Membedah Laptop Sang Gembong Teroris. Polisi membeberkan isi komputer jinjing atau laptop milik gembong teroris nomor satu, Noordin M Top, Selasa 29 September 2009.
Menurut Kepala Unit Cyber Crime Bareskrim Polri, Komisaris Besar Petrus Golose, dalam laptop Noordin ada tulisan milik Saefudin Jaelani (SJ) alias Saefudin Zuhri.
Dari dokumen tulisan Saefudin Jaelani (SJ), polisi bisa mengetahui pembagian tugas dalam jaringan teroris Noordin M Top. "Kita adalah organisasi yang rapi, ada pimpinan, ada bendahara, ada yang ngurusi dana, cari orang alias provokasi, mengeluarkan fatwa, menjaga keluarga mujahid, cari bahan peledak, cari senjata, urusan politik, mengambil film rekaman, kurir, pencari mobil," kata Petrus, menirukan isi tulisan Saefudin Jaelani (SJ).
Kata Petrus, peran-peran tersebut bukan rekaan polisi, tapi berdasarkan tulisan anggota jaringan teroris.
Selain merinci peran anggota jaringan teror, dari tulisan Saefudin Jaelani (SJ) juga bisa diketahui mengapa kelompok teroris Noordin M Top beroperasi di Indonesia. Termasuk mengapa teroris mengincar Amerika dan Australia.
"Negara beserta sistem UU adalah kafir," kata Petrus menirukan tulisanSaefudin Jaelani (SJ) .
"Meneruskan dakwah di KBRI yang berujung pada sikap tak jelas dan kawan-kawan bermuamalah dengan toghut-toghut KBRI," tambah Petrus, masih menirukan tulisan Saefudin Jaelani (SJ).
Menurut Petrus, sejak 2005 sampai saat ini,Saefudin Jaelani (SJ) punya posisi penting dalam jaringan Noordin. "Dia pimpinan strategis jaringan Al Qaeda Asia Tenggara," tambah dia. Pria yang kerap disapa 'Udin' ini banyak terlibat dengan jaringan Al Qaeda.
Dalam pengeboman di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton 17 Juli 2009 lalu, Saefudin Jaelani (SJ) berperan sebagai pimpinan lapangan sekaligus perekrut pelaku bom, Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan Maulana. Saefudin Jaelani (SJ) kini masih dalam pengejaran Polri.
ooOoo
Salah satu yang dibeber polisi adalah rekaman video persiapan pengeboman Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton. Dalam video terlihat dua bomber Marriott dan Ritz Carlton, Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan Maulana.
"Tanggal 21 Juni 2009, tiga minggu sebelum peledakan Dani dan Nana melakukan meeting di lapangan di depan Ritz Calrton dan Marriott," kata Kepala Unit Cyber Crime Bareskrim Polri, Komisaris Besar Petrus Golose di Markas Besar Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa siang.
Nana dan Dani juga tampak jogging dan stretching di lapangan depan Marriott dan Ritz Carlton. Dalam rekaman, tampak Nana dan Dani memakai celana olahraga panjang dan kaus lengan panjang mirip sweater.
Keduanya juga tampak sedang berbincang di taman depan dua hotel nahas itu.
"Berdasarkan pembuktian yang diperoleh di Mojosongo, Solo [tempat Noordin ditembak mati], itu adalah survei sasaran peledakan," tambah Petrus.
Dani dan Nana meledakan dua hotel mewah di Jakarta, Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton pada 17 Juli 2009. Pasca peledakan itu, polisi memburu Noordin M Top yang dipercaya dalang dari serangan teror tersebut.
Lolos dari penggerebekan Temanggung, nyawa Noordin melayang dalam penggerebekan di Solo.
Noordin tewas bersama tiga pengikutnya yakni Ario Sudarso alias Suparjo Dwi Anggoro alias Aji alias Dayat alias Mistam Husamudin, Adib alias Susilo, dan Bagus Budi Pranoto alias Urwah.
Disalin dari : Vivanews.com
No comments:
Post a Comment