekasihnya yang terkenal adalah Tatiana Santo Domingo dari Kolombia, yang juga putri pengusaha bir. Pendamping Andrea nantinya harus bersiap menjadi jetsetter karena ia punya rumah di Monaco, Paris, dan Saint-Rémy-de-Provence, Perancis.


Pangeran Guillaume dari Luksemburg
Nama asli: Felix Leopold Marie Guillaume
Gelar: His Royal Highness The Heredity Grand Duke
Lahir: 11 November 1981

Guillaume adalah putra sulung Grand Duke Henri of Luxembourg dan Grand Duchess Maria Teresa yang kelahiran Kuba. Dia punya empat adik, yaitu Felix, Louis, Alexandra, dan Sebastien. Meskipun dikenal playboy, Guillaume cukup serius dengan pendidikannya.

Ia menyelesaikan pendidikannya di Lycee Robert-Schumann di Luksemburg, Beau Soleil and Institut Le Rosey di Swiss, dan Royal Military Academy Sandhurst Camberley, Inggris. Ia memulai pendidikan lanjutnya di University of Durham dan Brunel University, Inggris. Ia juga bersekolah di Institut Philanthropos di Fribourg, Swiss, untuk mendalami filosofi dan antropologi. Kemudian ia belajar sastra dan ilmu politik di Institut Albert-le-Grand di Angers, dan menerima gelar sarjananya.

Pada waktu senggangnya, Guillaume gemar bermain polo, sepak bola, berenang, voli, dan ski. Ia juga mahir bermain piano.


Pangeran Carl Philip dari Swedia
Nama asli: Carl Philip Edmund Bertil
Gelar: His Royal Highness, Duke of Varmland
Lahir: 13 Mei 1979


Setelah putus dari Emma Pernald, kekasihnya selama 10 tahun, Carl Philip belum punya pacar lagi. Padahal, ia ini ahli waris kedua Kerajaan Swedia setelah saudarinya, Putri Madeleine. Ia satu-satunya putra Raja Carl XVI Gustaf dan Putri Silvia.

Carl Philip menyelesaikan tugas militernya di Amphibious Battalion di Vaxholm's Coast Artillery Regiment sebagai komandan kapal tempur, musim gugur 2000. Dua tahun kemudian, ia dipromosikan sebagai calon perwira AL dan sebagai pembantu letnan pada 2004. Pada 2007, ia melanjutkan pendidikan di Swedish National Defense College. Lulus dari sana, ia ditunjuk sebagai letnan di AL Swedia.

Pangeran ini menggemari mobil sport dan fotografi. Sayangnya, ia sama sekali tidak fashionable. Untuk berbelanja pakaian, ia biasa ditemani saudarinya. Sebelum mendapat bimbingan fashion, gayanya dinilai jadul.


Pangeran Philippos dari Yunani dan Denmark

Nama asli: -
Gelar: His Royal Highness
Lahir: 26 April 1986


http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/04/08/1546173p.jpg
Pangeran Philippos dari Yunani (kiri), dan Pangeran Guillaume dari Luxembourg.


Pangeran Philippos adalah putra bungsu Raja Constantine dan Ratu Anne-Marie dari Denmark. Ia baru lahir 13 tahun setelah sang ayah terguling dari takhtanya dan 12 tahun setelah kerajaan dihapuskan secara resmi. Karena itu, meskipun bergelar pangeran, ia tak bisa menjadi raja.

Philippos lulus dari United World College di Amerika dan Edmund A Walsh School of Foreign Service di Georgetown University. Saat ini ia memilih bekerja di New York City untuk menghindar dari perhatian. Karena itu, pemberitaan mengenai dirinya pun tergolong minim sekali. ( kompas.com )



READ MORE - Inilah Dia Para Pangeran Yang Masih Lajang

Johan Cruijff

Minggu ini Johan Cruijff kembali berada di Belanda dan tetap saja memancing perhatian. Kali ini si kepala batu pemilik nomor punggung 14 itu disibukkan sejumlah kegiatan, antara lain menggelar pameran tentang kehidupannya, pemberian nama sebuah asteroid dan tidak ketinggalan, menggerogoti rasa percaya diri Ajax dengan kritik kerasnya.

