Dari Serba Rahasia di Balik Gaun Royal Wedding — Siapa sangka, ternyata gaun pengantin yang dikenakan Kate Middleton pada acara pernikahannya dengan Pangeran William di Westminster Abbey, London, Jumat (29/4/2011) lalu menyisakan banyak kisah rahasia.
Sebelum pernikahan digelar, seluk-beluk mengenai gaun sutra berwarna gading dengan renda putih itu sulit untuk dikuak. Tak satu orang pun tahu, siapakah sebenarnya perancang di balik pembuat gaun tersebut. Inilah yang membuat Kate, sosok yang rendah hati dan tak menguasai kiat-kiat menghadapi media, dianggap sosok yang telah memicu "kudeta" besar dalam sejarah busana.
Dia mengecoh media demi mempertahankan selubung kerahasiaan mengenai identitas perancang gaun pengantinnya itu. Seperti yang direncanakan, pada pukul 11.01 waktu London, pada hari pernikahannya, dia melangkah dengan sepatu satin anggun di atas karpet merah di Westminster Abbey. Tak ayal, seluruh dunia untuk pertama kalinya bisa melihat secara langsung bentuk gaun pengantin itu.
Publik kemudian baru mengetahui, ternyata si perancang adalah Sarah Burton dari rumah mode Alexander McQueen, yang sebelumnya tak pernah disebut-sebut.
Sejak William dan Kate mengumumkan pertunangan mereka, November lalu, tidak ada yang "melirik" anggota tim desain Alexander McQueen. Spekulasi justru menyebut-nyebut perancang Jasper Conran, Daniella Helayel, dan Alice Temperley hingga Bruce Oldfield.
Lantas, bagaimana cara Kate menyimpan rapat-rapat rahasia itu?
Konon, hal itu melibatkan ruangan rahasia, pertemuan rahasia, dan taktik menghindari para "kuli media" yang menguntit.
Menurut beberapa temannya, Kate punya ide jelas mengenai gaun impiannya, bahkan sebelum William melamar. Dia menggambar gaun mirip gaya Grace Kelly, elegan yang sederhana dan pernah dipamerkan di Victoria & Albert Museum pada April lalu.
Saat tanggal pernikahan diumumkan, para perancang Inggris menunggu untuk mendengar siapa yang menjadi perancang gaun pernikahan abad ini. Seperti Diana, persinggahan pertama Kate adalah majalah fashion Vogue.
Editor Alexandra Shulman mengonfirmasi bahwa dia diminta untuk mengumpulkan daftar perancang dan menempatkan nama Burton di puncak.
Nasihat juga dicari dari Sara Buys, fashion editor, istri dari putra Camilla, Tom Parker Bowles, yang memilih McQueen untuk gaun pengantinnya.
Kapan pertemuan dengan Burton pun masih sangat rahasia. Anggota timnya bahkan dilarang untuk mengonfirmasi jika mereka akhirnya terpilih.
Konsultasi awal disebut-sebut lewat internet dan Skype, lalu pengepasan diatur secara rahasia di rumah pertanian Kate dan William di Anglesey, Wales.
Gaun itu disbeut-sebut dijahit dalam sesi terpisah dan dijadikan satu dalam waktu-waktu terakhir di Istana Buckingham, di salah satu ruang kerja khusus.
Renda untuk gaun itu dibuat di studio Royal School of Needlework (RSN) di Hampton Court Palace. Namun, para pembordir tidak diberi tahu, pengantin mana yang akan menerima hasil karya mereka.
"Kami tidak tahu siapa desainernya, sampai akhirnya masyarakat tahu," kata Susan Kay-Williams, pemimpin eksekutif RSN.
Diperkirakan para pekerja setidak-tidaknya 12 orang, termasuk siswa dari Inggris, Jepang, China, Amerika Serikat, Thailand, dan Jerman—berusia 19 hingga 70 tahun.
Mereka perlu mencuci tangan setiap 30 menit untuk menjaga renda dan benang asli, dan untuk mengganti jarum setiap tiga jam guna mempertahankan ketajaman optimal.
Kate dan Sarah konon menggunakan ruang pribadi di Hampton Court sebagai tempat pertemuan rahasia.
Di markas McQueen di Clerkewell, konon ada ruang terkunci di lantai eksekutif. Hanya Burton dan beberapa koleganya yang bisa masuk.
Para penjahit khusus "diselundupkan masuk" setelah pekerja biasa pulang.
Tidak ada yang tahu mengapa semuanya bisa begitu rahasia. Apakah karena para pekerjanya diancam dengan pemecatan, iming-iming bonus besar, atau jiwa sportif khas Inggris.
Rumor lain yang belum terkonfirmasi adalah Kate punya gaun cadangan. Artinya, jika satu rancangan terungkap kepada publik, dia akan beralih ke rencana B atau C.
Gaun yang selesai pada awalnya disimpan di Clarence House sebelum dikenakan Kate di Hotel Goring.
