Kisah Si Cantik Penyihir Dunia - Penyanyi Indonesia, Krisdayanti, di era 90-an pernah dijuluki Barbie Indonesia. Saat itu penampilan KD yang selalu berdandan dan tampil cantik dianggap mirip dengan boneka ini. Artis Tina Toon mengaku suka Barbie lantaran boneka itu memiliki aneka gaya dan profesi. "Bukan faktor cantiknya, melainkan beragam gaya dan karakter pekerjaan yang menginspirasi aku dan teman-teman di masa kecil," ujarnya.
Nah, ternyata di bulan ini si cantik boneka Barbie genap berusia 53 tahun. Boleh dibilang Barbie termasuk salah satu mainan yang begitu populer hingga berusia lebih dari lima dasawarsa. Boneka yang diproduksi Mattel Inc, sebuah perusahaan mainan di Amerika Serikat, ini merupakan hasil kreasi Ruth Handler, pemilik perusahaan itu, yang dirilis pada 1959 dan menjadi boneka yang fenomenal. Di seluruh dunia angka penjualannya tidak pernah kurang dari 1 juta unit per bulan.
Kelahiran boneka Barbie berawal dari keprihatinan Ruth saat melihat anak perempuannya, Barbara, bermain boneka kertas dan memperlakukan boneka itu layaknya manusia dewasa. Di masa itu, 1950-an, mainan-mainan yang diproduksi di Amerika Serikat hanya ditujukan untuk bayi.
Karena merasa prihatin menyaksikan buah hatinya berinteraksi dengan boneka kertas, Ruth mendapat inspirasi dan menangkap peluang membuat mainan bagi anak-anak berusia di atas 5 tahun. Ketika itu Elliot Handler, suaminya, kurang antusias menanggapi ide Ruth.
Pada 1956, ketika Ruth dan keluarga berlibur ke Jerman, dia menemukan boneka mainan bernama Bild Lilli, boneka yang dibuat berdasarkan gambar kartun hasil kreasi Reinhard Beuthin, yang cukup populer di kalangan anak-anak. Pasangan suami-istri ini pun lalu kompak membuat boneka sejenis yang diproduksi di negara mereka.
Bersama Jack Ryan, desainer Mattel, Ruth dan Elliot mendesain ulang boneka Bild Lilli menjadi boneka cantik bernama Barbie. Boneka ini pertama kali tampil di American International Toy Fair, New York, pada 9 Maret, yang kemudian resmi menjadi tanggal ulang tahun Barbie. Boneka yang dirancang menyerupai sosok perempuan dewasa setinggi 11 inci dengan rambut panjang tergerai berwarna pirang ini mendapat respons bagus. Bahkan ada permintaan untuk membuat boneka laki-laki sebagai pacar Barbie. Akhirnya, tercipta boneka laki-laki pertama bernama Ken Carson.
Selain disukai karena mampu menyihir dan menghipnotis anak-anak perempuan, sosok Barbie beberapa kali menuai kontroversi. Dari sisi positif, boneka ini dianggap memberikan alternatif peran gender dengan memunculkan berbagai jenis pekerjaan. Tak mengherankan jika banyak anak kecil yang bermimpi memiliki pekerjaan seperti Barbie. Namun, di sisi lain, boneka itu dianggap sosok yang tidak baik untuk ditiru.
Sejak 1960-an, postur tubuh Barbie yang ramping dengan dada penuh dan membusung sering menuai kritik. Ukuran tubuhnya yang terlalu kurus dengan ukuran yang tidak proporsional justru mengakibatkan penderita penyakit anoreksia pada masa itu meningkat tajam. Seorang fotografer bernama Mariel Clayton dengan sengaja mengambil gambar Barbie dengan pose yang menyeramkan. Clayton mengambil foto Barbie saat membunuh dan memutilasi korbannya. Hal tersebut sengaja ia lakukan karena tidak menyukai sosok Barbie.
Mattel Inc juga menuai protes dari kelompok pencinta alam di Los Angeles karena dianggap merusak hutan Indonesia. Ralf Skar, juru kampanye kelompok ini, membeberkan bahwa bahan kemasan boneka Barbie berasal dari kayu pepohonan di hutan Indonesia. "Mereka ditipu demi keuntungan. Indonesia kini menjadi negara dengan kerusakan hutan tercepat di dunia," kata Ralf.
