Misteri Busa Mulut Mbah Surip

Misteri Busa Mulut Mbah Surip. Kematian Mbah Surip yang mendadak, kemungkinan tidak hanya disebabkan faktor kelelahan. Namun, juga akumulasi dari kebiasaan pelantun lagu "Tak Gendong" itu yang kurang baik. Demikian diungkap dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, ahli penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam jumpa pers di Rumah Sakit Cipto

Menurut Ari, sebagaimana ia tahu dari pemberitaan media, Mbah Surip hanya tidur 3 jam, memiliki kebiasaan merokok, dan banyak minum kopi. Kabarnya sehari Mbah Surip bisa minum 10 gelas. "Padahal, kan jadwalnya sebagai artis top sangat padat. Belum umurnya yang sudah 60 tahun," ungkap Ari.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pengalaman kematian Mbah Surip membuktikan bahwa akumulasi antara kelelahan, kurang tidur, banyak mengonsumsi kopi, dan merokok terus-menerus mencetuskan terjadinya gangguan akut pada tubuh, seperti serangan jantung yang berakibat fatal.

Untuk itu, ia mengajak untuk memerhatikan pola hidup sehat. Minimal sehari tidur 6 jam di malam hari. Memerhatikan makanan dengan mengurangi keju, makanan berlemak, cokelat, kopi, suplemen yang mengandung ginseng, dan goreng-gorengan. Kemudian meningkatkan makanan sayur-saruran dan buah-buahan, minimal minum air putih 2 liter sehari, dan melakukan pemeriksaan laboratorium.

"Kita harap dengan ini semua kita lebih memerhatikan kesehatan kita. Mengurangi risiko penyakit jantung yang bisa menyebabkan kematian mendadak bisa dicegah," tandas Ari.

Saat Mbah Surip meninggal, dilaporkan kalau mulutnya banyak mengeluarkan busa. Namun, menurut dokter ahli penyakit dalam ini sebenarnya bukan busa seperti orang yang keracunan, melainkan air liur yang banyak. Alasan ini menjelaskan kalau penyanyi lagu "Tak Gendong" itu adalah perokok berat.

"Kalau orang merokok kemampuan untuk mengeluarkan lendir atau air liur rendah, tapi lendirnya atau air liurnya banyak," kata Dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, ahli penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dalam jumpa pers di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Rabu (5/8).

Menurut Ari, baik asap rokok maupun zat yang ada dalam rokok menyebabkan silia atau bagian dari saluran pernapasan atas dan bawah fungsinya menurun. Akibatnya, lendir tidak bisa dikeluarkan secara normal. "Inilah yang mengakibatkan batuk di pagi hari, bagi para perokok. Tujuannya untuk mengeluarkan lendir, karena susah," ungkap Ari.

Untuk kasus Mbah Surip, ia melanjutkan, sesaat menjelang kematian ketika kesadarannya rendah maka kemampuan Mbah Surip untuk menelan menurun. Lendir atau air liur akan mengumpul di mulut. Selanjutnya ia akan mencari jalan keluar, yakni melalui mulut. "Itulah mengapa saat kematiannya, Mbah Surip banyak mengeluarkan lendir di mulutnya," tandas Ari. [ Kompas.com ]




Mungkin Artikel Berikut Juga Anda Butuhkan...!!!



No comments:

Post a Comment