Menurut Ruhut, rencana pemerintah memberi gelar pahlawan pada mantan Presiden Soeharto harus didukung, karena banyaknya jasa yang ditorehkan Soeharto untuk bangsa ini. Saking antusiasnya memahlawankan Soeharto, Ruhut lantas menyebut orang yang menolak gelar pahlawan bagi Soeharto sebagai Anak PKI.
“Yang tak setuju Soeharto jadi pahlawan cuma anak PKI,” tegas Ruhut kepada inilah.com, Jakarta (24/10/2010).
Entah siapa oknum yang dianakPKI-kan Ruhut tersebut, mengingat begitu banyaknya kalangan aktivis yang menolak Soeharto sebagai pahlawan nasional. Misalnya, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI MPO) menyatakan menolak pencalonan mantan Presiden Soeharto sebagai pahlawan nasional. Dalam pernyataan persnya, Senin (18/10/2010), PB HMI menolak pemberian gelar pahlawan karena Soeharto selama lebih dari 32 tahun telah menjerumuskan bangsa ini kepada keterpurukan yang tiada tara. Menurut PB HMI tersebut, selama berkuasa rezim Soeharto telah melakukan pengkhianatan terhadap nilai-nilai demokrasi dengan melalui kejahatan HAM berat atau kejahatan terhadap kemanusiaan.
Selain HMI, penolakan terhadap rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional Soeharto juga disuarakan dengan lantang oleh Front Aksi Mahasiswa (FAM) Universitas Indonesia (UI), Aktivis 98, Indonesia Corruption Watch (ICW), Komite Rakyat Bangkit Melawan (KORBAN), dan masih banyak lagi.
Dengan tegas ICW menolak usulan mantan presiden Soeharto dijadikan pahlawan nasional, terkait banyaknya kesalahan yang dilakukan Soeharto saat menjadi presiden. Soeharto dinilai memperkaya diri sendiri dan mengeluarkan berbagai kebijakan yang menguntungkan keluarga serta kroninya. ICW juga menyebut presiden kedua RI itu terlibat sejumlah kasus HAM.
Jika orang yang tidak setuju Soeharto jadi pahlawan disebut sebagai anak PKI seperti yang Ruhut tudingkan, apakah para aktivis HMI, ICW, UI dan aktivis 98 itu adalah anak PKI semua?
Menurut Logika Ruhut, di SBY dan Partai Demokrat Anak PKI?
Lebih jauh dan lebih seru lagi, jika tudingan Ruhut itu kita akui, bahwa orang yang tidak setuju Soeharto pahlawan adalah anak PKI, berarti ia menuding ada anak PKI di DPP Partai Demokrat. Padahal semua orang tahu, bahwa Ruhut adalah notabene pengurus DPP Partai Demokrat.
Bukankah Partai Demokrat tegas-tegas menolak pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto?
Sekretaris Departemen Pemajuan dan Perlindungan HAM Partai Demokrat, Rachland Nashidik, dengan tegas menolak bila Soeharto mendapatkan gelar pahlawan nasional. “Soeharto tidak layak diberikan gelar pahlawan nasional karena kepemimpinannya yang otoriter,” katanya.
Bahkan Partai Demokrat berani memastikan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) tidak akan setuju terhadap pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto.
“Saya percaya presiden tidak akan menyetujui usulan Soeharto jadi pahlawan. Tapi ini memang prosedur yang dilakukan Kemensos, dia mengajukan beberapa nama (calon yang akan diberi gelar), jadi memang ada peluang,” ujar Rachlan usai rilis survei penilaian pemerintahan Soeharto oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) di Jakarta Pusat, Jumat (22/10/2010).
Menurut Logika Ruhut, Staf Khusus Presiden SBY Adalah Anak PKI?
Pekan lalu, Staf Khusus Presiden SBY, Andi Arief secara tegas menyatakan bahwa pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada mendiang Presiden Soeharto adalah hal yang percuma dan aneh. Jika semua orang yang kontra pemahlawanan Soeharto harus dicap sebagai Anak PKI seperti tudingan Ruhut, berarti secara tidak langsung Ruhut menuding Stafsus Presiden SBY sebagai Anak PKI. Presiden SBY dikelilingi oleh Anak PKI?
Andi Arief beralasan, percuma saja mantan penguasa Orde Baru itu diberi gelar pahlawan bila tanpa ada rekonsiliasi terlebih dahulu. Syarat rekonsiliasi adalah TAP MPR Soeharto harus dicabut, termasuk TAP pelarangan PSI dan Masyumi.
“Saya tegaskan, percuma! Percuma memberi gelar pahlawan kepada Soeharto tanpa rekonsiliasi. Sesuatu tindakan yang percuma artinya, buat bangsa ini. Bagi bangsa ini, yang dibutuhkan adalah sebuah rekonsiliasi,” tegasnya di Istana Bogor, Kamis (21/10/2010).
Andi juga menilai usulan pemberian gelar pahlawan kepada mantan Presiden Soeharto adalah usulan yang aneh. Andi beralasan, masih ada handicap, TAP MPR soal Soeharto hingga kini belum juga dicabut.
“Tap MPR itu tertinggi lho. Masak orang yang terkungkung dalam permasalahan hukum masih diajukan sebagai pahlawan. Saya kira, sikap presiden mengikuti prosedur lah. Prosedurnya masuk, dan tim tanda jabatan, pasti akan mempertimbangkan banyak hal,” tandas Andi.
Andi Arif menjelaskan, rekonsiliasi yang dilakukan adalah melupakan rasa saling dendam. Bahkan, bila ada aset-aset negara terkait Soeharto, dikembalikan terlebih dahulu ke negara. Hal ini, kata Andi hal yang juga penting untuk menjawab persoalan bangsa ini.
Sekali lagi, jika logika Bung Ruhut bahwa orang yang menentang pemberian gelar Pahlawan Nasional Soeharto adalah Anak PKI, apakah lantas Presiden SBY, Petinggi Partai Demokrat Rachland Nashidik, para aktivis HMI, UI, Aktivis 98, dan ICW adalah Anak-anak PKI semuanya? Sebagai anggota dewan yang terhormat, berhati-hatilah mengumbar kata-kata, Bung Ruhut! Karena pepatah mengatakan, “Mulutmu adalah harimaumu.” ( voa- Islam.com )
hahaha Ruhut memang bukan anak PKI kalik, tapi dia memang anak LONTE, mulut nya kotor.. ngertikan kerjaan ibunya.. hahahaha
ReplyDelete