Berikut 14 'wajah' Johan Cruijff:


1. Johan Cruijff si pemain bola


Cruijff jelas-jelas merupakan pemain bola terbaik Belanda dan dinobatkan sebagai pemain bola Eropa terbaik abad 20. Dia pernah bermain di antara Ajax, Barcelona, Los Angeles Aztecs, Washington Diplomats, Levante dan Feyenoord. Sepanjang karirnya Cruijff merebut 10 gelar juara nasional (delapan di antaranya dengan Ajax) dan 3 kali juara Eropa. Sayangnya, cita-cita Cruijff menjadi juara dunia tidak pernah kesampaian.


2. Johan Cruijff si pelatih


Karir Cruijff sebagai pelatih dimulai tahun 1984 ketika dia melatih Ajax, yang memenangkan Piala Eropa II 3 tahun kemudian. Cruijff bahkan lebih sukses lagi di Barcelona dan dengan dreamteamnya meraih 4 kali gelar juara liga Spanyol. Puncak karirnya sebagai pelatih adalah kemenangan di final Liga Champions tahun 1992.


3. Johan Cruijff si pelatih timnas


Cruijff tidak pernah menjadi pelatih timnas Belanda. Walaupun banyak yang menginginkan hal itu, karena kemampuan melatih Cruijff tidak diragukan lagi. Di tahun 1993, kesempatan itu datang, namun perundingan bubar karena pertengkaran. Tapi sejak tahun lalu Cruijff menjadi pelatih 'timnas' low profile Catalunya.


4. Johan Cruijff si biang kerok


Dengan visi sepak bola (dan juga dalam hal lain) yang tegas, Cruijff sering memancing keonaran. Banyak bawahannya yang cabut dengan pertengkaran. Belum lama ini dia kembali menyulut keonaran di Ajax setelah dalam sebuah kolom surat kabar Cruijff menyebut cinta lamanya itu sebagai tragedi dan demi kepentingan klub semua orang harus hengkang.


5. Johan Cruijff si asteroid


Mulai minggu ini Cruijff juga bisa dikagumi di antara para bintang, secara harafiah. Uni Astronomi Internasional membaptis sebuah asteroid dengan nama Johan Cruijff. Sebelumnya benda angkasa itu hanya dikenal dengan sebuatn 14282 dan beredar di antara Mars dan Jupiter.


6. Johan Cruijff si pembaru bahasa


Di Belanda, Johan Cruijff yang pandai bicara terkenal dengan penemuan bahasa dan ucapan-ucapannya yang tidak bisa ditiru. Sebagian dari itu bahkan melejit menjadi peribahasa yang digunakan secara umum di Belanda, misalnya "Setiap kekurangan punya kelebihan". Yang juga terkenal, "Sebelum saya berbuat kesalahan, saya tidak membuat kesalahan."


8. Johan Cruijff si penyanyi


Tapi tidak semua yang disentuh Cruijff berubah jadi emas. Ini terbukti ketika di tahun 1969 Cruijff membuat rekaman lagu berjudul 'Oei oei oei dat was me weer een loei' . Nomor ini sempat duduk di posisi 21 tangga lagu Belanda.


9. Johan Cruijff si penyelamat


Cruijff punya banyak julukan di Belanda, antara lain sang Peramal dari Barcelona atau sang Maestro. Julukannya yang paling beken adalah Sang Penyelamat atau El Salvador. Julukan ini didapat ketika dia membawa Barcelona menjadi juara untuk pertama kalinya dalam 14 tahun di tahun 1973.


10. Johan Cruijff si piala


Ketika stadion baru Ajax selesai dibangun tahun 1996, banyak yang berpendapat, stadion itu seharusnya dinamai Johan Cruijff. Tapi akhirnya stadion itu dinamai Amsterdam Arena. Namun, tahun itu juga diciptakan Piala Johan Cruijff untuk pertandingan antara juara liga dan juara piala liga. Rencananya Cruijff sendiri yang menyerahkan piala setiap tahun, namun sudah lama dia segan berkunjung ke Amsterdam hanya untuk itu.


