Obama Kecil Menurut 'Evie', Si Waria Pengasuh Obama - Presiden AS Barack Obama tak akan pernah melupakan Indonesia karena sebagian waktu di masa kecilnya dijalaninya di negeri Bhinneka Tunggal Ika ini. Barry -- panggilan kecil Obama sempat tinggal dan bersekolah di kawasan Menteng, Jakarta selama sekitar dua tahun. Ketika itulah, Barry diasuh Evi seorang waria jago masak yang menjadi pembantu rumah tangga di keluarga Soetoro, orangtua Barry.
![https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixwaXoxcclrXcEu-zoGxRQvciqXsEwstfqFbyTu-2-q7lEEdltWtP51-KNAW3WqNs2JYUvoRBlZKUhH1TzApjeu3QC7WOAdQYvuPNkr7sVcHrFF7-e9ALjyFJFSRLJo51CVrWZTQn8Duk/s400/video+interview+barack+obama.jpg](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixwaXoxcclrXcEu-zoGxRQvciqXsEwstfqFbyTu-2-q7lEEdltWtP51-KNAW3WqNs2JYUvoRBlZKUhH1TzApjeu3QC7WOAdQYvuPNkr7sVcHrFF7-e9ALjyFJFSRLJo51CVrWZTQn8Duk/s400/video+interview+barack+obama.jpg)
Evi yang mempunyai nama asli Turdi tak pernah menyangka bahwa bocah yang dulu diasuhnya itu kini menjadi orang yang amat berpengaruh di dunia, kepala negara adidaya Amerika Serikat.
Kehidupan Evi hingga kini masih terbilang susah. Cercaan masih kerap menusuk rasa bekas pengasuh Obama yang sekarang tinggal di kawasan Jakarta Timur itu.
Evie terlahir sebagai seorang pria bernama Turdi. Namun, ia lebih suka dipanggil Evie. "Biar lebih manis," katanya.
Masa kecil Evie sungguh dramatis. Ia mengaku sering dipukuli sang ayah karena tak tahan melihat kelakuannya seperti wanita.
"Saya sadar kalau perasaan saya seperti wanita, tapi sebenarnya saya tidak ingin begini di saat mati nanti," ujar Evie seperti yang dilansir dalam huffingtonpost, Selasa (6/3).
Semasa sekolah, Evie terus dihina teman-temannya atas perangainya yang kewanita-wanitaan itu. Sehingga, ia memutuskan untuk berhenti sekolah. Ketika itu, Evi masih duduk di kelas 3 SD. Setelah berhenti sekolah, Evi mencoba belajar memasak. Siapa sangka, ternyata di situlah dunianya. Ia sangat pintar memasak. Sewaktu remaja, ia sering diminta memasak untuk sebuah acara orang-orang kelas atas.
Semenjak itulah, Evie bertemu dengan orang-orang penting hingga akhirnya dalam sebuah pesta koktail pada 1969, ia bertemu dengan ibu Obama, Ann Dunham. Ann tiba di Indonesia dua tahun sebelumnya setelah menikahi ayah tiri Obama, Lolo Soetoro.
Ann menyukai masakan Evie, terutama steak daging dan nasi goreng buatannya. Dari situlah kemudian Ann menawarkan pekerjaan untuknya di rumah keluarga Soetoro. Tak hanya memasak, tugas Evi lainnya adalah menjadi pengasuh Barry. Evie menemani Obama kecil bermain, mengantar, dan menjemputnya dari sekolah.
![http://d.yimg.com/hn/p/i/bcst/AssociatedPress/apfree/20254/130695187.jpg](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_v01oih6XG1Yfvq5P0qgaErAVLdQ2dGS51uSiQyzr1xjhISif4Pdl7v7VN_KPNwe1_XKqK5m5W2QPEeGejiw5iI8K1DUPMs4EXueYo7ycN7O3XTowt69pJPDraqu5fvSLA08oLeiV6UDluvPQ=s0-d)
Sementara, para tetangga sekitar juga masih mengingat Evie sering keluar masuk rumah Soetoro pada malam hari, berpakaian dan berias seperti perempuan.
