Showing posts with label Laki-Laki. Show all posts
Showing posts with label Laki-Laki. Show all posts

Sudah Punya 30 Anak dan 430 Cucu, Kakek 82 Tahun Ini Masinh Kepingin Punya Anak Lagi

http://i.okezone.com/content/2010/07/03/214/349215/D5rUPhQF6z.jpg
Abu Talal beserta beberapa cucunya.


Sudah Punya 30 Anak dan 430 Cucu, Kakek 82 Tahun Ini Masinh Kepingin Punya Anak Lagi. Di salah satu sudut Kota Khan Younis, jalur Gaza, berdiri sebuah bangunan yang baru setengah selesai. Di tempat itulah seorang “legenda” tinggal, yaitu kakek bernama Abu Talal.


SEKILAS, tak ada yang istimewa di diri Abu Talal, kakek berusia 82 tahun itu. Dia tetap rutin menunaikan shalat lima waktu seperti muslim lainnya. Namun, tampak sekali bahwa dia memiliki fisik yang prima. Gerakannya masih fleksibel. Dia masih tegap, kuat, dengan senyuman lebar yang ramah.

Abu Talal bak seorang legenda di kawasan selatan Gaza. Bukan karena fisik primanya di usia yang sudah tak lagi muda. Namun, dia menjadi legenda karena “prestasi” lain, yaitu memiliki 30 anak. Pria ini bahkan mengaku memiliki lebih dari 430 cucu. “Saya seorang anak tunggal, jadi saya ingin punya keluarga besar, lagipula ini sudah menjadi semacam hobi (punya anak banyak),” selorohnya. Anak bungsunya kini berusia dua tahun. Lantas apakah Abu Talal bisa mengingat semua nama anaknya? Yah, karena usianya yang sudah tak lagi muda dan daya ingat yang sudah tak terlalu baik, pria ini butuh bantuan dari beberapa cucunya untuk mengingat nama anaknya yang masih hidup. Total, dia memiliki 17 putri dan 13 putra.

“Tiap kali ada anak yang lahir di keluarga ini, kami menyembelih kambing sebagai perayaan” papar Abu Talal. Bahkan dia mengaku masih ingin punya anak lagi. “Rasanya, saya masih bisa punya 10-15 anak lagi,” ujarnya diiringi derai tawa. Tiap tahun, populasi di Gaza naik sekitar lima persen. Sekitar 1,5 juta orang tinggal berjubel di kawasan sepanjang 40 km dan selebar 6-12 km itu. Banyak orang yang hidup dalam kemiskinan. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pengangguran di kawasan itu mencapai 40 persen. Dengan banyak anak dan kondisi di Gaza yang serba susah, apakah Abu Talal tidak khawatir punya banyak anak seperti itu? “Tidak, karena kalau saya kehilangan dua ratus cucu, saya masih punya dua ratus lagi,” paparnya.

Kehilangan anggota keluarga memang bukan hal baru bagi Abu Talal. Setidaknya lima orang anggota keluarganya tewas saat terjadi konflik besar-besaran dengan Israel pada akhir 2008 hingga 2009 silam. PBB memperkirakan konflik itu telah menewaskan sekira 1.400 warga Palestina dan 13 orang Israel. Abu Talal juga kehilangan sepuluh anggota keluarganya saat terjadi bentrokan antara Fatah dan Hamas pada 2007. Hamas mengambil alih kuasa jalur Gaza setelah memaksa rivalnya, Fatah, keluar dari kawasan itu. Hamas memenangkan pemilu parlemen pada 2006. Abu Talal lahir di Gaza pada 1928 saat masih berada dalam era Mandat Palestina Inggris.