11. Johan Cruijff si dermawan

Di tahun 1997, Johan Cruijff mendirikan Yayasan Johan Cruijff untuk meningkatkan kesejahteraan tubuh dan jiwa anak-anak dan pemuda. Aktivitasnya yang paling terkenal adalah Cruyff Courts, yaitu pembangunan lapangan bola kecil yang saat ini sudah 130 jumlahnya di seluruh Belanda. Selain di Belanda, 1 dibangun di Afrika Selatan, yang akan segera disusul Brasil dan Jepang. Di Belanda juga didirikan Johan Cruyff University, sebuah pelatihan khusus bagi para calon atlet top.


12. Johan Cruijff si bekas perokok


Cruijff terkenal sebagai pemain sepak bola yang menghisap sebungkus rokok setiap hari, kadang dia sempatkan merokok sebatang di waktu jeda pertandingan. Cruijff harus berhenti merokok tahun 1991, karena mendapat serangan jantung dan harus menjalani operasi bypass.


13. Johan Cruijff si pengusaha


Sebagai pengusaha, Cruijff tidak hanya mendapat untung, tapi juga rugi. Sukses didapat dari sepatu merek Cruyff. Kerugiannya dialami ketika dia berinvestasi dalam pembiakan babi yang sumir di Catalunya, di tahun 1977. Ini bahkan menyebabkan Cruijff bangkrut. Keuntungan dari kebuntungan ini adalah Cruijff yang saat itu sudah pensiun dari sepak bola terpaksa kembali ke lapangan.


14. Johan Cruijff si nomor 14


Cruijff mulai bermain di Ajax dengan nomor punggung 9, tapi cedera kaki berkepanjangan di tahun 1970 membuat dia harus kembali bertanding dengan nomor punggung lain, yaitu 14. Nomor ini terus dipakai Cruijff hingga akhir karir sepak bolanya. Ketika Cruijff berulangtahun ke 60, sebagai penghormatan, Ajax memutuskan kaos bernomorpunggung 14 itu tidak lagi digunakan. ( republika.co.id )



READ MORE - Johan Cruijff

Pesona Gurun Pasir Putih Mesir Nan Memukau




Pesona Gurun Pasir Putih Mesir Nan Memukau. Mesir adalah tujuan wisata yang sangat indah dengan berbagai destinasi untuk wisatawan. Kita semua tahu tentang fitur-fitur utama seperti piramida Mesir dan monumen bersejarah lainnya. Namun Mesir tidak hanya kaya dengan monumen bersejarah yang juga memiliki banyak fitur alam berharga yang pantas untuk ditempatkan di pemandu wisata.


Salah satu tempat tersebut adalah Padang Pasir Putih juga dikenal sebagai Sahara el Beyda. Padang ini berada di dekat oasis terkecil di Mesir, Farfara. Karena kebanyakan dari kita tahu, gurun pasir berwarna kuning, namun, di Gurun pasir Putih yang mengejutkan adalah bagaimana tempat ini mendapat namanya. Pada malam hari, tempat ini tampak seperti lanskap bersalju.








Tempat ini telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Fakta bahwa tidak jauh dari Gurun Black dan Crystal Mountain memberikan kontribusi signifikan terhadap popularitasnya di kalangan wisatawan.








Ini dikenal sebagai tempat di mana batuan kapur yang tidak biasa dapat ditemukan. Batu-batu tersebut dibentuk oleh erosi angin tingkat rendah. Salah satu batu yang paling terkenal yang dapat ditemukan di sini adalah apa yang disebut Mushroom Rock, sangat mirip dengan jamur raksasa. Meskipun tempat ini dilindungi cagar alam, pengunjung dari berbagai belahan dunia terkadang sering merusak atau mengambil batu.
( vivanews.com )




READ MORE - Pesona Gurun Pasir Putih Mesir Nan Memukau

Koes Plus, Sang Legenda

Koes Plus, Sang Legenda. Malam itu, 10 April 2010, untuk pertama kalinya kami pentas di Sampit. Kota kecil ini mesti kami tempuh empat jam perjalanan darat dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Penat yang menumpuk seketika sirna ketika kami bertemu dengan ibu-ibu dan penggemar setia Koes Plus di tempat yang tak pernah terpikir akan kami sambangi ini. Bersama tiga anak muda, Danang (gitar melodi dan keyboard), Soni (bas), dan Seno (drum), saya unjuk gigi di panggung yang sederhana.

