Ia membandingkan dengan peristiwa-peristiwa bom sebelumnya yang lebih banyak menyerang tempat-tempat tematik yang berhubungan dengan Amerika dan Australia. Salah satunya peristiwa Bom Bali I, pada 12 Oktober 2002, yang menyerang Paddy's Bar, tempat berkumpulnya para turis asing.
"Saya melihat ada dugaan target dari pemboman sudah bergeser ya. Dulu mereka menyerang simbol-simbol Amerika dan Australia, seperti restaurant, klub dan hotel-hotel. Sekarang justru bergeser kepada polisi," ungkap Noor Huda Ismail
Suasana pasca meledaknya bom di masjid komplek Kepolisian Resor Cirebon Kota, Jawa Barat (15/4). Foto diambil dari siaran Metro TV
Menurutnya, ada indikasi peringatan untuk kepolisian yang selama ini getol mencari dan menangkap orang-orang yang diduga teroris. Ia mensinyalir kemungkinan ada aksi pembalasan akibat penangkapan gembong teroris Umar Patek di Abbottabad, Pakistan.
Noor juga merujuk pada peringatan Pemerintah Australia yang menyatakan agar Indonesia waspada terhadap ancaman bom yang bisa saja terjadi jika Umar Patek benar-benar ditangkap.
"Ini bisa saja berhubungan dengan penangkapan Umar Patek. Bisa jadi demikian. Apalagi Australia juga pernah memberikan peringatan mengenai ini. Bisa saja ada upaya pembalasan," imbuhnya.
Sebagai Tambahan, hingga kini ada sembilan jenis bom rakitan yang digunakan teroris di Indonesia. Pelaku bom bunuh diri di Kompleks Kepolisian Resor Cirebon Kota pun diduga menggunakan salah satunya. Berikut ini jenis bom yang pernah menggegerkan negeri ini:
1. BOM BINGKISAN
- Tempat : 23 gereja di berbagai kota
- Waktu: 24 Desember 2000
- Bahan: gotri, Black powder
- Jenis Bom : rakitan
- Korban : 20 tewas, 35 luka berat
- Perakit: Azahari
2. BOM ROMPI
- Tempat : Paddy's Cafe, Bali
- Waktu: 12 Oktober 2002
- Jenis Bom : Black powder
- Bahan: Potasium nitrat/kalium nitrat, belerang, 6 pipa PVC, 4 kg bubuk TNT.
- Perakit : Azahari
3. BOM MOBIL
- Tempat : Depan Sari Club, Bali
- Waktu: 12 Oktober 2002
- Jenis Bom : Black powder
- Bahan : 900 kg potassium chlorate/kalium klorat, 40 kg bubuk aluminium, 100 kg belerang, 25 kg TNT. Dibawa mobil minibus.
- Perakit : Azahari dan Dulmatin
- Korban: 220 orang tewas
- Tempat: Hotel JW Marriott
- Waktu: 5 Agustus 2003
- Jenis Bom : Black powder
- Bahan: 3 galon bensin, 3 kotak bubuk TNT, kalium klorat 120 kg, dibawa minibus
- Perakit : Azahari
- Korban: 11 tewas
- Tempat : Depan Kedutaan Besar Australia, Jakarta
- Waktu: 9 September 2004
- Jenis Bom : Black powder
- Bahan: 120 kg TNT kalium klorat, belerang, dan bubuk aluminium dimasukkan mobil boks
- Perakit: Azahari
- Korban: 8 tewas
4. BOM RANSEL
- Tempat : R.AJA's Bar and Restaurant, Kuta dan Nyoman Café di Bali
- Waktu: 1 Oktober 2005, korban
- Bahan : Sulfur, potasium klorat, nitrat, gotri dimasukkan ransel
- Perakit: Dulmatin
- Korban: 22 tewas
5. BOM PIPA
- Tempat : Pasar Tentena, Sulawesi Tengah
- Waktu: 28 Mei 2005
- Bahan : Potasium klorat, TNT, sulfur dimasukkan pipa
- Perakit : Upik Lawanga alias Taufik Buraga
- Korban: 21 tewas
6. BOM SENTER
- Tempat : Kawua, Poso, Sulawesi Tengah
- Waktu: 9 September 2006
- Bahan : Bom dirakit di dalam senter berbatere enam dan meledak setelah tombol senter dipencet.
- Perakit : Upik Lawanga alias Taufik Buraga
- Korban: 1 tewas
7. BOM KOPER
- Tempat : Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Jakarta
- Waktu: 17 Juni 2009
- Bahan : Potasium klorat, sulfur, dan alumunium powder 10 kilogram, mur baut dimasukkan koper.
- Perakit : Ario Sudarso
- Korban: 9 orang tewas
8. BOM SEPEDA
- Tempat : Jalan Kalimalang, Jakarta
- Waktu: 30 September 2010
- Bahan : mesiu, karbit dan 50 buah paku berukuran 4 sentimeter, ditaruh di kardus di boncengan sepeda.
- Perakit : Ahmad bin Abu Ali
- Korban: 2 orang terluka
9. BOM BUKU
- Tempat: kantor radio 68 H, Badan Narkotika Nasional, rumah Yapto Suryosumarno, Jakarta
- Waktu: 15 Maret 2011
- Bahan: potasium perklorat
- Korban: 6 cedera
10. Bom di Masjid At Taqwa di Kompleks Kepolisian Resor Cirebon Kota?
- Hingga berita ini diturunkan puluhan orang terluka termasuk Kepala Kepolisian Resor Ajun Komisaris Besar Herukoco. ( berbagai sumber )
No comments:
Post a Comment