Inilah cabai pemegang rekor terpedas di dunia, Trinidad Scorpion Butch T. Cabai, yang ditanam di Australia ini, pedasnya 200 kali lipat daripada cabai jalapeno yang terkenal pedas.
Butch T. mengalahkan tingkat kepedasan Naga Viper berdasarkan skala Scoville, yang mengukur tingkat kekuatan rasa pedas dengan melacak senyawa kimia yang ditemukan dalam cabai. Cabai Butch T. memiliki 1,46 juta unit panas pada skala itu, sedangkan cabai Naga Viper dari Inggris hanya 1,38 juta. Sebagai perbandingan, cabai jalapeno biasa skalanya sekitar 5.000.

“Cabai ini benar-benar pedas, benar-benar pedas bukan kepalang,” kata Marcel de Wit, pemilik perkebunan cabai yang memproduksi cabai superpedas itu. “Tak heran bila orang mulai membuat granat pengendali massa dengan cabai itu. Pedasnya luar biasa.”
Begitu kuatnya rasa pedas cabai itu sehingga de Wit dan timnya pun harus mengenakan satung tangan pelindung ketika memegang cabai itu. Bila tidak, tangan mereka akan terasa panas selama dua hari setelahnya. Untuk membuat salsa dengan Butch T., dia harus memakai masker kimia dan pakaian khusus untuk menangkal asap yang amat pedas ketika cabai dimasak.
Meski ditanam di Australia, cabai itu sebenarnya berasal dari Amerika. “Biji cabai itu dikirimkan ke perusahaan bibit di Central Coast, New Soth Wales,” ujarnya. “Dua tahun lalu dia memberikan biji itu kepada saya dan berkata 'Marcel, saya kira cabai ini lebih pedas daripada yang kita punya sebelumnya', jadi kami mulai menanamnya dan dugaan dia benar.” ( tempointeraktif.com )
Butch T. mengalahkan tingkat kepedasan Naga Viper berdasarkan skala Scoville, yang mengukur tingkat kekuatan rasa pedas dengan melacak senyawa kimia yang ditemukan dalam cabai. Cabai Butch T. memiliki 1,46 juta unit panas pada skala itu, sedangkan cabai Naga Viper dari Inggris hanya 1,38 juta. Sebagai perbandingan, cabai jalapeno biasa skalanya sekitar 5.000.
“Cabai ini benar-benar pedas, benar-benar pedas bukan kepalang,” kata Marcel de Wit, pemilik perkebunan cabai yang memproduksi cabai superpedas itu. “Tak heran bila orang mulai membuat granat pengendali massa dengan cabai itu. Pedasnya luar biasa.”
Begitu kuatnya rasa pedas cabai itu sehingga de Wit dan timnya pun harus mengenakan satung tangan pelindung ketika memegang cabai itu. Bila tidak, tangan mereka akan terasa panas selama dua hari setelahnya. Untuk membuat salsa dengan Butch T., dia harus memakai masker kimia dan pakaian khusus untuk menangkal asap yang amat pedas ketika cabai dimasak.
Meski ditanam di Australia, cabai itu sebenarnya berasal dari Amerika. “Biji cabai itu dikirimkan ke perusahaan bibit di Central Coast, New Soth Wales,” ujarnya. “Dua tahun lalu dia memberikan biji itu kepada saya dan berkata 'Marcel, saya kira cabai ini lebih pedas daripada yang kita punya sebelumnya', jadi kami mulai menanamnya dan dugaan dia benar.” ( tempointeraktif.com )
No comments:
Post a Comment