“Inggris itu jahat. Israel lebih jahat lagi. Tapi bahaya terbesar bagi anak-anak saya adalah ketidaksepakatan terus-menerus yang terjadi antara Fatah dan Hamas. Orang Palestina malah saling bertempur satu sama lain,” urai Abu Talal. Sampai saat ini, Abu Talal memiliki sebeles orang istri. Beberapa di antaranya sudah meninggal dunia dan beberapa pernikahannya berakhir dengan perceraian. Saat ini, dia tinggal bersama empat istri. Istri termudanya adalah seorang wanita yang usianya terpaut sekitar 50 tahun lebih muda.
(Koran SI/Koran SI/rhs)



READ MORE - Sudah Punya 30 Anak dan 430 Cucu, Kakek 82 Tahun Ini Masinh Kepingin Punya Anak Lagi

Mbah Surip Lahir Tanggal 06 Mei 1957

Mbah Surip Lahir Tanggal 06 Mei 1957. Mbah Surip telah sukses "mengecoh" semua wartawan yang pernah mewawancarainya sehingga semuanya menuliskan usia Mbah Surip 60 tahun. Saya bahkan lebih parah lagi, sebab saya menulis usia Simbah sekira 60 tahun sejak 6 tahun lalu, saat kali pertama bertemu dengannya di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan.

Seperti halnya saya, kawan-kawan wartawan dan juga seluruh rakyat Indonesia bisa jadi juga telah terkecoh dengan penampilan Simbah yang memang tampak telah tua. Dengan rambut gimbal sepinggang, dan guratan-guratan yang tampak pada wajahnya, ditambah panggilan MBAH di depan namanya, tiada keraguan sedikit pun untuk menuliskan usianya kira-kira 60 tahun.

Tapi inilah salah saya, begitu saja percaya kepada ketawa meyakinkan Simbah saat ditanya berapa usianya.

"Enam puluh tahun ya Mbah umurmu?"
"He-he-he..."
"Bener Mbah?"
"He-he-he..."

Nah, sejak itulah, saya selalu memakai kata kira-kira sebelum menuliskan usianya. Tapi ternyata, kawan-kawan wartawan malah dengan "gagah berani" menuliskan dengan pasti tanggal dan tahun kelahiran Mbah Surip: 5 Mei 1949! Wah...

Untunglah, di akhir hayatnya saya mendapatkan informasi yang sahih.

Waktu jarum jam telah menunjuk angka sebelas pada Selasa (4/8) malam, ketika prosesi pemakaman penyanyi Mbah Surip usai. Di atas gundukan tanah bertabur bunga mawar lamat-lamat tertulis: Urip Achmad Ariyanto bin Soekotjo, lahir 6 Mei 1957, wafat Selasa, 4 Agustus 2009.

Catatan di nisan itu memang baru terbaca jelas seusai para pencinta Mbah Surip yang sebagian berambut gimbal bernyanyi lagu "Bangun Tidur" karya Mbah Surip secara koor dengan iringan gitar.

bangun tidur, tidur lagi
bangun lagi, tidur lagi
bangunnnn, tidur lagi

bangun tidur, tidur lagi
bangun lagi, tidur lagi
bangunnnn, tidur lagi

abis bangun terus mandi
jangan lupa senam pagi
kalau lupa…. tidur lagi

Begitulah para penggemar Mbah Surip bernyanyi. Rasanya malam itu memang jauh dari suasana pekuburan. Mereka yang ditinggalkan memaknai penghormatan terakhir mereka kepada sang pujaan dengan cara mereka sendiri, cara jalanan yang egaliter.

Setelah mereka menyingkir sambil sebelumnya tertawa he-he-he menirukan gaya ketawa Mbah Surip, saya yang masih tak percaya bahwa selama ini saya dan juga sebagian besar wartawan ternyata salah dalam menuliskan usia si Mbah Surip, makin mendekat ke arah nisan.

Benar, ternyata! Jika demikian... wah, ternyata saya telah benar-benar ngacau dalam menuliskan usia Simbah. Ternyata... usia Simbah belum terlalu tua. Dia masih 52 umurnya. Asem! Dan ini dibenarkan oleh Nyonya Soeharti, adik kandung Mbah Surip yang kelahiran tahun 1960.

