Ada apa dengan diagnosa Demam Berdarah

Ada apa dengan diagnosa Demam Berdarah. Ada apa dengan diagnosa Demam Berdarah yang telah dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Omni International ?

  1. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.
  2. Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah.
  3. dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya.
  4. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja.
  5. Saya tanyakan ke dokter tersebut saya sakit apa sebenarnya dan dijelaskan saya kena virus udara. Saya tanyakan berarti bukan kena demam berdarah. Tapi, dr H tetap menjelaskan bahwa demam berdarah tetap virus udara.
  6. Dokter jaga datang namun hanya berkata menunggu dr H saja.

Ada apa sebenarnya sehingga tak ada dokter di Rumah Sakit Omni International yang berani memberikan penjelasan tentang penyakit Demam Berdarah ?. Padahal penyakit Demam Berdarah adalah penyakit yang sudah umum di negara kita sehingga bukan lagi penyakit yang istimewa ?

Ketidak beranian dokter yang merupakan bagian dari pelayan di Rumah sakit Omni International setelah melakukan pengecekan bisa saja menimbulkan beberapa persepsi diantaranya :

  1. Hasil pengecekan dokter jaga tidak sama dengan data pasien yang sudah divonis menderita Demam Berdarah oleh dokter H, sehingga dokter jaga tidak ingin terlibat dalam kemungkinan kesalahan diagnosa awal yang dilakukan dokter H
  2. Kemampuan atau kompetensi dokter jaga di Rumah Sakit Omni International kualitasnya sangat rendah sehingga belum mampu memberikan kesimpulan tentang jenis penyakit yang diderita pasien

Ctt : ini hanya pendapat dan analisa saya yang buta masalah rumah sakait saja. Mudah-mudahan tidak akan membawa saya ke penjara karena telah menyampaikan pendapat di negeri merdeka ini

Beberapa Keanehan dan Lelucon di Rumah Sakit Omni International yang terungkap melalui hasil analisa laboratorium di Rumah Sakit Omni International dari trombosist 27.000 menjadi 181.000 dan hasil lab yang tidak dicetak sampai catatan hasil lab 27.000 ada pada manajemen Rumah Sakit Omni International serta kurir Rumah Sakit dan penerima surat yang bernama Rukiyah.

  1. dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah thrombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000.
  2. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.
  3. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?).
  4. Saya tanyakan berarti bukan kena demam berdarah. Tapi, dr H tetap menjelaskan bahwa demam berdarah tetap virus udara.
  5. Kami berdebat mengenai kondisi saya dan meminta dr H bertanggung jawab mengenai ini dari hasil lab yang pertama yang seharusnya saya bisa rawat jalan saja. dr H menyalahkan bagian lab dan tidak bisa memberikan keterangan yang memuaskan.
  6. Saya ngotot untuk diberikan data medis hasil lab 27.000 namun sangat dikagetkan bahwa hasil lab 27.000 tersebut tidak dicetak dan yang tercetak adalah 181.000.
  7. Kepala lab saat itu adalah dr M dan setelah saya komplain dan marah-marah dokter tersebut mengatakan bahwa catatan hasil lab 27.000 tersebut ada di Manajemen Omni.
  8. Tanggapan dr G yang katanya adalah penanggung jawab masalah komplain saya ini….. Dia mengelak bahwa lab telah memberikan hasil lab 27.000 sesuai dr M informasikan ke saya. … dan berjanji akan memberikan surat tersebut jam 4 sore.
  9. Saya telepon dr G sebagai penanggung jawab kompain dan diberikan keterangan bahwa kurirnya baru mau jalan ke rumah saya. Namun, sampai jam 4 sore saya tunggu dan ternyata belum ada juga yang datang ke rumah saya. Kembali saya telepon dr G dan dia mengatakan bahwa sudah dikirim dan ada tanda terima atas nama Rukiah.
  10. Saya minta disebutkan alamat jelas saya dan mencari datanya sulit sekali dan membutuhkan waktu yang lama. Logikanya dalam tanda terima tentunya ada alamat jelas surat tertujunya ke mana kan?

Keanehannya atau leluconnya adalah :

  1. Dari mana dokter H mendapatkan data tentang trombosit 27.000 dan dokter I yang melakukan pemeriksaan ulang juga mendapatkan hasil trombosist 27.000 ? Mungkinkah angka 27.000 itu berupakan hasil perenungan atau khayalan saja. Saya rasa tidak karena setidaknya darah yang sama diperiksa dua kali dengan hasil yang sama, sehingga kemungkinan salahnya kecil sekali kalau benar-benar sudah diperiksa.
  2. Hasil lab yang 27.000 tidak dicetak yang dicetak hanya yang 181.000. Ternyata dalam masalah pencetakan data saja sudah ada diskriminasi. Angka 181.000 lebih baik dari 27.000 sehingga yang dicetak hanya yang lebih baik saja.
  3. Hasil lab yang 27.000 tidak dicetak tetapi ada di Manajemen Rumah Sakit Omni Internasional. Pihak Manajemen Omni Internasional dapat dari mana yaa ??. kemudian ; Dr G mengelak telah memberikan hasil lab 27.000 sesuai dengan informasi dr M tapi berjanji memberikan surat tersebut jam 4 sore setelah dirundingkan dengan menjemen. Berarti dugaannya adalah bahwa hasil lab yang 27.000 benar-benar ada dan sekarang ada di Manajemen Rumah Sakit Omni Internasional
  4. Kemanakah Kurir Rumah Sakit Omni International menyampaikan surat dan siapakah penerima surat yang bernama Rukyah ? Yang pasti bukan siluman, karena siluman tidak bisa membuat tandatangan dan sekolah untuk siluman saya rasa belum pernah didirikan sehingga kemungkinan siluman tidak bisa tulis baca. ( ya ngak frend ? )
  5. Kenapa Dokter G sangat kesulitan untuk menyebutkan alamat yang ada pada tanda terima surat dari kurir yang diterima Rukiyah yang kemungkinan sedang dipegang dokter G karena baru saja menginformasikan bahwa surat sudah diterima oleh Rukyah. ? atau mungkin tulisan yang menyatakan alamat si penerima surat pada tanda terima yang diberikan kurir terlalu kecil dan jelek seperti tulisan tangan saya sehingga sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk membacanya

Setidak-tidaknya itulah Lelucon dan Keanehan yang terlihat secara nyata bagi saya setelah membaca email asli Prita Mulyasari yang dimuat di berbagai Koran elektronik seperti yang juga saya copas pada postingan berikut yang bertujuan untuk mendukung ibu Prita Mulyasari dan tentunya saya juga sangat mengharapakan kepada semua blogger Indonesia untuk menampilkan dukungan kepada ibu Prita Mulyasari serta kekebebasan menyampaikan pendapat dalam dunia internet Indonesia.[ Kajian Umum ]

KALAU BUKAN KITA YANG MENDUKUNG SIAPA LAGI … ???!!!

Baca juga yang ini :



· Artikel Islam Lengkap

· Benarkah Dokter Lebih Baik Dari Ponari ?!

· Pilih Ponari atau Diracun Dokter ?!

· Dukun Instan

· Mendadak Jadi Dukun

· Bisnis Dokter Di Rumah Sakit

· Penomena Pemurtadan

· Gerakan Kristenisasi Berkedok Islam

· Perang Untuk Satpol PP

· Peltu = Nempel Metu


No comments:

Post a Comment