Tak terasa, selama dua jam tanpa henti dua puluh lima lagu sudah kami dendangkan. Semangat saya untuk terus berkarya dan berkiprah di dunia musik tak berkurang meski tampil dengan Koes Plus formasi baru. Saya memang telah bertekad terus bermusik hingga tetes darah penghabisan. Seperti kata (almarhum) Mas Tonny yang selalu berujar, "Hidup dan matiku untuk musik."

Tekad itu memberikan roh bagi jiwa Koes Plus saat ini. Meski satu per satu personel Koes Plus pergi, saya memilih terus melanjutkan grup band ini hingga akhir hayat. Selepas Yok dan Murry mengundurkan diri, silih berganti orang menemani saya tampil di atas panggung.

Yok sekarang lebih memilih tinggal dengan para petani binaannya di Saketi, sebuah kecamatan di Pandeglang, Banten. Dia memang tak bisa jauh dari alam. Hanya kadang-kadang dia masih suka menengok kediamannya di Jalan Haji Nawi, Jakarta Selatan.

Adapun Murry, sejak terserang penyakit hernia dan keluar-masuk rumah sakit, memilih beristirahat. Sekarang dia sudah sehat dan sibuk mempromosikan album pop Jawa-reggae-nya. Sesekali dia manggung sebagai bintang tamu bersama band pelestari lagu-lagu Koes Plus. Mas Nomo tinggal di Magelang, Jawa Tengah, dan masih berbisnis.

Sudah enam tahun Koes Plus tampil dengan formasi baru. Anak-anak muda pendamping saya ini lahir bukan dari era emas Koes Plus. Danang, personel paling muda, lahir pada 1980. Meski tak merasakan masa jaya Koes Plus, penampilan Danang tak kalah dibanding Mas Tonny.

Saya pertama kali mengenal Da-nang saat Koes Plus pentas di Jawa Tengah pada 2002. Andolin, yang biasa memainkan gitar melodi dan keyboard, mendadak sakit. Saya langsung teringat kepada Danang. Sebelumnya ada fan bernama Pak Sudi membawa rekaman permainan Danang. Saya minta Danang dikontak dan ikut main di panggung. Tanpa latihan dan persiapan, Danang mengiringi saya. Ternyata permainannya enak juga.

Lain lagi cerita tentang Soni dan Seno. Saya bertemu dengan mereka saat akan rekaman lagu medley Nusantara pada 2004. Tapi ternyata Murry, Jack, dan Andolin-personel Koes Plus saat itu-enggak datang. Ada kabar selentingan bahwa mereka memboikot saya. Tapi saya enggak mau mikir masalah boikot-boikot itu. Di studio rekaman, lha kok ndilalah ada Soni, Seno, dan Acil. Akhirnya saya rekaman bersama mereka. Selepas rekaman, posisi Acil digantikan Danang.

Aura baru terpancar dari formasi saat ini. Meski saya dikelilingi anak-anak muda dari generasi berbeda, saya tetap menemukan jiwa Koes Plus pada mereka. Beberapa orang mengatakan mereka itu jelmaan dari Koes Plus sesungguhnya.

Lihat saja Danang dengan pembawaannya yang mirip sekali dengan Mas Tonny, baik dari sosok maupun penampilannya di panggung. Soni bak duplikat Yok. Saat menyaksikan wajah dan gayanya di panggung, banyak orang mengira Soni itu anak Yok. Seno pun tak kalah gesit dan energetik saat menggebuk drum. Sama seperti Murry semasa muda.

Pengamat musik Denny Sakrie yang sedang menulis tentang Koes Plus mengatakan karisma kelompok ini memang tak lekang oleh zaman. Meski berkali-kali ganti pemain, Koes Plus, yang diawali oleh Koes Bersaudara, tetap menjadi fenomena tersendiri di Tanah Air. Sebutan The Beatles-nya Indonesia sangat tepat untuk band ini.

Sosok Tonny yang menjadi jiwa Koes Plus memang tak tergantikan. Namun warisan unsur melodi dan lirik sederhana yang ditinggalkannya membuat Koes Plus masih diterima masyarakat hingga saat ini.

