Helen Thomas
Setelah Mengabdi Selama 57 Tahun, Wanita Tua Itu Dipecat Dengan Tidak Hormat. Koresponden veteran Gedung Putih Helen Thomas pensiun pada hari Senin setelah dipecat atas komentar kontroversialnya tentang Israel.
Helen Thomas berhenti bekerja pada hari Senin, seminggu setelah ditanya mengenai Israel oleh situs RabbiLive.com dalam acara Jewish Heritage Celebration 27 Mei di Gedung Putih, "Katakan kepada mereka (Israel) untuk keluar dari Palestina," demikian laporan AFP.
"Ingat orang-orang ini (orang Palestina,red) dijajah dan itu tanah mereka, bukan Jerman dan tidak Polandia," katanya.
"Mereka (orang Israel,red) bisa pulang ke Polandia, Jerman, dan Amerika dan tempat-tempat lain."
Penyesalan di Bawah Tekanan
Namun, setelah itu wartawan senior berusia 89 tahun itu menyatakan permintaan maafnya dalam situs pribadinya.
Jurubicara Gedung Putih, Robert Gibbs mengatakan pada hari Senin bahwa komentar itu "ofensif dan mencela."
Warrell West, wakil presiden dan direktur Studi Pemerintahan di Brookings Institution, mengatakan bahwa Thomas melakukan kesalahan dengan mengatakan sesuatu secara terbuka terhadap Israel di Amerika Serikat, di mana Israel sanagt terlindungi.
"Washington bukan merupakan kota yang sangat pemaaf. Bahkan jika itu adalah salah satu pernyataan singkat yang orang tidak suka. Anda dapat kehilangan pekerjaan karena itu. Anda dapat kehilangan jaminan sosial Anda," katanya kepada Press TV.
Dia bekerja sebagai koresponden untuk United Press International (UPI) selama 57 tahun 1943-2000.
Dia kemudian bergabung dengan Surat Kabar Hearst sebagai seorang kolumnis, meliput masalah nasional dan Gedung Putih.
Dia menjadi wartawan di Gedung Putih sejak era John F. Kennedy dan pernah menjadi presiden asosiasi wartawan yang bekerja di Gedung Putih. ( muslimdaily.net )
No comments:
Post a Comment