Pendidikan Murah, Biaya Masuk Kuliah ITB Hanya Rp55 Juta – Biaya masuk kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun ini sebesar Rp55 juta bagi mahasiswa dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) undangan maupun ujian tertulis.
Hal ini berdasarkan ketetapan rektor mengenai penetapan biaya penyelenggaraan pendidikan. Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Carmadi Machbub, biaya tersebut telah dihitung berdasarkan unit satuan pembiayaan. “Makin bermutu pendidikan pasti membutuhkan proses pembelajaran yang berkualitas juga,” ujar Carmadi.
Dalam persyaratan jalur undangan ITB disebutkan, calon mahasiswa yang mendaftar SNMPTN jalur undangan harus mengisi dan menyerahkan formulir kesediaan pembayaran BPM ITB 2011 pada 18 Maret 2010. Bagi pelamar yang tidak menyerahkan formulir dianggap mengundurkan diri.
Besaran biaya sebesar Rp55 juta dibayar di muka setelah siswa diterima. Siswa yang masuk melalui SNMPTN dan ujian tertulis juga dikenai biaya sama. “Tahun lalu, total biaya kuliah hingga lulus Rp108 juta, tahun ini jika dihitung biaya yang dikeluarkan adalah Rp95 juta. Rp55 juta dibayar di muka dan Rp5 juta setiap semesternya. Sebetulnya dengan membayar Rp55 juta di muka, belum bisa menutupi kebutuhan biaya kuliah mahasiswa,”ungkap Carmadi.
Namun, bagi yang membutuhkan subsidi, bisa mengajukan permohonan. Subsidi akan diberikan mulai dari 25 persen, 50 persen, hingga 75 persen. Dari sekira 3.200 kuota yang disediakan ITB dalam penerimaan mahasiswa baru, 20 persen atau sekira 600 orang akan mendapat subsidi 100 persen, bukan hanya biaya kuliah saja, tapi juga biaya hidup.
“Bagi kelompok ekonomi menengah ke bawah akan mendapat bantuan, sedangkan bagi yang mampu ada tawaran dari universitas untuk membayar lebih banyak. Kita mengundang partisipasi orang tua mahasiswa, bagi kalangan mampu bisa membayar lebih, sehingga yang tidak mampu bisa disubsidi,” paparnya.
Menurut dia, subsidi diberikan setelah calon mahasiswa mengisi formulir. Selain itu, bukti tingkat kemampuan orang tua seperti data pendapatan/penghasilan orang tua, dan lainnya. “Kami sedang mencari formula supaya syarat pengajuan subsidi tidak memberatkan,” ucapnya.
Untuk membuktikan kebenaran kondisi ekonomi calon mahasiswa, pihak universitas akan melakukan sampling,jika kedapatan berbohong, maka terancam dikeluarkan. ”Kami ingin ada saling percaya antara sekolah, orang tua, dan universitas,” katanya. ( okezone.com )
Hal ini berdasarkan ketetapan rektor mengenai penetapan biaya penyelenggaraan pendidikan. Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Carmadi Machbub, biaya tersebut telah dihitung berdasarkan unit satuan pembiayaan. “Makin bermutu pendidikan pasti membutuhkan proses pembelajaran yang berkualitas juga,” ujar Carmadi.
Dalam persyaratan jalur undangan ITB disebutkan, calon mahasiswa yang mendaftar SNMPTN jalur undangan harus mengisi dan menyerahkan formulir kesediaan pembayaran BPM ITB 2011 pada 18 Maret 2010. Bagi pelamar yang tidak menyerahkan formulir dianggap mengundurkan diri.
Besaran biaya sebesar Rp55 juta dibayar di muka setelah siswa diterima. Siswa yang masuk melalui SNMPTN dan ujian tertulis juga dikenai biaya sama. “Tahun lalu, total biaya kuliah hingga lulus Rp108 juta, tahun ini jika dihitung biaya yang dikeluarkan adalah Rp95 juta. Rp55 juta dibayar di muka dan Rp5 juta setiap semesternya. Sebetulnya dengan membayar Rp55 juta di muka, belum bisa menutupi kebutuhan biaya kuliah mahasiswa,”ungkap Carmadi.
Namun, bagi yang membutuhkan subsidi, bisa mengajukan permohonan. Subsidi akan diberikan mulai dari 25 persen, 50 persen, hingga 75 persen. Dari sekira 3.200 kuota yang disediakan ITB dalam penerimaan mahasiswa baru, 20 persen atau sekira 600 orang akan mendapat subsidi 100 persen, bukan hanya biaya kuliah saja, tapi juga biaya hidup.
“Bagi kelompok ekonomi menengah ke bawah akan mendapat bantuan, sedangkan bagi yang mampu ada tawaran dari universitas untuk membayar lebih banyak. Kita mengundang partisipasi orang tua mahasiswa, bagi kalangan mampu bisa membayar lebih, sehingga yang tidak mampu bisa disubsidi,” paparnya.
Menurut dia, subsidi diberikan setelah calon mahasiswa mengisi formulir. Selain itu, bukti tingkat kemampuan orang tua seperti data pendapatan/penghasilan orang tua, dan lainnya. “Kami sedang mencari formula supaya syarat pengajuan subsidi tidak memberatkan,” ucapnya.
Untuk membuktikan kebenaran kondisi ekonomi calon mahasiswa, pihak universitas akan melakukan sampling,jika kedapatan berbohong, maka terancam dikeluarkan. ”Kami ingin ada saling percaya antara sekolah, orang tua, dan universitas,” katanya. ( okezone.com )
No comments:
Post a Comment