Mistery Puluhan Koper Yang Dikirim Ke Kamar 519 Hotel Premier Pekanbaru - Isu bagi-bagi uang menyengat di Hotel Premier Pekanbaru sebelum Kongres PSSI digelar yang berujung pembatalan dengan alasan intervensi pihak ketiga.
Awalnya, beredar pesan singkat (SMS) kepada para wartawan yang meliput langsung jalannya kongres, yang menginformasikan adanya transaksi jual beli suara dan dukungan yang terjadi di kamar No 519 lantai 5 Hotel The Premiere, Pekanbaru, Sabtu (26/3/2011).

Saat Tribunnews memantau ke kamar 519 sekitar pukul 16.00 WIB, tujuh orang yang keluar dari lift terlihat membawa beberapa kardus botol air mineral ukuran 600 ml, yang diduga berisi uang suap untuk memuluskan jalan seorang kandidat yang kembali menginginkan kursi kepemimpinan PSSI. Kardus-kardus tersebut dibawa ke kamar 519 dan langsung diamankan beberapa orang yang berada di kamar tersebut.
Begitu kardus-kardus tersebut masuk kamar para peserta kongres PSSI, belum jelas maksud kedatangan mereka, berdatangan silih berganti keluar masuk ke dalam kamar 519 itu. Kejadian tersebut sempat berlangsung lama. Bahkan, tak hanya peserta kongres yang entah utusan dari mana, sejumlah pengawal juga terlihat berjaga-jaga di depan kamar itu.
Menurut seorang perwira Polisi yang mengaku secara kebetulan sedang berada di sekitar kamar tersebut, adanya isu suap menyuap dan bagi-bagi uang dalam kongres juga sempat ia dengar dari dalam kamar. Perwira Polisi tadi membenarkan adanya isu penyerahan uang kepada sejumlah peserta kongres.
"Saya mendengar ada bagi-bagi uang di dalam kamar, tapi saya tidak melihat langsung. Karena dari tadi saya cuma duduk-duduk sambil merokok di lorong sini," ujar perwira Polisi tadi.
Usai beberapa peserta kongres bolak-balik kamar dengan mencurigakan, keanehan lainnya kembali muncul di kamar tersebut. Puluhan koper yang entah datang dari mana, tiba-tiba datang membanjiri bertumpuk-tumpuk di lorong depan lift, dekat kamar tersebut.
Menurut seorang petugas hotel yang bertugas membawa koper-koper itu ke kamar 519, puluhan koper tersebut dikirim ke hotel atas nama satu orang. Namun, ia mengaku tidak mengetahui siapa nama pengirim koper tersebut.
Petugas tadi menceritakan, puluhan koper dengan berbagai bentuk dan ukuran dikirim ke hotel dengan menggunakan satu mobil box besar dengan tujuan yang sama, yakni kamar 519, Hotel The Premiere, Pekanbaru.
"Memang sangat aneh. Semua koper ini dikirim ke satu kamar yang sama. Pengirimnya juga atas nama satu orang. Tapi saya tidak tahu siapa. Saya hanya ditugaskan mengangkut ke atas," ujar petugas tadi.
Berdasarkan pengamatan Tribun, kamar 519 yang posisinya sedikit menyudut, tiba-tiba ditunggui banyak orang dengan wajah-wajah mencurigakan. Tercatat, lebih dari lima orang berdiri di depan kamar berukuran 4x4 meter tersebut.
Beberapa orang yang berjaga di sekitar kamar juga langsung bereaksi ketika ada orang yang mendekati kamar tersebut. Bahkan, ketika Tribun bersama beberapa wartawan cetak dan elektronik lain mencoba mendekati kamar, dua orang berbadan tegap dengan kepala plontos langsung mendekat dan mengintrograsi maksud dan tujuan mendatangi kamar.
"Mau kemana mas? Konferensi pers tidak ada di ruangan sini," ujar seorang penjaga tersebut.
Menurut selentingan kabar yang beredar di kongres, koper-koper tersebut merupakan milik para pengurus klub dan pengprov PSSI yang ikut ajakan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid melancong ke Eropa. Kuat dugaan, koper-koper itu memang dikondisikan untuk masuk kamar 519 terlebih dahulu sebelum diambil para pemiliknya.