Kehadiran tiga anak muda yang menemani Yon sekarang memberikan nilai lain pada Koes Plus. Meski lahir jauh dari era kejayaan Koes Plus, mereka bisa menjiwai seluruh lagu Koes Plus. Sebuah perpaduan yang apik dari band pelestari dan personel aslinya. "Yang patut diacungi jempol, kualitas dan penampilan mereka bisa mencerminkan Koes Plus asli," ujar Denny.

ooOoo

Perjalanan Koes Plus tak ubahnya roda yang berputar. Semua pengalaman manis dan pahit sudah kami kecap. Boleh dibilang beraksi dari panggung hajatan sampai pergelaran akbar pernah kami rasakan.

Semua itu berawal dari semangat bermusik Mas Tonny. Setiap hari dia genjrengan lagu-lagu Everly Brothers, Neil Sedaka, Paul Anka, Skeeter Davis, Ricky Nelson, Pat Boone, dan Cliff Richard. Lagu-lagu mereka menjadi santapan kami setiap hari di rumah, dari bangun tidur hingga menjelang tidur lagi.

Musik tambahan datang dari stasiun RRI, ABC, dan BBC di radio "roti"-radio kecil merek Philip milik kami yang selalu memperdengarkan lagu-lagu Barat. Lagu semacam Dear John, Changing Partners, The Doggie in the Window, Seven Lonely Days, dan On Moonlight Bay yang dinyanyikan Doris Day dan Patty Page membuat saya, Mas John, dan Yok tertarik ikut genjrengan. Terbayang riuhnya kamar berukuran 3 x 4 meter di Jalan Mendawai III Nomor 14 Blok C, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, itu. Di sinilah karier musik kami mulai tumbuh. Jiwa seni Mas Tonny mampu membius kami.

Setiap hari lagu-lagu Barat yang tengah populer selalu terdengar di rumah dengan dua kamar tidur tersebut. Lagu-lagu dari Kalin Twins dan Everly Brothers menggeser lagu pop Indonesia masa itu. Mas Tonny memang terkenal dengan selera musik yang sangat tinggi. Buat Mas Tonny, musik pop Indonesia kampungan dan kurang bagus. Maka Mas Tonny lebih senang meniru alunan musik Barat.

Kecintaan Mas Tonny pada musik Barat terbawa pada grup band yang kami bentuk pada 1958: Koes Bross dari kata Koes Brothers. Band ini terdiri atas Mas John pada bas betot, Mas Tonny pada gitar melodi dan keyboard, saya di vokal dan gitar rhythm, serta Yok pada vokal dan bas. Dengan moto "Missa Solemnis" yang, menurut Mas Tonny, artinya "dari hati kiranya mendapat tempat di hati pula", kami pun mulai memenuhi panggilan hati kami. Serius bermusik.

Band kami tampil di keriaan atau pesta apa saja, mulai pesta pernikahan, ulang tahun, hingga sunatan. Honor menjadi urusan nomor dua. Yang penting kami bisa tampil di depan publik dan juga makan enak. Musik bagi kami bagaikan candu saat itu. Sepanjang hari dipenuhi dengan genjrengan. Ada cerita konyol: saat ngamen di pesta, kami sering menyembunyikan aneka kue ke dalam bas betot. Kami nikmati kue-kue itu beramai-ramai setiba di rumah.

Ada pengalaman lain yang tak kalah unik. Suatu hari kami diundang bermain musik di rumah seorang paranormal. Setelah main, kami dipanggil masuk ke kamar si paranormal. Kami pikir hendak dikasih bayaran, enggak tahunya paranormal itu cuma berkata, "Apa cita-cita kalian? Nanti aku doakan. Insya Allah akan terkabul." Eh, lha kok Mas Tonny sembari tertawa nyeletuk, "Kami ingin terkenal di seluruh Indonesia!" Kami pun cekikikan saat berada di luar kamar. Entah kebetulan entah berkat doa paranormal itu, Koes Plus akhirnya dikenal di seantero Nusantara.

Honor yang hanya cukup untuk mengganti ongkos transpor tak menyurutkan semangat Mas Tonny untuk terus berkarya. Kemampuan kami menyanyikan lagu duet justru semakin terasah setelah berkeliling ngamen. Saya dan Yok juga tak bosan terus berlatih. Mas Tonny terobsesi oleh iringan dan petikan gitar melodi dari lagu duet. Bahkan Mas Tonny mulai mengarang lagu duet sendiri dalam bahasa Indonesia.

