Yogyakarta Menunggu Pemimpin Keraton Perempuan
Yogyakarta Menunggu Pemimpin Keraton Perempuan -- Keturunan Sri Sultan hamengkubowono X semuanya adalah perempuan. Mungkinkah keraton dipimpin perempuan, setelah tradisi turun-temurun hanya pria yang boleh memimpinnya?
Berkaitan dengan adanya perubahan di masyarakat, Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X mengatakan keraton sendiri juga bisa berubah. Apalagi di keraton Yogyakarta setiap Sultan yang berkuasa berhak melakukan perubahan.
Berkaitan dengan kepemimpinan keraton apakah laki-laki atau perempuan Sultan mengaku tidak akan membedakan. ''Kami tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan, tetapi keraton kan ada paugeran (aturan) bahwa selama ini yang menjadi raja laki-laki. Tapi semua terserah masyarakat," ujarnya.
Sultan mengatakan bahwa dirinya tidak boleh membedakan laki-laki dan perempuan. ''Kewajiban saya kan tidak membedakan laki-laki sama perempuan. Kalau masyarakat juga menghargai laki-laki sama dengan perempuan dan ingin kondisinya berubah, bisa jadi pertimbangan keraton dipimpin perempuan. Masyarakat punya aspirasi, jadi terserah masyarakatnya," ujarnya.
Saat didesak apakah ada kemungkinan Gusti Pembayun menjadi raja? Sultan menjawab kembali, "Ya terserah masyarakat. Jangan memaksa saya mengatakan itu,'' jawab Sultan.
No comments:
Post a Comment