Tragedi Cinta Kematian Whitney Houston - Penyanyi pop legendaris, Whitney Houston, meninggal di kamar hotel di Hotel Beverly Hilton, Beverly Hills, Amerika Serikat, pada 11 Februari pukul 15.55 waktu setempat. Menerima telepon darurat dari Hotel Beverly Hilton, petugas kepolisian segera mendatangi lokasi. "Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang menjurus pada tindakan kriminal," kata Mark Rosen, juru bicara kepolisian lokal.
Ibunda Whitney, Cissy Houston, tampak histeris menerima kabar ini. Setengah jam sebelumnya, putrinya masih sempat menelepon dan terdengar baik-baik saja. Kamis malam pekan lalu, Whitney masih berpesta dan menghabiskan waktu bersama putrinya, Bobbi Kristina, 18 tahun. Sang artis juga terlihat bernyanyi bersama Kelly Price di sebuah tempat di Hollywood.
Penyanyi 48 tahun ini sedianya akan menghadiri penghargaan Grammy Award pada Minggu malam, 12 Februari. Dia masuk dalam daftar undangan acara bergengsi ini bersama, antara lain, Quincy Jones, Tonny Bennett, Miley Cyrus, Jennifer Hudson, Elvis Costello, dan Diana Krall.
Panitia Grammy Award dikabarkan mengubah program acara setelah kematian Whitney--peraih enam penghargaan bergengsi ini. Produser eksekutif Grammy, Ken Ehlrich, mengatakan akan memberikan penghormatan untuk Whitney. Penyanyi Jennifer Hudson telah diminta memimpin penghormatan ini. Dalam situs resminya, mereka juga memajang foto dan video penampilan Whitney untuk mengenang penyanyi yang dijuluki "The Voice" ini.
Penyanyi kelahiran Newark, New Jersey, 9 Agustus 1963, ini adalah putri pasangan pengusaha hiburan John Russell Houston, Jr. dan penyanyi Cissy Houston. Whitney awalnya menyanyi untuk paduan suara gereja. Whitney kemudian tampil di beberapa klub malam. Dia pun sempat menjadi penyanyi latar dari Chaka Khan. Ia juga bergabung dengan Paul Jabara dan beberapa produser lokal. Sempat pula menghiasi sampul majalah dan iklan di televisi setempat.
Hidup Whitney berubah sesudah bertemu Clive Davis. Produser terkenal itu mengendus bakat Whitney, yang sedang bernyanyi di sebuah klab di New York pada awal 1980-an. Tak lama, sang artis pun menandatangani kontrak rekaman album pertamanya: Love Language--yang termasuk sukses.
Bintangnya makin bersinar saat meluncurkan album bertitel Whitney Houston. Beberapa album berikutnya pun meledak dan menduduki puncak tangga lagu dunia, termasuk Saving All My Love for You, yang mengantarnya mendapatkan Grammy Award pertamanya pada 1986. Tahun-tahun berikutnya dia juga menjadi “pelanggan” penghargaan Emmy Award dan American Music Award.
Whitney pun menjajaki karier di bidang perfilman. Dia membintangi film The Bodyguard bersama Kevin Costner--dengan soundtrack yang sangat terkenal: I Will Always Love You. Whitney juga kemudian menjadi produser film.
Hidup Whitney tak seindah suaranya. Menikah dengan penyanyi R'n'B, Bobby Brown--dan dikaruniai seorang putri, Bobbi Kristina--Whitney kerap mengalami kekerasan. Sejak awal banyak yang menentang hubungan mereka. Sebab, Bobby dianggap bad boy. Dan memang benar, selama berumah tangga, sang suami bolak-balik ditangkap polisi. Toh, Whitney tetap membela Bobby. “When you love, you love,” katanya dalam wawancara dengan Rolling Stone, 1993.
Nyatanya, sang suami malah menjerumuskan Whitney menjadi pengguna narkotik: ganja dan kokain. Keadaan bertambah buruk setelah pasangan ini bercerai pada 2007. Whitney menjadi pecandu obat-obat terlarang itu dan--parahnya--menyeret putrinya. Keduanya pun masuk dalam pusat rehabilitasi.
Di tengah deraan masalah, Whitney sempat bangkit dan menata hidup. Ia merilis single berjudul I look To You pada 2009. Dia juga bermain film Sparkle--yang tak akan ia hadiri pemutaran perdananya Agustus mendatang. Belakangan, ia kerap menyesali kesalahan masa lalunya. “Saya tak bahagia saat itu. Saya kehilangan diriku sendiri,” katanya pada 2010.