Adapun Mas John sebagai sponsor utama membantu meminjam tape recorder tua merek Grundig dengan pita sebesar piring dari temannya untuk merekam lagu ciptaan Mas Tonny. Karena kualitas alat perekam tua, kami tak boleh salah menyanyi. Saya dan Yok digembleng mati-matian latihan vokal dan memetik gitar agar tak salah saat rekaman. Akhirnya lagu berjudul Terpesona dan Wenny dibawa ke perusahaan rekaman Irama, yang terletak di daerah Cikini, Jakarta Pusat, sekitar 1961.

Perasaan kami diliputi kebanggaan. Sudah terbayang kami akan rekaman di piringan hitam seperti album milik Everly Brothers. Namun impian itu tak terwujud karena lagu tersebut batal direkam. Toh, kami tak patah semangat. Kami terus giat berlatih dan Mas Tonny semakin giat menciptakan lagu-lagu duet. Saya dan Yok digembleng habis-habisan. Bahkan Yok pernah menangis karena harus mengulang lagu yang dinyanyikan lantaran dinilai Mas Tonny masih belum sempurna.

Perjuangan kami akhirnya mulai menuai hasil. Kami berhasil masuk dapur rekaman. Lagu-lagu pertama yang direkam adalah Pagi yang Indah, Bis Sekolah, Senja, Telaga Sunyi, Kuduslah Cintamu, dan beberapa lagu lain. Saat itu tegang sekali. Saya dan Yok nyanyi dalam satu mikrofon. Lagi-lagi karena alat rekaman yang masih sederhana, kami tak boleh sekali pun melakukan kesalahan, baik vokal maupun musik.

Baru beberapa saat nyanyi, tiba-tiba ada teriakan keras, "Ulang!" Enggak tahu siapa yang salah saat itu. Kami pun mengulang lagi dari awal. Rekaman baru sempurna setelah kami mengulang hingga keempat kalinya. Plong rasanya. Rekaman berikutnya tak luput dari kendala, bukan karena suara kami, melainkan adanya suara kereta api yang lewat di belakang studio rekaman.

Lelah proses rekaman terbayar saat kami bisa mendengarkan suara kami melalui piringan hitam, meski baru dua lagu. Rekaman pun terus berlanjut hingga 12 lagu terekam dalam piringan long play. Beberapa lagu itu di antaranya Dara Manisku, Jangan Bersedih, Dewi Rindu, Bis Sekolah, Pagi yang Indah, Telaga Sunyi, Angin Laut, dan Senja.

Gambar saya dan Yok bertolak belakang sambil memegang gitar menghiasi sampul piringan hitam. Di sampul belakang tertulis nama Mas John pada gitar bas dan Mas Tonny pada gitar melodi serta Mas Nomo pada drum. Seiring dengan munculnya rekaman pada 1963, kami pun sepakat mengganti nama Koes Bross menjadi Koes Bersaudara. Biar tidak terlalu kebarat-baratan, begitu kata Mas Tonny saat itu.

Pertama kali mendengar lagu sendiri melalui RRI, terasa bangga dan senang sekali. Meski tak sebening suara Everly Brothers, rupanya lagu-lagu kami diterima masyarakat seluruh Nusantara. Panggilan show mulai datang. Kami pertama kali show di gedung GKBI Yogyakarta. Saat awal show, hanya saya dan Yok yang tampil karena terbatasnya alat musik yang kami miliki. Kami bernyanyi diiringi band putri arahan A. Riyanto.

Di masa itu hasil penjualan piringan hitam tak seberapa berarti karena masih minimnya masyarakat yang memiliki alat pemutar piringan hitam. Penghasilan kami hanya dari show. Atas pertimbangan kepraktisan, kami pun mengganti bas betot dengan bas listrik agar gerakan kami saat di panggung bisa lebih lincah dan dinamis. Koes Bersaudara semakin solid dengan empat personel: Mas Tonny, Mas Nomo, saya, dan Yok. Berempat kami show dari daerah ke daerah mengumpulkan uang untuk melengkapi alat musik kami.

ooOoo

Pertengahan 1965. Tak ada hujan tanpa angin, muncul petir di siang bolong: kami berempat diciduk oleh aparat keamanan dan ditahan di Kejaksaan Tinggi di Jalan Gadjah Mada, Jakarta. Kami diinterogasi di sana selama tiga hari hingga akhirnya dipindahkan ke penjara Glodok.

