Inilah Satu-Satunya Bangsa Yang Senang Dijajah Bangsa Asing

Inilah Satu-Satunya Bangsa Yang Senang Dijajah Bangsa Asing - Apa bedanya kita dengan generasi sebelum 17 Agustus 1945? Jika sekarang semenjak bangun tidur yang kita minum Aqua, atau menyeduh teh Sariwangi. Semenjak anak-anak mengkonsumsi susu SGM, lalu mandi pake sabun, pasta gigi dan shampo buatan Unilever. Sarapan beras, berasnya impor dari Thailand, gulanya juga impor. Santai habis makan sambil merokok, rokoknya Sampoerna. Keluar rumah naik motor, mobil buatan Jepang, China, India, Eropa tinggal pilih. Sampe kantor nyalain AC, komputer buatan Jepang, Korea, China. Pake Handphone operatornya asing semua, HPnya pun asing. Yuk belanja habis pulang kantor ke Carefour atau Alfa itupun milik asing. Atau ke Hero, eh ke Circle K saja, itu juga asing. Mau belanja ambil duit dari ATM bank-bank asing, BCA, Danamon, Niaga, BII semuanya asing. Bangun rumah pake Tiga Roda, atau Semen Gresik, atau Holcim eh semuanya pun asing. Dan masih banyak lainnya bahwa kita bangsa Indonesia begitu kaya sehingga apapun punya asing istilahnya "ELU JUAL GUA BELI".


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyv6vJgiMC1wAD4c5YfnZB35c6OTnX0L6pJwuKKJaNnkxIRdDLBWHialXu_2n6kFK5tU5oe1VvMkRAC6qdqKE1ylipbjVspxplnNhK8dhX3wq62-NC7xgmYHROirjz2a5eqiumWHsxBo-9/s1600/pahlawan+by+mbf.jpg

Kayakah Indonesia? Memasuki era demokrasi sejak Masa Orde Baru, diperparah semakin bebas dengan Masa Reformasi. Gelombang masuknya koorporasi-koorporasi asing. Tidakkah kita ingat bahwa awal masuknya penjajah-penjajah eropa ke Indonesia adalah dengan tujuan ekonomi, mencari "rempah-rempah". Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang yang belum sempat melakukan banyak hal.

Sebagian orang tidak tau secara mendalam tentang bentuk-bentuk imperialisme induk dari kapitalisme yang dikatakan Soekarno terdiri dari berbagai macam jenis. Kapitalisme awal belanda Indonesia, yang bersifat semi ortodoks telah hancur di Indonesia sejak Bangsa ini dipersatukan dan menyatakan dirinya merdeka. Kapitalisme yang sifatnya menekan, apa-apa tidak boleh, kita sekolah tidak boleh, dibuat bodoh, sementara orang-orang belanda pintar-pintar bisa membuat bendungan, jalan-jalan raya, gedung-gedung dengan tenaga kerja yang tidak pernah dibayar, karena belanda negeri asal imperialisme yang tidak memiliki sumber daya alam apapun untuk dijual dan memenuhi kebutuhan ekonominya.

Lain halnya dengan India, kapitalisme Inggris di India berbeda sifat, karena Inggris bisa dikatakan negeri yang cukup sumber daya, sehingga hanya membutuhkan pasar untuk menjual barang-barang over productive dari Inggris yang menyebabkan revolusi industri di Inggris. Maka di India pada masa kolonialisme Inggris, dijajah dengan cara dinaikan kesejahteraannya, dibangunkan universitas, dibuat ini itu. Karena pengusaha-pengusaha asal India yang meilhat ini sebagai suatu ancaman bagi produk-produknya, maka kaum borjuis India menggunakan rakyat India, melalui Mahatma Gandhi menggerakkan semangat Swadesi.

Indonesia sekarang, bangsa ini memiliki luas yang tidak ada duanya di dunia. Karena tidak ada negara lain di dunia dengan wilayah seperti Indonesia, menghampar puluhan ribu pulau dan sangat besar. Memiliki rakyat yang mudah sekali diprovokasi, bangsa ini belum dewasa, sehingga satu pulau tidak diperhatikan rawan sekali untuk tercerai berai. Bangsa ini terlalu besar untuk berada dalam iklim demokrasi buatan, prematur. Dari Presiden hingga Kepala Desa harus dipilih langsung. Maka tidak akan ada orang yang mencalonkan dirinya sebagai pemimpin lembaga pemerintahan negara, yang sejujurnya bekerja untuk melakukan pembangunan. Pemilu bukan pembelajaran demokrasi yang baik, untuk melawan kapitalisme tidak bisa Bangsa ini berada dalam konflik internal kebangsaan yang dalam kasat mata kita sering lihat sebagai Dinamika Politik. Persaingan antar partai politik, masih jauh untuk pemilihan yang baru, sudah teriak teriak untuk strategi pemilu. What are you doing lads?

Nama-nama produk yang saya sebutkan diatas adalah ciri bahwa kita sama sekali bukan Bangsa yang berdaulat. Kita berada dalam suatu masa seperti ketika kolonialisme Inggris berada di India. Namun kali ini lebih berat, karena yang kita lawan adalah dunia. Coba bayangkan, negara sekecil belanda yang tidak memiliki sumber daya alam apa-apa lalu dia di Indonesia menguasai saham Sari Husada 82% produsen susu SGM. Negara sekecil Singapura yang tidak mempunyai sumberdaya alam apa-apa menguasai satelit telekomunikasi di Indonesia, kita telanjang bulat di depan Singapura. Mereka juga menguasai pertambangan, perkebunan di Indonesia. Apa yang terjadi dengan diri kita sekarang?? Sibuk memperhatikan politikus bodoh yang mencari nafkah dari mulutnya yang berbusa. Sibuk dengan tuntutan agar korupsi bisa diberantas, ya memang, tetapi tak ada korupsipun kita tetap dijajah bangsa asing. Kita dibuat menjadi bangsa dengan kemampuan ekonomi lebih besar setelah merdeka, maka sifat kapitalisme setelah negeri ini merdeka berubah 100%, pun kita tetap dijajah dan tidak merdeka.

Kalau kita pernah tau tentang VOC, persekongkolan dagang kompeni Belanda yang membentuk pemerintahan hindia belanda. Sekarang sama, pemerintah kita adalah VOC yang membentuk persekongkolan ekonomi dikalangan mereka sendiri dengan aspek-aspek strategis diserahkan kepada asing. Tambang, Food, Water, Technology, semuanya diserahkan ke asing. Mereka kebagian mengeksploitasi alam untuk dijual bahan bakunya, diolah oleh asing, jadilah produk jadi untuk dijual kepada rakyat Indonesia.

Kalau kita pernah tau Hitler, Stalin, KH Samanhudi, HOS Cokroaminoto, Soekarno, Ernesto Guevara, mereka adalah pembangkang-pembangkan kapitalisme. Berjuang dari muda untuk meruntuhkan kapitalisme. Urusan Energi, urusan Pangan, Urusan Air adalah hak negara dan harus dikuasai negara, untuk kepentingan ratusan juta rakyat Indonesia, pemerintah tidak akan pernah mampu untuk renegosiasi kontrak karya apapun dengan asing karena mereka lebih memilih mati di Rumah Sakit, sementara Pahlawan ia akan mati dalam perjuangan. ( kompas.com )



Mungkin Artikel Berikut Juga Anda Butuhkan...!!!



1 comment: