Ponimin Juru Kuci Merapi Yang Baru Ternyata Lebih Sakti Dari Mbah Maridjan - Tak ada yang luar biasa dari sosoknya. Tutur katanya pun tenang. Tapi lelaki berkulit gelap itu kini menjadi sorotan. Ya, itulah, Ponimin Solihan.
Ponimin Juru Kuci Merapi Yang Baru Ternyata Lebih Sakti Dari Mbah Maridjan
Ponimin disebut-sebut sebagai penerus Mbah Maridjan, juru kunci Gunung Merapi yang tewas tersapu debu panas Merapi. Bahkan, terbetik kabar, lelaki berkumis tipis itu lebih sakti dari Mbah Maridjan.
Benarkah? Terang tak ada yang bisa menjamin. Yang jelas, sesaat sebelum Merapi "batuk" kali pertama, dua hari silam, Ponimin mengaku, sudah tahu Merapi bakal meletus.
"Saya dikasih gambaran. Saya pejamkan mata dan melihat seperti tanah putih, ada letusan, air kental, porak-poranda, dan mayat bergelimpangan," tutur Ponimin
Warg Desa Kali Adem, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, itu juga meyakini, material Merapi tak akan membuncah ke desanya. Lantaran itu dia dan keluarga memilih bertahan di rumah saat Merapi meletus.
"Alhamdulillah selamat. Hanya kaki saya luka bakar," ujar Ponimin kepada Metrotvnews.com.
Ponimin sadar kini menjadi sorotan hampir semua media, baik cetak maupun elektronik. Apalagi setelah Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, istri Sri Sultan Hamengku Buwono X, terang-terangan meminta dirinya meneruskan tugas yang ditinggalkan Mbah Maridjan.
Namun Ponimin tak lekas mengiyakan "pinangan" Gusti Hemas. Dia butuh waktu untuk berpikir dan merenung. Lagi pula Yati, istrinya, pun belum memberi lampur hijau.
"Saya belum berani memutuskan. Saya akan [salat] istikharah dulu," ungkap Ponimin. Ponimin menambahkan, tugas menjaga Merapi bukan pekerjaan mudah. Sebab itu dia tak ingin terburu-buru. ( metrotvnews.com )
Ponimin Juru Kuci Merapi Yang Baru Ternyata Lebih Sakti Dari Mbah Maridjan
Ponimin disebut-sebut sebagai penerus Mbah Maridjan, juru kunci Gunung Merapi yang tewas tersapu debu panas Merapi. Bahkan, terbetik kabar, lelaki berkumis tipis itu lebih sakti dari Mbah Maridjan.
Benarkah? Terang tak ada yang bisa menjamin. Yang jelas, sesaat sebelum Merapi "batuk" kali pertama, dua hari silam, Ponimin mengaku, sudah tahu Merapi bakal meletus.
"Saya dikasih gambaran. Saya pejamkan mata dan melihat seperti tanah putih, ada letusan, air kental, porak-poranda, dan mayat bergelimpangan," tutur Ponimin
Warg Desa Kali Adem, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, itu juga meyakini, material Merapi tak akan membuncah ke desanya. Lantaran itu dia dan keluarga memilih bertahan di rumah saat Merapi meletus.
"Alhamdulillah selamat. Hanya kaki saya luka bakar," ujar Ponimin kepada Metrotvnews.com.
Ponimin sadar kini menjadi sorotan hampir semua media, baik cetak maupun elektronik. Apalagi setelah Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, istri Sri Sultan Hamengku Buwono X, terang-terangan meminta dirinya meneruskan tugas yang ditinggalkan Mbah Maridjan.
Namun Ponimin tak lekas mengiyakan "pinangan" Gusti Hemas. Dia butuh waktu untuk berpikir dan merenung. Lagi pula Yati, istrinya, pun belum memberi lampur hijau.
"Saya belum berani memutuskan. Saya akan [salat] istikharah dulu," ungkap Ponimin. Ponimin menambahkan, tugas menjaga Merapi bukan pekerjaan mudah. Sebab itu dia tak ingin terburu-buru. ( metrotvnews.com )
No comments:
Post a Comment