Dari seorang aparat keamanan kami tahu, rupanya kami dituduh tak mengindahkan Instruksi Presiden Soekarno. Saat itu pemerintah memberlakukan Panpres Nomor 11 Tahun 1965 yang melarang musik ngak-ngik-ngok yang berasal dari Inggris dan Amerika Serikat.

Saat itu kami memang tengah gandrung dengan musik The Beatles dan Rolling Stones. Alhasil, kami sering menyelipkan lagu mereka saat show. Kami lupa dengan suasana politik negeri yang sedang gencar meneriakkan antiimperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, dan kapitalisme. Indonesia tengah menggelorakan semangat anti-Barat dan membanggakan "kepribadian Indonesia" dengan jargon dari Bung Karno "ini dadaku, mana dadamu".

Sebelum ditangkap, kami sempat diundang tampil di rumah seorang kolonel yang dihadiri oleh salah seorang diplomat dari Kedutaan Amerika Serikat. Rupanya itulah yang memicu penangkapan kami. Di sana kami memainkan lagu The Beatles yang dinilai kebarat-baratan. Maka lemparan batu dari kelompok Pemuda Rakyat tak terelakkan menimpa kediaman sang kolonel. Mas Tonny bahkan sempat ke luar rumah dan minta maaf serta berjanji tidak akan memainkan lagu The Beatles lagi. Saat itu kami memang selamat dari amukan massa, tapi kami tak bisa mengelak dari jeruji besi.

"Hidup Koes Bersaudara!" teriakan itu menyambut kami saat menginjak sebuah sel dengan pintu rangkap. Rupanya para penghuni sel itu mengenal kami dan pernah mendengar lagu kami. Perasaan takut sempat menghantui kami saat itu, terlebih kami disatukan dengan para koruptor, pembunuh, dan dalang pembunuhan.

Mas John yang selamat dari penangkapan membesuk kami. Dia berujar kepada Mas Tonny, "Jangan khawatir, Ton, ini hanya blessing in disguise." Entah apa maksud Mas John saat itu, yang pasti selama tiga bulan kami berempat merasakan tidur berimpitan beralaskan tikar dengan tiga tahanan lainnya. ( tempointeraktif.com )




READ MORE - Koes Plus, Sang Legenda

Brasil Ke Afrika Selatan Tanpa Ronaldinho dan Adriano


http://www.football-spot.com/blog/images/photos/Ronaldinho-6.jpg
Ronaldinho


Brasil Ke Afrika Selatan Tanpa Ronaldinho dan Adriano - Meski tampil apik bersama klub masing-masing Ronaldinho, Adriano dan Neymar harus tercoret dari daftar 23 pemain dalam skuad Piala Dunia Brasil yang diumumkan Selasa. Dunga akan mengumumkan tujuh pemain tambahan Selasa depan sebelum memangkasnya lagi menjadi 23 pemain pada 1 Juni.

Dunga mempertahankan pemain-pemain yang mengantar Brasil menjadi juara pada Piala Konfederasi lalu serta menempatkan tim Samba di peringkat pertama kualifikasi zona Amerika Selatan. Nama Kaka, Robinho, Maicon dan Julio Cesar tetap tercatat dalam skuad. Dari jumlah ini hanya tiga pemain yang berlaga di kompetisi lokal; Gilberto, Kleberson, dan Robinho.

"Para pemain ini adalah pemenang," kata Dunga. "Tidak ada keraguan bahwa mereka siap untuk membantu Brazil mencapai tujuannya. Mereka siap untuk memberikan yang terbaik bagi negara."


http://www.soccerwindow.com/Adriano/adriano1.jpg

Adriano

Kejutannya adalah tidak dipanggilnya Adriano. Padagal pemain ini selalu dipanggil Dunga dalam beberapa pertandingan terakhir. Namun disebutkan Dunga menahan pemanggilan pemain ini lantaran memiliki masalah disiplin di Flamengo.

"Kami memberikan banyak peluang Adriano. Tapi ada waktunya kami harus membuat keputusan," kata Dunga yang memanggil pemain pemain Wolfsburg, Grafite, untuk mengganti posisi Adriano.