Dua miliar orang menyaksikan pernikahan itu dan saat itu pula rahasia gaun terungkap. Persis yang diinginkan Kate. ( kompas.com )
Sebelum pernikahan digelar, seluk-beluk mengenai gaun sutra berwarna gading dengan renda putih itu sulit untuk dikuak. Tak satu orang pun tahu, siapakah sebenarnya perancang di balik pembuat gaun tersebut. Inilah yang membuat Kate, sosok yang rendah hati dan tak menguasai kiat-kiat menghadapi media, dianggap sosok yang telah memicu "kudeta" besar dalam sejarah busana.
Dia mengecoh media demi mempertahankan selubung kerahasiaan mengenai identitas perancang gaun pengantinnya itu. Seperti yang direncanakan, pada pukul 11.01 waktu London, pada hari pernikahannya, dia melangkah dengan sepatu satin anggun di atas karpet merah di Westminster Abbey. Tak ayal, seluruh dunia untuk pertama kalinya bisa melihat secara langsung bentuk gaun pengantin itu.
Publik kemudian baru mengetahui, ternyata si perancang adalah Sarah Burton dari rumah mode Alexander McQueen, yang sebelumnya tak pernah disebut-sebut.
Sejak William dan Kate mengumumkan pertunangan mereka, November lalu, tidak ada yang "melirik" anggota tim desain Alexander McQueen. Spekulasi justru menyebut-nyebut perancang Jasper Conran, Daniella Helayel, dan Alice Temperley hingga Bruce Oldfield.
Lantas, bagaimana cara Kate menyimpan rapat-rapat rahasia itu?
Konon, hal itu melibatkan ruangan rahasia, pertemuan rahasia, dan taktik menghindari para "kuli media" yang menguntit.
Menurut beberapa temannya, Kate punya ide jelas mengenai gaun impiannya, bahkan sebelum William melamar. Dia menggambar gaun mirip gaya Grace Kelly, elegan yang sederhana dan pernah dipamerkan di Victoria & Albert Museum pada April lalu.
Saat tanggal pernikahan diumumkan, para perancang Inggris menunggu untuk mendengar siapa yang menjadi perancang gaun pernikahan abad ini. Seperti Diana, persinggahan pertama Kate adalah majalah fashion Vogue.
Editor Alexandra Shulman mengonfirmasi bahwa dia diminta untuk mengumpulkan daftar perancang dan menempatkan nama Burton di puncak.
Nasihat juga dicari dari Sara Buys, fashion editor, istri dari putra Camilla, Tom Parker Bowles, yang memilih McQueen untuk gaun pengantinnya.
Kapan pertemuan dengan Burton pun masih sangat rahasia. Anggota timnya bahkan dilarang untuk mengonfirmasi jika mereka akhirnya terpilih.
Konsultasi awal disebut-sebut lewat internet dan Skype, lalu pengepasan diatur secara rahasia di rumah pertanian Kate dan William di Anglesey, Wales.
Gaun itu disbeut-sebut dijahit dalam sesi terpisah dan dijadikan satu dalam waktu-waktu terakhir di Istana Buckingham, di salah satu ruang kerja khusus.
Renda untuk gaun itu dibuat di studio Royal School of Needlework (RSN) di Hampton Court Palace. Namun, para pembordir tidak diberi tahu, pengantin mana yang akan menerima hasil karya mereka.
"Kami tidak tahu siapa desainernya, sampai akhirnya masyarakat tahu," kata Susan Kay-Williams, pemimpin eksekutif RSN.
Diperkirakan para pekerja setidak-tidaknya 12 orang, termasuk siswa dari Inggris, Jepang, China, Amerika Serikat, Thailand, dan Jerman—berusia 19 hingga 70 tahun.
Mereka perlu mencuci tangan setiap 30 menit untuk menjaga renda dan benang asli, dan untuk mengganti jarum setiap tiga jam guna mempertahankan ketajaman optimal.
Kate dan Sarah konon menggunakan ruang pribadi di Hampton Court sebagai tempat pertemuan rahasia.
Di markas McQueen di Clerkewell, konon ada ruang terkunci di lantai eksekutif. Hanya Burton dan beberapa koleganya yang bisa masuk.
Para penjahit khusus "diselundupkan masuk" setelah pekerja biasa pulang.
Tidak ada yang tahu mengapa semuanya bisa begitu rahasia. Apakah karena para pekerjanya diancam dengan pemecatan, iming-iming bonus besar, atau jiwa sportif khas Inggris.
Rumor lain yang belum terkonfirmasi adalah Kate punya gaun cadangan. Artinya, jika satu rancangan terungkap kepada publik, dia akan beralih ke rencana B atau C.
Gaun yang selesai pada awalnya disimpan di Clarence House sebelum dikenakan Kate di Hotel Goring.
Dua miliar orang menyaksikan pernikahan itu dan saat itu pula rahasia gaun terungkap. Persis yang diinginkan Kate. ( kompas.com )
No comments:
Post a Comment