Lady Liberty Sesungguhnya Bukanlah Auguste-Charlotte Tetapi Putri Seorang Petani Mesir - Tepat hari ini, patung Liberty merayakan ulang tahunnya ke-125 tahun. Tapi tahukah anda, patung Liberty seharusnya merayakan ulang tahunnya Al-Kasser, Mesir. Mengapa demikian?
Ceritanya bermula dari pertemuan pemahat patung asal Perancis, Frederic Bartholdi dengan Pangeran Khedive Ismail Pasha pada 1869. Saat itu, Bartholdi membawa miniatur patung Liberty. Bak gayung bersambut, sang Pangeran yang melihat miniatur itu menginginkan dibangun sebuah patung raksasa untuk ditempatkan di pintu masuk terusan Suez yang baru dibangun.
Bartholdi mengusulkan patung liberty yang dibawahnya diubah dengan memasukan unsur khas Mesir. Ia lalu mengubah miniatur yang ia bawa, seperti misal, perempuan itu akan berwarna kulit lebih gelap. Lalu tangan perempuan tidak menggenggam obor melainkan kendi, atau dalam bahasa Mesir disebut Bafalis. Menurut kepercayaan Mesir, bafalis ini diyakini dapat meningkatkan produksi madu, keju dan zaitun.
Bartholdi mengatakan patung itu akan menjadi penanda navigasi dan persahabatan antara masyarakat dunia dengan tulisan pada alas patung yang berbunyi 'Mesir Mercusuar Asia'. Peresmian patung itu dijadwalkan pada 16 November 1870.
Namun, Khedive terkejut. Untuk membangun patung itu dibutuhkan biaya sangat besar, saat itu biaya yang diperlukan mencapai 600 ribu dolar Amerika. Sementara, kas negara kosong akibat tersedot proyek penggalian terusan Suez.
Lantaran gagal, Bartholdi membawa patung itu ke Amerika Serikat. Di Amerika, ia menaikan tarifnya. Ia mengusulkan patung ini sebagai hadiah dari Perancis kepada Amerika Serikat saat perayaan seratus tahun kemerdekaan negara itu. Pihak Amerika lalu setuju.
Saat dibangun, patung Liberty Amerika, Perancis menghabiskan dana sekitar $ 2.250.000 untuk bahan dasar patung, desain, pembuatan dan pengiriman patung. Patung setinggi 9 meter itu lalu dikirim dengan sebuah kapal. Saat dikirim, patung itu dibagi menjadi 350 potongan.
Sementara patung yang dibuat Bartholdi di Perancis berukuran lebih kecil ketimbang patung liberty di Amerika. Untuk membangun patung Liberty di Perancis, Bertholdi membutuhkan biaya tak lebih dari $ 50.000. Pada 28 Oktober 1886 Presiden Grover Cleveland, meresmikan patung dalam sebuah festival. "Kami tidak akan pernah lupa, Liberty di sini membuat rumahnya," ujarnya.
Patung seberat 125 ton patung berubah versi. Liberty Amerika tetap seorang perempuan, namun ia menggengam sebuah obor yang melambangkan kebebasan. Di lengan kirinya, dia memegang sebuah buku bertuliskan '4 Juli 1776' yang merupakan Hari Kemerdekaan Amerika. Di kepalanya, ia mengenakan mahkota tujuh yang menyimbolkan tujuh lautan dan benua di dunia.
'Patung kebebasan internasional' ini dikunjungi lebih dari 3,5 juta wisatawan setiap tahun. Tetapi sulit untuk menemukan seseorang yang tahu bahwa Lady Liberty bukan Auguste-Charlotte Beysser, ibu dari Bartholdi, melainkan seorang petani Mesir dilihat oleh Bartholdi di Al Kasser, Mesir.
Patung yang seharusnya dibangun 125 tahun yang lalu, di terusan paling penting di dunia, namun anggaran Mesir tidak kemungkinkan untuk itu. ( republika.co.id )
Ceritanya bermula dari pertemuan pemahat patung asal Perancis, Frederic Bartholdi dengan Pangeran Khedive Ismail Pasha pada 1869. Saat itu, Bartholdi membawa miniatur patung Liberty. Bak gayung bersambut, sang Pangeran yang melihat miniatur itu menginginkan dibangun sebuah patung raksasa untuk ditempatkan di pintu masuk terusan Suez yang baru dibangun.
Bartholdi mengusulkan patung liberty yang dibawahnya diubah dengan memasukan unsur khas Mesir. Ia lalu mengubah miniatur yang ia bawa, seperti misal, perempuan itu akan berwarna kulit lebih gelap. Lalu tangan perempuan tidak menggenggam obor melainkan kendi, atau dalam bahasa Mesir disebut Bafalis. Menurut kepercayaan Mesir, bafalis ini diyakini dapat meningkatkan produksi madu, keju dan zaitun.
Bartholdi mengatakan patung itu akan menjadi penanda navigasi dan persahabatan antara masyarakat dunia dengan tulisan pada alas patung yang berbunyi 'Mesir Mercusuar Asia'. Peresmian patung itu dijadwalkan pada 16 November 1870.
Namun, Khedive terkejut. Untuk membangun patung itu dibutuhkan biaya sangat besar, saat itu biaya yang diperlukan mencapai 600 ribu dolar Amerika. Sementara, kas negara kosong akibat tersedot proyek penggalian terusan Suez.
Lantaran gagal, Bartholdi membawa patung itu ke Amerika Serikat. Di Amerika, ia menaikan tarifnya. Ia mengusulkan patung ini sebagai hadiah dari Perancis kepada Amerika Serikat saat perayaan seratus tahun kemerdekaan negara itu. Pihak Amerika lalu setuju.
Saat dibangun, patung Liberty Amerika, Perancis menghabiskan dana sekitar $ 2.250.000 untuk bahan dasar patung, desain, pembuatan dan pengiriman patung. Patung setinggi 9 meter itu lalu dikirim dengan sebuah kapal. Saat dikirim, patung itu dibagi menjadi 350 potongan.
Sementara patung yang dibuat Bartholdi di Perancis berukuran lebih kecil ketimbang patung liberty di Amerika. Untuk membangun patung Liberty di Perancis, Bertholdi membutuhkan biaya tak lebih dari $ 50.000. Pada 28 Oktober 1886 Presiden Grover Cleveland, meresmikan patung dalam sebuah festival. "Kami tidak akan pernah lupa, Liberty di sini membuat rumahnya," ujarnya.
Patung seberat 125 ton patung berubah versi. Liberty Amerika tetap seorang perempuan, namun ia menggengam sebuah obor yang melambangkan kebebasan. Di lengan kirinya, dia memegang sebuah buku bertuliskan '4 Juli 1776' yang merupakan Hari Kemerdekaan Amerika. Di kepalanya, ia mengenakan mahkota tujuh yang menyimbolkan tujuh lautan dan benua di dunia.
'Patung kebebasan internasional' ini dikunjungi lebih dari 3,5 juta wisatawan setiap tahun. Tetapi sulit untuk menemukan seseorang yang tahu bahwa Lady Liberty bukan Auguste-Charlotte Beysser, ibu dari Bartholdi, melainkan seorang petani Mesir dilihat oleh Bartholdi di Al Kasser, Mesir.
Patung yang seharusnya dibangun 125 tahun yang lalu, di terusan paling penting di dunia, namun anggaran Mesir tidak kemungkinkan untuk itu. ( republika.co.id )
No comments:
Post a Comment