Ronaldinho, dua kali pemenang pemain terbaik FIFA, tidak lagi pernah dipanggil ke tim nasional sejak April 2009. Meski musim ini mantan pemain Barcelona itu tampil cukup apik bersama AC Milan di Seri A.

Dunga juga tidak memenuhi permintaan pendukung Brasil yang menginginkan pemanggilan dua pemain muda Santos, Neymar dan Paulo Henrique Ganso. Neymar, 18 tahun, memukau publik Brasil dengan kecepatan dan kemampuan olah bolanya. Ganso, 20 tahun, tampail matang sebagai playmaker. Bersama Robinho, ketikanya memimpin Santos mencetak lebih dari 100 gol dalam 30 pertandingan musim ini.

"Beberapa pemain sangat berbakat, tetapi kita harus menguji mereka sebelum Piala Dunia," kata Dunga. "Mungkin mereka siap untuk bermain di Piala Dunia saat ini, tapi mungkin juga tidak."

SKUAD BRASIL

Kiper: Julio Cesar (Inter Milan, Italia), Doni (AS Roma, Italia), Heurelho Gomes (Tottenham, Inggris)

Belakang: Daniel Alves (Barcelona, Spanyol), Juan (AS Roma, Italia), Maicon (Inter Milan, Italia), Michel Bastos (Lyon, Prancis), Gilberto (Cruzeiro), Lucio (Inter Milan, Italia), Luisao (Benfica, Portugal), Thiago Silva (AC Milan, Italia)

Tengah: Elano (Galatasaray, Turki), Felipe Melo (Juventus, Brasil), Gilberto Silva (Panathinaikos, Yunani), Josue (Wolfsburg, Jerman), Julio Baptista (AS Roma, Italia), Kaka (Real Madrid, Spanyol), Kleberson (Flamengo), Ramires (Benfica, Portugal)

Depan: Grafite (Wolfsburg, Jerman), Luis Fabiano (Sevilla, Spanyol), Nilmar (Villarreal, Spanyol), Robinho (Santos) / ( Tempointeraktif.com )




READ MORE - Brasil Ke Afrika Selatan Tanpa Ronaldinho dan Adriano

Profile Roger Milla, Si Pemaian Tertua Piala Dunia Dari Kamerun


http://www.republika.co.id/images/roger_100427113348.jpg
Roger Milla, Pemaian Tertua Piala Dunia Dari Kamerun


Profile Roger Milla, Si Pemaian Tertua Piala Dunia Dari Kamerun. Nama Roger Milla sudah tak asing di telinga pemerhati bola. Reputasinya bersama tim Kamerun sempat menggetarkan dunia sepak bola.


Milla merupakan pemain paling tua yang tampil di Piala Dunia. Itu terjadi saat kesebelasan Kamerun dilumat Rusia 1-6 dalam Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Saa itu, Milla ikut membela timnya dalam usia 42 tahun 39 hari.


Milla pertama kali memperkuat Kamerun di Piala Dunia pada 1982 dalam usia 30 tahun. Ia kembali bergabung dengan timnas Kamerun pada Piala Dunia 1990 dan mempersembahkan empat gol serta ikut mengantarkan timnya berlaga hingga perempat final, sebelum kalah 1-2 dari Inggris.


Empat tahun kemudian Milla masih ikut membela Kamerun di Piala Dunia 1994. Setelah itu, Milla mundur dari timnas Kamerun dan sempat bermain di Liga Indonesia dengan memperkuat klub Pelita Jaya bersama rekannya di timnas Kamerun, Maboang Kessack.


Pemain dengan nama asli Albert Roger Mooh Miller itu lahir pada 20 Mei 1952. Selain bermain di klub local, dia sempat melanglangbuana di Prancis (Monaco, St. Etienne, dan Montpellier).


Menari dengan bergoyang pinggul di pojok lapangan adalah ciri khas Milla usai mencetak gol. Ini pula yang dilakukan ketika mencetak gol ke gawang Rene Higuita dari Kolombia. Ketika itu, ia mampu mencuri bola dari kaki Higuita di luar kotak penalti. Higuita bermaksud ikut menyerang namun Milla mampu mengantisipasi dan merebut bola kemudian melesakkan ke gawang yang kosong. ( republika.co.id )




READ MORE - Profile Roger Milla, Si Pemaian Tertua Piala Dunia Dari Kamerun