Para aktivis perempuan dunia juga sering mengecam kecantikan Barbie yang dianggap diskriminatif, seolah memberi pandangan bahwa perempuan haruslah cantik dan menarik seperti boneka ini. Lalu pada 1985, Mattel menarik produk Barbie Heart Family Midge, yaitu boneka yang perutnya bisa dibuka dan di dalamnya ada bayi yang siap lahir. Koleksi ini bertujuan menjelaskan proses persalinan bayi sebagai alat edukasi untuk anak-anak. Namun produk itu ditentang para orang tua.
Kemudian pada Oktober 1992 kembali terjadi penarikan produk Teen Talk Barbie. Produk ini mampu mengucapkan beberapa kata, di antaranya "Math class is tough!", yang mendapat kecaman dari American Association of University Women karena dianggap mendorong kaum wanita muda memusuhi pelajaran matematika.
Selanjutnya Oreo Fun Barbie ditarik peredarannya pada 1997 karena Barbie berkulit hitam dan putih tersebut mendapat kecaman dari komunitas Afro-Amerika, yang menganggap makna hitam di luar dan putih di dalam sebagai penghinaan bagi kaum tersebut. Toh, kendati dihadang oleh berbagai protes dan pihak-pihak yang kontra, produksi boneka ini tetap tinggi karena terus dicari dan dicintai di seluruh dunia.
Dari industri mode boneka ini menginspirasi kalangan selebritas dunia. Seperti penyanyi Britney Spears dan Jason Trawick, yang akan menikah tahun ini dengan perencanaan pesta ala Barbie. "Britney sangat memimpikan pernikahan ala dongeng boneka kesayangannya sejak kecil," kata Jason.
Beberapa artis lain seperti Lady Gaga, Nicki Minaj, Katy Perry, dan Katrina Kaif tercatat pernah dibuatkan sosok dengan gaya khas mereka dalam bentuk Barbie. Pada April mendatang, untuk memperingati setahun pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton, boneka Barbie dalam wujud pasangan Pangeran dan Putri Inggris itu akan dibuat.
Busana yang dikenakan Barbie Kate sama dengan busana pernikahannya, yang dirancang oleh Alexander McQueen, lengkap dengan mahkota dan anting-anting berlian di telinga Kate. Adapun Barbie Pangeran William mengenakan baju militer merah. Pose boneka Barbie ini pun mirip dengan pose ketika Pangeran William hendak mengecup bibir Kate di atas balkon istana. Barbie, I love U. ( tempo.com )
Nah, ternyata di bulan ini si cantik boneka Barbie genap berusia 53 tahun. Boleh dibilang Barbie termasuk salah satu mainan yang begitu populer hingga berusia lebih dari lima dasawarsa. Boneka yang diproduksi Mattel Inc, sebuah perusahaan mainan di Amerika Serikat, ini merupakan hasil kreasi Ruth Handler, pemilik perusahaan itu, yang dirilis pada 1959 dan menjadi boneka yang fenomenal. Di seluruh dunia angka penjualannya tidak pernah kurang dari 1 juta unit per bulan.
Kelahiran boneka Barbie berawal dari keprihatinan Ruth saat melihat anak perempuannya, Barbara, bermain boneka kertas dan memperlakukan boneka itu layaknya manusia dewasa. Di masa itu, 1950-an, mainan-mainan yang diproduksi di Amerika Serikat hanya ditujukan untuk bayi.
Karena merasa prihatin menyaksikan buah hatinya berinteraksi dengan boneka kertas, Ruth mendapat inspirasi dan menangkap peluang membuat mainan bagi anak-anak berusia di atas 5 tahun. Ketika itu Elliot Handler, suaminya, kurang antusias menanggapi ide Ruth.
Pada 1956, ketika Ruth dan keluarga berlibur ke Jerman, dia menemukan boneka mainan bernama Bild Lilli, boneka yang dibuat berdasarkan gambar kartun hasil kreasi Reinhard Beuthin, yang cukup populer di kalangan anak-anak. Pasangan suami-istri ini pun lalu kompak membuat boneka sejenis yang diproduksi di negara mereka.
