Sekarang 15 Pemain Muda Indonesia Yang Akan Di-Naturalisasi Uruguay - Pemain masa depan Indonesia, Syamsir Alam dan 14 pemain lainnya yang menimba ilmu selama tiga tahun di Uruguay mulai dilirik negara tersebut. Niatan Uruguay ingin memboyong pemain tersebut disampaikan langsung kuasa hukum Sociedad Anonima Deportiva (SAD) kepada Direktur Badan Hubungan Luar Negeri PSSI, Demis Djamaoeddin.
"Pemerintah Uruguay memang berencana untuk menaturalisasi pemain kita yang sudah berada tiga tahun di Uruguay. Setelah saya cek, ternyata terdapat sekitar 15 pemain muda yang telah tiga tahun berkompetisi di sana. Tapi wacana ini masih prematur. Saya akan perjelas lagi sesampainya di Uruguay," ujar Demis, Selasa (11/1/2011).
emain naturalisasi dan pemain lokal Indonesia sedang ikuti seleksi Timnas U-23
Demis menjelaskan, pemerintah Uruguay memang membolehkan warga negara lain untuk pindah kewarganegaraan setelah menetap selama tiga tahun di negeri tersebut. Melihat potensi besar Syamsir Alam Cs mengolah si kulit bundar, bukan mustahil Uruguay akan memboyong bibit-bibit berbakat tersebut untuk berganti paspor kewarganegaraan.
"Saya kira wacana tersebut masih terlalu dini. Saya baru dapat email soal keinginan pemerintah Uruguay tersebut, dan saya belum membalasnya. Mungkin nanti akan diperjelas setelah saya bertemu mereka. Maunya seperti apa, nantinya mereka bagaimana, kami perlu tahu dulu," ujarnya.
Seperti diketahui, Indonesia memang rajin mengirimkan para pemain muda menimba ilmu ke Uruguay. Lewat program-program berkelanjutan, mereka dibina dan ditempa lewat kompetisi setempat, hingga beberapa di antaranya dipinang untuk merumput di klub-klub Uruguay.
Saat ini, PSSI kembali membentuk tim SAD Indonesia untuk program Uruguay Project 2011 dengan membawa 40 pemain muda Indonesia ke Uruguay. Tim sendiri kemudian terbagi menjadi dua kelompok. Yakni SAD usia di bawah 19 tahun (U-19) yang akan berlaga di kompetisi Cuarta, dan kelompok usia di bawah 17 tahun (U-17) yang akan mengikuti kompetisi Quinta. Kedua kompetisi tersebut akan bergulir mulai 17 Februari mendatang.
"Jika benar, nanti sangat ironi jadinya. Kita menaturalisasi satu orang Uruguay (Christian Gonzales), mereka malah minta lima belas pemain," ujar Demis berkelakar. ( tribunnews.com )
"Pemerintah Uruguay memang berencana untuk menaturalisasi pemain kita yang sudah berada tiga tahun di Uruguay. Setelah saya cek, ternyata terdapat sekitar 15 pemain muda yang telah tiga tahun berkompetisi di sana. Tapi wacana ini masih prematur. Saya akan perjelas lagi sesampainya di Uruguay," ujar Demis, Selasa (11/1/2011).
emain naturalisasi dan pemain lokal Indonesia sedang ikuti seleksi Timnas U-23
Demis menjelaskan, pemerintah Uruguay memang membolehkan warga negara lain untuk pindah kewarganegaraan setelah menetap selama tiga tahun di negeri tersebut. Melihat potensi besar Syamsir Alam Cs mengolah si kulit bundar, bukan mustahil Uruguay akan memboyong bibit-bibit berbakat tersebut untuk berganti paspor kewarganegaraan.
"Saya kira wacana tersebut masih terlalu dini. Saya baru dapat email soal keinginan pemerintah Uruguay tersebut, dan saya belum membalasnya. Mungkin nanti akan diperjelas setelah saya bertemu mereka. Maunya seperti apa, nantinya mereka bagaimana, kami perlu tahu dulu," ujarnya.
Seperti diketahui, Indonesia memang rajin mengirimkan para pemain muda menimba ilmu ke Uruguay. Lewat program-program berkelanjutan, mereka dibina dan ditempa lewat kompetisi setempat, hingga beberapa di antaranya dipinang untuk merumput di klub-klub Uruguay.
Saat ini, PSSI kembali membentuk tim SAD Indonesia untuk program Uruguay Project 2011 dengan membawa 40 pemain muda Indonesia ke Uruguay. Tim sendiri kemudian terbagi menjadi dua kelompok. Yakni SAD usia di bawah 19 tahun (U-19) yang akan berlaga di kompetisi Cuarta, dan kelompok usia di bawah 17 tahun (U-17) yang akan mengikuti kompetisi Quinta. Kedua kompetisi tersebut akan bergulir mulai 17 Februari mendatang.
"Jika benar, nanti sangat ironi jadinya. Kita menaturalisasi satu orang Uruguay (Christian Gonzales), mereka malah minta lima belas pemain," ujar Demis berkelakar. ( tribunnews.com )
No comments:
Post a Comment