Hanya dua tahun, Evie bisa mengasuh anak super itu. Keluarga Obama ketika itu pindah dan meninggalkan Indonesia. Sejak itulah, Evie alias Turdi tak mempunyai pekerjaan tetap, karena tidak ada yang mau menerima pembantu seorang waria. Kekasih Evie yang juga seorang pria pun meninggalkan dirinya hingga ia terpaksa menjadi pekerja seks sejak tahun 1970.
Sungguh kelam kehidupannya. Berkali-kali, ia harus menerima cercaan dari warga. Ia pun mesti berlari di tengah malam untuk menghindari razia yang dilakukan aparat ketertiban di masa pemerintahan Soeharto.
Pengalaman yang nyaris tak pernah terlupakan adalah ketika seorang tentara menganiaya dirinya. Rambut Evie digunduli dan tangannya berkali-kali disundut rokok oleh oknum tentara tersebut.
Pengalaman lain yang mengharu biru hati dan perasaannya terjadi ketika suatu ketika, dalam sebuah razia, teman Evie yang juga waria -- Susi meloncat ke sungai yang penuh dengan sampah. Evie dan teman-temannya bergegas mencari Susi. Nahas, Susi kemudian ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa lagi. Sangat mengenaskan. Badannya bengkak dan mukanya hancur.
Namun, apa boleh buat, Evie harus tetap mempertahankan pekerjaannya itu untuk menghidupi dirinya sendiri. Sejak ditinggal keluarga Obama, ia tidak mempunyai banyak pilihan. Kepiawaiannya dalam hal masak-memasak tak tersalurkan lagi.
Sejak kejadian tewasnya Susi, ia mulai sadar dan berubah sedikit demi sedikit. Kini, Evie yang telah menginjak usia 66 tahun itu tinggal di permukiman kumuh di Jakarta Timur dan bekerja sebagai kuli cuci. Ia mencuci baju-baju orang untuk menyambung hidup. Suaranya pelan, sopan, dan wajahnya masih menampilkan kerutan kekhawatiran. Evie mengaku tidak punya banyak harapan lagi untuk hidupnya. Ia hanya bisa beribadah dan menanti ajal menjemput. Evie kini getol memperdalam agama.
Hidup memang misteri. Bocah yang dulu sempat diasuhnya kini menjadi orang sangat berpengaruh di dunia, sementara dirinya dianggap sampah oleh masyarakat di sekitarnya. Bahkan ketika dirinya bercerita kepada orang lain bahwa ia pernah mengasuh Obama ketika masih kecil, hanya dianggap lelucon tak lucu dan gila. ( liputan6.com )
![https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixwaXoxcclrXcEu-zoGxRQvciqXsEwstfqFbyTu-2-q7lEEdltWtP51-KNAW3WqNs2JYUvoRBlZKUhH1TzApjeu3QC7WOAdQYvuPNkr7sVcHrFF7-e9ALjyFJFSRLJo51CVrWZTQn8Duk/s400/video+interview+barack+obama.jpg](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixwaXoxcclrXcEu-zoGxRQvciqXsEwstfqFbyTu-2-q7lEEdltWtP51-KNAW3WqNs2JYUvoRBlZKUhH1TzApjeu3QC7WOAdQYvuPNkr7sVcHrFF7-e9ALjyFJFSRLJo51CVrWZTQn8Duk/s400/video+interview+barack+obama.jpg)
Evi yang mempunyai nama asli Turdi tak pernah menyangka bahwa bocah yang dulu diasuhnya itu kini menjadi orang yang amat berpengaruh di dunia, kepala negara adidaya Amerika Serikat.
Kehidupan Evi hingga kini masih terbilang susah. Cercaan masih kerap menusuk rasa bekas pengasuh Obama yang sekarang tinggal di kawasan Jakarta Timur itu.
Evie terlahir sebagai seorang pria bernama Turdi. Namun, ia lebih suka dipanggil Evie. "Biar lebih manis," katanya.
Masa kecil Evie sungguh dramatis. Ia mengaku sering dipukuli sang ayah karena tak tahan melihat kelakuannya seperti wanita.