Jika dikaitkan dengan keberadaan kerdus mie instan yang terlebih dahulu masuk kamar 519 sebelum koper-koper mencurigakan tersebut, ada dugaan jika isi dari kerdus-kerdus yang dengan cepat dibawa ke kamar 519 dibagi ke dalam koper-koper tersebut. ( tribunnews.com )
Awalnya, beredar pesan singkat (SMS) kepada para wartawan yang meliput langsung jalannya kongres, yang menginformasikan adanya transaksi jual beli suara dan dukungan yang terjadi di kamar No 519 lantai 5 Hotel The Premiere, Pekanbaru, Sabtu (26/3/2011).
Saat Tribunnews memantau ke kamar 519 sekitar pukul 16.00 WIB, tujuh orang yang keluar dari lift terlihat membawa beberapa kardus botol air mineral ukuran 600 ml, yang diduga berisi uang suap untuk memuluskan jalan seorang kandidat yang kembali menginginkan kursi kepemimpinan PSSI. Kardus-kardus tersebut dibawa ke kamar 519 dan langsung diamankan beberapa orang yang berada di kamar tersebut.
Begitu kardus-kardus tersebut masuk kamar para peserta kongres PSSI, belum jelas maksud kedatangan mereka, berdatangan silih berganti keluar masuk ke dalam kamar 519 itu. Kejadian tersebut sempat berlangsung lama. Bahkan, tak hanya peserta kongres yang entah utusan dari mana, sejumlah pengawal juga terlihat berjaga-jaga di depan kamar itu.
Menurut seorang perwira Polisi yang mengaku secara kebetulan sedang berada di sekitar kamar tersebut, adanya isu suap menyuap dan bagi-bagi uang dalam kongres juga sempat ia dengar dari dalam kamar. Perwira Polisi tadi membenarkan adanya isu penyerahan uang kepada sejumlah peserta kongres.
"Saya mendengar ada bagi-bagi uang di dalam kamar, tapi saya tidak melihat langsung. Karena dari tadi saya cuma duduk-duduk sambil merokok di lorong sini," ujar perwira Polisi tadi.
Usai beberapa peserta kongres bolak-balik kamar dengan mencurigakan, keanehan lainnya kembali muncul di kamar tersebut. Puluhan koper yang entah datang dari mana, tiba-tiba datang membanjiri bertumpuk-tumpuk di lorong depan lift, dekat kamar tersebut.
Menurut seorang petugas hotel yang bertugas membawa koper-koper itu ke kamar 519, puluhan koper tersebut dikirim ke hotel atas nama satu orang. Namun, ia mengaku tidak mengetahui siapa nama pengirim koper tersebut.
Petugas tadi menceritakan, puluhan koper dengan berbagai bentuk dan ukuran dikirim ke hotel dengan menggunakan satu mobil box besar dengan tujuan yang sama, yakni kamar 519, Hotel The Premiere, Pekanbaru.
"Memang sangat aneh. Semua koper ini dikirim ke satu kamar yang sama. Pengirimnya juga atas nama satu orang. Tapi saya tidak tahu siapa. Saya hanya ditugaskan mengangkut ke atas," ujar petugas tadi.
Berdasarkan pengamatan Tribun, kamar 519 yang posisinya sedikit menyudut, tiba-tiba ditunggui banyak orang dengan wajah-wajah mencurigakan. Tercatat, lebih dari lima orang berdiri di depan kamar berukuran 4x4 meter tersebut.
Beberapa orang yang berjaga di sekitar kamar juga langsung bereaksi ketika ada orang yang mendekati kamar tersebut. Bahkan, ketika Tribun bersama beberapa wartawan cetak dan elektronik lain mencoba mendekati kamar, dua orang berbadan tegap dengan kepala plontos langsung mendekat dan mengintrograsi maksud dan tujuan mendatangi kamar.
"Mau kemana mas? Konferensi pers tidak ada di ruangan sini," ujar seorang penjaga tersebut.
Menurut selentingan kabar yang beredar di kongres, koper-koper tersebut merupakan milik para pengurus klub dan pengprov PSSI yang ikut ajakan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid melancong ke Eropa. Kuat dugaan, koper-koper itu memang dikondisikan untuk masuk kamar 519 terlebih dahulu sebelum diambil para pemiliknya.
Jika dikaitkan dengan keberadaan kerdus mie instan yang terlebih dahulu masuk kamar 519 sebelum koper-koper mencurigakan tersebut, ada dugaan jika isi dari kerdus-kerdus yang dengan cepat dibawa ke kamar 519 dibagi ke dalam koper-koper tersebut. ( tribunnews.com )
No comments:
Post a Comment