Bersama Jack Ryan, desainer Mattel, Ruth dan Elliot mendesain ulang boneka Bild Lilli menjadi boneka cantik bernama Barbie. Boneka ini pertama kali tampil di American International Toy Fair, New York, pada 9 Maret, yang kemudian resmi menjadi tanggal ulang tahun Barbie. Boneka yang dirancang menyerupai sosok perempuan dewasa setinggi 11 inci dengan rambut panjang tergerai berwarna pirang ini mendapat respons bagus. Bahkan ada permintaan untuk membuat boneka laki-laki sebagai pacar Barbie. Akhirnya, tercipta boneka laki-laki pertama bernama Ken Carson.
Selain disukai karena mampu menyihir dan menghipnotis anak-anak perempuan, sosok Barbie beberapa kali menuai kontroversi. Dari sisi positif, boneka ini dianggap memberikan alternatif peran gender dengan memunculkan berbagai jenis pekerjaan. Tak mengherankan jika banyak anak kecil yang bermimpi memiliki pekerjaan seperti Barbie. Namun, di sisi lain, boneka itu dianggap sosok yang tidak baik untuk ditiru.
Sejak 1960-an, postur tubuh Barbie yang ramping dengan dada penuh dan membusung sering menuai kritik. Ukuran tubuhnya yang terlalu kurus dengan ukuran yang tidak proporsional justru mengakibatkan penderita penyakit anoreksia pada masa itu meningkat tajam. Seorang fotografer bernama Mariel Clayton dengan sengaja mengambil gambar Barbie dengan pose yang menyeramkan. Clayton mengambil foto Barbie saat membunuh dan memutilasi korbannya. Hal tersebut sengaja ia lakukan karena tidak menyukai sosok Barbie.
Mattel Inc juga menuai protes dari kelompok pencinta alam di Los Angeles karena dianggap merusak hutan Indonesia. Ralf Skar, juru kampanye kelompok ini, membeberkan bahwa bahan kemasan boneka Barbie berasal dari kayu pepohonan di hutan Indonesia. "Mereka ditipu demi keuntungan. Indonesia kini menjadi negara dengan kerusakan hutan tercepat di dunia," kata Ralf.
Para aktivis perempuan dunia juga sering mengecam kecantikan Barbie yang dianggap diskriminatif, seolah memberi pandangan bahwa perempuan haruslah cantik dan menarik seperti boneka ini. Lalu pada 1985, Mattel menarik produk Barbie Heart Family Midge, yaitu boneka yang perutnya bisa dibuka dan di dalamnya ada bayi yang siap lahir. Koleksi ini bertujuan menjelaskan proses persalinan bayi sebagai alat edukasi untuk anak-anak. Namun produk itu ditentang para orang tua.
Kemudian pada Oktober 1992 kembali terjadi penarikan produk Teen Talk Barbie. Produk ini mampu mengucapkan beberapa kata, di antaranya "Math class is tough!", yang mendapat kecaman dari American Association of University Women karena dianggap mendorong kaum wanita muda memusuhi pelajaran matematika.
Selanjutnya Oreo Fun Barbie ditarik peredarannya pada 1997 karena Barbie berkulit hitam dan putih tersebut mendapat kecaman dari komunitas Afro-Amerika, yang menganggap makna hitam di luar dan putih di dalam sebagai penghinaan bagi kaum tersebut. Toh, kendati dihadang oleh berbagai protes dan pihak-pihak yang kontra, produksi boneka ini tetap tinggi karena terus dicari dan dicintai di seluruh dunia.
Dari industri mode boneka ini menginspirasi kalangan selebritas dunia. Seperti penyanyi Britney Spears dan Jason Trawick, yang akan menikah tahun ini dengan perencanaan pesta ala Barbie. "Britney sangat memimpikan pernikahan ala dongeng boneka kesayangannya sejak kecil," kata Jason.
Beberapa artis lain seperti Lady Gaga, Nicki Minaj, Katy Perry, dan Katrina Kaif tercatat pernah dibuatkan sosok dengan gaya khas mereka dalam bentuk Barbie. Pada April mendatang, untuk memperingati setahun pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton, boneka Barbie dalam wujud pasangan Pangeran dan Putri Inggris itu akan dibuat.
Busana yang dikenakan Barbie Kate sama dengan busana pernikahannya, yang dirancang oleh Alexander McQueen, lengkap dengan mahkota dan anting-anting berlian di telinga Kate. Adapun Barbie Pangeran William mengenakan baju militer merah. Pose boneka Barbie ini pun mirip dengan pose ketika Pangeran William hendak mengecup bibir Kate di atas balkon istana. Barbie, I love U. ( tempo.com )
No comments:
Post a Comment