Presidan Susilo Bambang Yudhoyono simpati atas kondisi yang menimpa Ridho Januar alias Ido (4), balita korban ledakan gas di Bojonegoro, Jawa Timur. Presiden SBY mengkoordinasikan perawatan Ridho di RSCM dengan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih. (foto: google)
“Sama sekali tidak menolak, saya kira ada mis persepsi, mis komunikasi di sini. Saya sendiri yang langsung berbicara dan saya juga mengontak Pertamina memberitahukan bahwa ada korban dari Jawa Timur dan sekarang ada di Istana Negara,” kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, Selasa (20/7/2010).
Julian menjelaskan, saat mendengar ada korban ledakan elpiji datang ke Istana, Julian lalu minta kepada Rumah Tangga Keperesidenan untuk menyediakan kendaraan khusus membawa korban beserta ibundanya.
“Dan kami minta pihak Pertamina untuk segera menerima dengan baik mereka. Setelah sampai, Pertamina segera menerima mereka, dan diajak ke lantai 22,” cerita Julian.
“Ini sudah dikoordinasikan ke Menteri Kesehatan, jadi Ibu Menteri Kesehatan sudah mengetahui dan kemudian mungkin ada hal-hal yang berkaitan dengan tindakan medis tertentu, ya itu akan dilakukan,” tambah Julian.
Presiden, imbuh Julian, tidak keberatan kepada masyarakat mana pun yang hendak masuk di Istana. Namun menurutnya perlu ada tata cara yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
“Tidak (menolak). Tapi intinya semua ada tahapan dan prosedur, tentu saja hak semua orang untuk datang ke Istana. Apalagi mereka adalah warga negara Indonesia,” tuturnya.
Lebih lanjut, Julian mengatakan jikalau presiden selalu mengingatkan, setiap ada hal-hal yang sifatnya meminta bantuan agar ditangani dengan baik di level yang lebih dekat.
“Kalo di Jawa Timur ya mungkin Pemda setempat, atau hal-hal terkait dengan Migas yang ada disana. Sehingga tidak serta merta datang,” ucapnya
Ibunda korban ledakan gas, Ridho Januar, Susi Haryani, mengucapkan terima kasih kepada Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih yang telah mengunjungi putranya di RS Ciptomangunkusumo siang ini.
"Saya terima kasih sudah dijenguk. Paling tidak dikasih support, saya terima kasih," kata Susi kepada wartawan di RSCM, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Kunjungan Menkes ini sekaligus pengobat kecewa Susi, yang kemarin tidak berhasil menemui orang nomor satu di negeri ini, saat dirinya menyambangi Istana Negara.
"Kecewa ya kecewa. Tapi mungkin jalannya harus seperti ini. Yang penting anak saya bisa sembuh," ucapnya.
Walaupun nanti hasil penyembuhan anaknya tidak sampai seratus persen kembali seperti sediakala, Susi berharap keadaannya tidak separah sekarang ini.
Jika keadaan kembali normal, Susi berjanji tidak akan menggunakan gas. "Kalau gampang dicari saya lebih milih pakai kayu bakar," ucapnya.
Sementara itu, Presidan Susilo Bambang Yudhoyono simpati atas kondisi yang menimpa Ridho Januar alias Ido (4), balita korban ledakan gas di Bojonegoro, Jawa Timur. Presiden SBY mengkoordinasikan perawatan Ridho di RSCM dengan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih.
"Presiden tentunya menyampaikan simpati yang mendalam. Sudah dikoordinasikan bersama antara Menkes dan Pertamina," ujar juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta.
Julian mengatakan, perawatan Ridho di RSCM akan ditangani dengan baik dan secara menyeluruh. "Ya saya kira harus ditangani secara menyeluruh," tegasnya.
Diantar oleh ibunya, Ridho, berniat mendatangai berniat menemui SBY di Istana pada Senin 19 Juli. Karena belum ada janji sebelumnya dengan SBY, Ridho yang saat itu datang ke Istana naik ojek langsung ditolak masuk oleh Paspamres. ( suaramedia.com )
No comments:
Post a Comment