Tapi bukan Mbah Surip namanya jika tak bikin penasaran. Lebih-lebih jika itu berkait dengan masalah pribadinya. Saya kira sangat sedikit kawan-kawan dekatnya yang tahu persis berapa usianya, berapa jumlah anaknya, siapa nama mantan istrinya, berapa rupiah yang telah ia terima dari produsernya setelah lagu "Tak Gendong" meledak... dan masih berderet pertanyaan yang tak terjawab dari mulut Mbah Surip hingga ia tutup usia. [ Kompas.com ]



READ MORE - Mbah Surip Lahir Tanggal 06 Mei 1957

Bams Samson, Penghinaan Terhadap Indonesia

Bams Samson, Penghinaan Terhadap Indonesia. Banyak Indonesia yang merasa malu dengan tanah airnya sendiri. Tak jarang negeri tercinta justru dijelek-jelekan oleh warganya sendiri. Namun tidak demikian dengan Bams Samson, dirinya tetap merasa bangga menjadi warga negara Indonesia.

Saat melakukan show di luar negeri, sering kali Bams mendengar pendapat miring tentang Indonesia dan mirisnya hal tersebut justru dikatakan warga Indonesia sendiri. "Kalau mendengar Indonesia dijelek-jelekan, langsung gue bantah. Ada perasaan kesal kalau Indonesis dianggap buruk," ujar Bams di sela Inbox Awards, di Taman Buah Mekar Sari, Bogor, Sabtu (8/8).

Menurut Bams, meski belakangan ini banyak kalangan yang meragukan keamanan di Indonesia, Bams menilai, Indonesia masih dalam keadaan aman. Dirinya juga sering kali meyakinkan teman-temanya yang berada di luar negeri, bahwa Indonesia aman.

Sebagai warga negara Indonesia, Bams merasa bangga atas keberhasilan aparat kepolisian yang melumpuhkan orang yang mengklaim Noordin M Top, dalam sebuah penggerebekan di Temanggung, Jawa Timur. "Di luar masalah politik, gue salut sama kinerja polisi, mereka bisa menangkap orang yang dianggap sebagai biang teroris," ujarnya.

Bams juga berharap, semua kegiatan terorisme di Indonesia benar-benar berakhir. "Kejadian terorisme, jangan sampai terulang. Polisi dan masyarakat harus bekerja sama untuk mencegahnya," tukas Bams. [ kompas.com ]


READ MORE - Bams Samson, Penghinaan Terhadap Indonesia

Mbah Surip Ingin Beli Helikopter.

Lagu 'Tak Gendong' milik Mbah Surip meraup keuntungan sampai Rp 4,6 miliar. Dengan keuntungan yang melimpah, Mbah Surip berencana akan membeli sebuah helikopter.

"Iya bener, malah mungkin lebih karena sampai saat ini lagu mbah banyak yang download," kata Mbah Surip saat ditemu wartawan di Studio Penta, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (13/7/2009).

Penyanyi berambut gimbal itu mengetahui keuntungannya hingga Rp 4 miliar lebih dari manajemennya. Bahkan dengan percaya diri, Mbah Surip berujar bahwa ia akan mendapatkan keuntungan lebih, saat single keduanya, 'Bangun Tidur' keluar.

Dengan keuntungan penjualan RBT yang mencapai Rp 4,6 miliar itu Mbah Surip
merasa bersyukur. Tujuan Mbah Surip menghabiskan uangnya dengan membeli helikopter adalah agar orang Indonesia tak dianggap remeh oleh bangsa lain.

"Aku udah tanya-tanya sama pak menteri tentang harga helikopter. Abisnya orang
Indonesia suka diremehin sih," katanya.

Ia juga berterima kasih kepada orang-orang yang sudah memakai nada sambung
lagunya. Termasuk berterimakasih kepada artis seksi Ayu Azhari dan perempuan penuh kontroversi, Manohara.

"Saya juga terimakasih sama Manohara, Ayu Azhari, dan beberapa anggata DPR yang pakai RBT saya," ujarnya santai. (detik.com)


READ MORE - Mbah Surip Ingin Beli Helikopter.