Inilah Kronologis Tewasmya Endid Mawardi Ketua FORKABI Cipondoh -- Endid Mawardi (44) merupakan Ketua Forkabi Kecamatan Cipondoh yang tewas akibat sabetan samurai yang mengenai belakang lehernya saat ingin melerai bentrokan yang terjadi antara temannya dan kelompok massa di Jalan Auto Ring Road di Kosambi Cengkareng Jakarta Barat.
Tewasnya Endid inilah yang akhirnya memicu aksi massa melakukan pembakaran, pengrusakan dan sweeping terhadap warga asal Madura. Lapak dan kios usaha di kawasan Pondok Randu ludes dibakar. Selain itu beberapa rumah dan lapak usaha milik warga asal Madura di kawasan Cipondoh juga ludes.
Kronologis Tewasmya Endid Mawardi Ketua FORKABI Cipondoh
Dikatakan sepupu korban, Ahmad Faqih (42), bermula dari kedatangan seorang teman yang berprofesi sebagai sopir angkot ke kediaman korban di Gang Anggrek 5 RT 5/2 Petir, Cipondoh, Tangerang.
"Sopir angkot datang minta bantuan ke sepupu saya. Katanya tadi habis nyerempet orang di daerah Kosambi, Cengkareng. Dia sudah minta maaf, namun permintaan maaf itu tidak digubris kelompok tersebut," jelas Ahmad Faqih di rumah duka, Senin (31/5/2010).
Setelah itu, Endid beserta keempat temannnya mendatangi tempat terjadinya penyerempetan hendak melerai. "Sebelum berangkat sopir tadi ditelepon orang tersebut, katanya mau berdamai," imbuhnya.
Namun hal itu hanyalah siasat belaka, kenyataannya setelah kedatangan rombongan ini dihadapi dengan sabetan samurai yang kemudian menewaskan Ketua Forkabi (Forum Komunikasi Anak Betawi) Kecamatan Cipondoh ini. "Dia kena sabetan dibagian belakang leher," tandasnya.
Dikatakan seketika itu juga Endid langsung menghembuskan nafas terakhir. Jenazah Endid langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo guna dilakukan otopsi. Selepas otopsi jenazah langsung dibawa ke rumah duka yang sudah dinanti kedatangannya oleh pihak keluarga. Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 03.20 WIB. Saat tiba, jenazah diiringi oleh tangisan keluarga yang tak kuasa ditinggal oleh pemimpin rumah tangga yang dikenal bersahaja.
Sesaat kemudian lantunan ayat Suci Alquran dibacakan untuk mendoakan jenazah ini. Ahmad menambahkan, hari ini jenazah langsung akan dimakamkan di Pemakaman Wakaf, Petir, Cipondoh. ( tribunnews.com )
Tewasnya Endid inilah yang akhirnya memicu aksi massa melakukan pembakaran, pengrusakan dan sweeping terhadap warga asal Madura. Lapak dan kios usaha di kawasan Pondok Randu ludes dibakar. Selain itu beberapa rumah dan lapak usaha milik warga asal Madura di kawasan Cipondoh juga ludes.
Kronologis Tewasmya Endid Mawardi Ketua FORKABI Cipondoh
Dikatakan sepupu korban, Ahmad Faqih (42), bermula dari kedatangan seorang teman yang berprofesi sebagai sopir angkot ke kediaman korban di Gang Anggrek 5 RT 5/2 Petir, Cipondoh, Tangerang.
"Sopir angkot datang minta bantuan ke sepupu saya. Katanya tadi habis nyerempet orang di daerah Kosambi, Cengkareng. Dia sudah minta maaf, namun permintaan maaf itu tidak digubris kelompok tersebut," jelas Ahmad Faqih di rumah duka, Senin (31/5/2010).
Setelah itu, Endid beserta keempat temannnya mendatangi tempat terjadinya penyerempetan hendak melerai. "Sebelum berangkat sopir tadi ditelepon orang tersebut, katanya mau berdamai," imbuhnya.
Namun hal itu hanyalah siasat belaka, kenyataannya setelah kedatangan rombongan ini dihadapi dengan sabetan samurai yang kemudian menewaskan Ketua Forkabi (Forum Komunikasi Anak Betawi) Kecamatan Cipondoh ini. "Dia kena sabetan dibagian belakang leher," tandasnya.
Dikatakan seketika itu juga Endid langsung menghembuskan nafas terakhir. Jenazah Endid langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo guna dilakukan otopsi. Selepas otopsi jenazah langsung dibawa ke rumah duka yang sudah dinanti kedatangannya oleh pihak keluarga. Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 03.20 WIB. Saat tiba, jenazah diiringi oleh tangisan keluarga yang tak kuasa ditinggal oleh pemimpin rumah tangga yang dikenal bersahaja.
Sesaat kemudian lantunan ayat Suci Alquran dibacakan untuk mendoakan jenazah ini. Ahmad menambahkan, hari ini jenazah langsung akan dimakamkan di Pemakaman Wakaf, Petir, Cipondoh. ( tribunnews.com )
No comments:
Post a Comment