Meski pernah mengalami masa-masa kelam,Whitney tetap dicintai sahabat dan penggemarnya, termasuk mantan suaminya. Bobby Brown--yang sedang show dengan band New Edition di Southhaven, beberapa mil sebelah utara Memphis--muncul di panggung. Dengan mata berlinang, ia melempar kecupan ke udara sambil berteriak: "I love you, Whitney!” ( tempo.co )
Ibunda Whitney, Cissy Houston, tampak histeris menerima kabar ini. Setengah jam sebelumnya, putrinya masih sempat menelepon dan terdengar baik-baik saja. Kamis malam pekan lalu, Whitney masih berpesta dan menghabiskan waktu bersama putrinya, Bobbi Kristina, 18 tahun. Sang artis juga terlihat bernyanyi bersama Kelly Price di sebuah tempat di Hollywood.
Penyanyi 48 tahun ini sedianya akan menghadiri penghargaan Grammy Award pada Minggu malam, 12 Februari. Dia masuk dalam daftar undangan acara bergengsi ini bersama, antara lain, Quincy Jones, Tonny Bennett, Miley Cyrus, Jennifer Hudson, Elvis Costello, dan Diana Krall.
Panitia Grammy Award dikabarkan mengubah program acara setelah kematian Whitney--peraih enam penghargaan bergengsi ini. Produser eksekutif Grammy, Ken Ehlrich, mengatakan akan memberikan penghormatan untuk Whitney. Penyanyi Jennifer Hudson telah diminta memimpin penghormatan ini. Dalam situs resminya, mereka juga memajang foto dan video penampilan Whitney untuk mengenang penyanyi yang dijuluki "The Voice" ini.
Penyanyi kelahiran Newark, New Jersey, 9 Agustus 1963, ini adalah putri pasangan pengusaha hiburan John Russell Houston, Jr. dan penyanyi Cissy Houston. Whitney awalnya menyanyi untuk paduan suara gereja. Whitney kemudian tampil di beberapa klub malam. Dia pun sempat menjadi penyanyi latar dari Chaka Khan. Ia juga bergabung dengan Paul Jabara dan beberapa produser lokal. Sempat pula menghiasi sampul majalah dan iklan di televisi setempat.
Hidup Whitney berubah sesudah bertemu Clive Davis. Produser terkenal itu mengendus bakat Whitney, yang sedang bernyanyi di sebuah klab di New York pada awal 1980-an. Tak lama, sang artis pun menandatangani kontrak rekaman album pertamanya: Love Language--yang termasuk sukses.
Bintangnya makin bersinar saat meluncurkan album bertitel Whitney Houston. Beberapa album berikutnya pun meledak dan menduduki puncak tangga lagu dunia, termasuk Saving All My Love for You, yang mengantarnya mendapatkan Grammy Award pertamanya pada 1986. Tahun-tahun berikutnya dia juga menjadi “pelanggan” penghargaan Emmy Award dan American Music Award.
Whitney pun menjajaki karier di bidang perfilman. Dia membintangi film The Bodyguard bersama Kevin Costner--dengan soundtrack yang sangat terkenal: I Will Always Love You. Whitney juga kemudian menjadi produser film.
Hidup Whitney tak seindah suaranya. Menikah dengan penyanyi R'n'B, Bobby Brown--dan dikaruniai seorang putri, Bobbi Kristina--Whitney kerap mengalami kekerasan. Sejak awal banyak yang menentang hubungan mereka. Sebab, Bobby dianggap bad boy. Dan memang benar, selama berumah tangga, sang suami bolak-balik ditangkap polisi. Toh, Whitney tetap membela Bobby. “When you love, you love,” katanya dalam wawancara dengan Rolling Stone, 1993.
Nyatanya, sang suami malah menjerumuskan Whitney menjadi pengguna narkotik: ganja dan kokain. Keadaan bertambah buruk setelah pasangan ini bercerai pada 2007. Whitney menjadi pecandu obat-obat terlarang itu dan--parahnya--menyeret putrinya. Keduanya pun masuk dalam pusat rehabilitasi.
Di tengah deraan masalah, Whitney sempat bangkit dan menata hidup. Ia merilis single berjudul I look To You pada 2009. Dia juga bermain film Sparkle--yang tak akan ia hadiri pemutaran perdananya Agustus mendatang. Belakangan, ia kerap menyesali kesalahan masa lalunya. “Saya tak bahagia saat itu. Saya kehilangan diriku sendiri,” katanya pada 2010.
Meski pernah mengalami masa-masa kelam,Whitney tetap dicintai sahabat dan penggemarnya, termasuk mantan suaminya. Bobby Brown--yang sedang show dengan band New Edition di Southhaven, beberapa mil sebelah utara Memphis--muncul di panggung. Dengan mata berlinang, ia melempar kecupan ke udara sambil berteriak: "I love you, Whitney!” ( tempo.co )
No comments:
Post a Comment