"Saya sadar kalau perasaan saya seperti wanita, tapi sebenarnya saya tidak ingin begini di saat mati nanti," ujar Evie seperti yang dilansir dalam huffingtonpost, Selasa (6/3).
Semasa sekolah, Evie terus dihina teman-temannya atas perangainya yang kewanita-wanitaan itu. Sehingga, ia memutuskan untuk berhenti sekolah. Ketika itu, Evi masih duduk di kelas 3 SD. Setelah berhenti sekolah, Evi mencoba belajar memasak. Siapa sangka, ternyata di situlah dunianya. Ia sangat pintar memasak. Sewaktu remaja, ia sering diminta memasak untuk sebuah acara orang-orang kelas atas.
Semenjak itulah, Evie bertemu dengan orang-orang penting hingga akhirnya dalam sebuah pesta koktail pada 1969, ia bertemu dengan ibu Obama, Ann Dunham. Ann tiba di Indonesia dua tahun sebelumnya setelah menikahi ayah tiri Obama, Lolo Soetoro.
Ann menyukai masakan Evie, terutama steak daging dan nasi goreng buatannya. Dari situlah kemudian Ann menawarkan pekerjaan untuknya di rumah keluarga Soetoro. Tak hanya memasak, tugas Evi lainnya adalah menjadi pengasuh Barry. Evie menemani Obama kecil bermain, mengantar, dan menjemputnya dari sekolah.
Sementara, para tetangga sekitar juga masih mengingat Evie sering keluar masuk rumah Soetoro pada malam hari, berpakaian dan berias seperti perempuan.
Hanya dua tahun, Evie bisa mengasuh anak super itu. Keluarga Obama ketika itu pindah dan meninggalkan Indonesia. Sejak itulah, Evie alias Turdi tak mempunyai pekerjaan tetap, karena tidak ada yang mau menerima pembantu seorang waria. Kekasih Evie yang juga seorang pria pun meninggalkan dirinya hingga ia terpaksa menjadi pekerja seks sejak tahun 1970.
Sungguh kelam kehidupannya. Berkali-kali, ia harus menerima cercaan dari warga. Ia pun mesti berlari di tengah malam untuk menghindari razia yang dilakukan aparat ketertiban di masa pemerintahan Soeharto.
Pengalaman yang nyaris tak pernah terlupakan adalah ketika seorang tentara menganiaya dirinya. Rambut Evie digunduli dan tangannya berkali-kali disundut rokok oleh oknum tentara tersebut.
Pengalaman lain yang mengharu biru hati dan perasaannya terjadi ketika suatu ketika, dalam sebuah razia, teman Evie yang juga waria -- Susi meloncat ke sungai yang penuh dengan sampah. Evie dan teman-temannya bergegas mencari Susi. Nahas, Susi kemudian ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa lagi. Sangat mengenaskan. Badannya bengkak dan mukanya hancur.
Namun, apa boleh buat, Evie harus tetap mempertahankan pekerjaannya itu untuk menghidupi dirinya sendiri. Sejak ditinggal keluarga Obama, ia tidak mempunyai banyak pilihan. Kepiawaiannya dalam hal masak-memasak tak tersalurkan lagi.
Sejak kejadian tewasnya Susi, ia mulai sadar dan berubah sedikit demi sedikit. Kini, Evie yang telah menginjak usia 66 tahun itu tinggal di permukiman kumuh di Jakarta Timur dan bekerja sebagai kuli cuci. Ia mencuci baju-baju orang untuk menyambung hidup. Suaranya pelan, sopan, dan wajahnya masih menampilkan kerutan kekhawatiran. Evie mengaku tidak punya banyak harapan lagi untuk hidupnya. Ia hanya bisa beribadah dan menanti ajal menjemput. Evie kini getol memperdalam agama.
Hidup memang misteri. Bocah yang dulu sempat diasuhnya kini menjadi orang sangat berpengaruh di dunia, sementara dirinya dianggap sampah oleh masyarakat di sekitarnya. Bahkan ketika dirinya bercerita kepada orang lain bahwa ia pernah mengasuh Obama ketika masih kecil, hanya dianggap lelucon tak lucu dan gila. ( liputan6.com )
No comments:
Post a Comment