"Indikasi awal pengeboran potensi sumber daya alam di Elang lebih besar daripada Batu Hijau namun kami belum mengetahui berapa besar," kata Manajer Humas Newmont, Kasan Mulyono di Jakarta, Jumat 11 Februari 2011.
NNT saat ini sedang melaksanakan sosialisasi terhadap masyarakat sekitar sebelum melaksanakan eksplorasi. Lokasi Elang berjarak 60 kilometer arah tenggara dari Batu Hijau.
Konsentrator Batu Hijau, Sumbawa, milik PT Newmont Nusa Tenggara (Newmont )
Kasan menegaskan pentingnya untuk melakukan sosialisasi terhadap masyarakat sekitar. Ia tidak ingin kejadian pada 2006 lalu dimana camp NNT dibakar oleh masyarakat sekitar akibat ketidakpahaman masyarakat tentang eksplorasi.
Pihaknya juga akan mempekerjakan masyarakat sekitar untuk eksplorasi Elang. Nantinya komposisi masyarakat sekitar yang bekerja di Elang akan sekitar 70 persen.
Newmont tak setuju pembangunan Smelter
Sementara itu, di sisi lain, NTT menilai pembangunan smelter seperti program pemerintah membangun hilirisasi industri pertambangan tidak ekonomis. Menurutnya, banyak smelter di dunia ini yang mengalami under utility karena pasokan bahan mentah berkurang.
"Studi kelayakan kami pada Desember 2009 untuk membangun Smelter menyatakan tidak layak," kata Kasan.
Menurut Kasan, dari hasil studi kelayakan untuk membangun satu smelter saja biayanya mencapai US$800 juta- 1 miliar. Dalam studi tersebut, disebutkan pembangunan smelter tidak layak. Newmont, lanjut Kasan, memahami program pemerintah yang menerapkan larangan ekspor bahan baku tambang jenis apa pun pada 2014 mendatang sesuai dengan amanat Pasal 170 UU Mineral dan Batubara Nomor 4 tahun 2009 .
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan nilai tambah (added value) komoditi tambang melalui peningkatan industri hilir. Untuk itulah, pihaknya akan membuka diskusi dengan pemerintah untuk memberikan penjelasan terkait membangun smelter.
Saat ini hasil produksi NNT diolah Smelter yang berada di Gresik sebanyak 20-30 persen, sedangkan sisanya diolah di Asia dan Eropa. Alasan lainnya Newmont terikat kontrak jangka panjang dengan pembeli untuk mengekspor bahan baku komoditi tambang. ( vivanews.com )
No comments:
Post a Comment