Mencermati Kebohongan Sjahril Djohan Versi Susno Duadji

Mencermati Kebohongan Sjahril Djohan Versi Susno Duadji - Terdakwa kasus dugaan penerimaan suap PT Salmah Arwana Lestari, Komisaris Jenderal Susno Duadji, membantah keras semua keterangan yang disampaikan Sjahril Djohan. Semua bantahan itu dibeberkan dalam pledoinya dan disebut Susno sebagai kebohongan.

Yang pertama soal kedatangan Sjahril Djohan ke rumahnya pada 4 Desember 2008. Tidak ada seorang saksipun, kata Susno, yang melihat kedatangan Sjahril Djohan. Juga tidak ada seorang pun yang melihat Sjahril Djohan keluar dari rumahnya.


http://suaramedia.com/images/resized/images/stories/2011/1berita/2_nasional/susno-duadji2_200_200.jpg

Terdakwa kasus korupsi PT Salmah Arowana Lestari dan Penggelapan dana pengamanan Pemiilihan Umum Kepala Daerah Jawa Barat, Komisaris Jenderal Susno Duadji, tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. (foto: koruptorindonesia.com)


Jadi, "Lewat mana Sjahril Djohan keluar dan masuk," tanya Susno saat membacakan pledoinya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2011).

Kedua, sebelum datang ke rumah Susno, Sjahril mengaku menemui Haposan Hutagalung di Hotel Sultan. Padahal dalam keterangan lain, Sjahril Djohan menyebutkan bahwa dia baru tiba di kediaman Susno menjelang tengah malam.


Kemudian, Susno juga menyinggung soal pengakuan Sjahril Djohan yang mengatakan bertemu dengan Sjamsurizal pada tanggal 4 Desember 2008. Pernyataan Sjahril tersebut, bertentangan dengan kesaksian Sjamsurizal yang mengatakan datang ke rumah Susno pada 27 Desember 2008. "Anak kecilpun tahu Sjahril Djohan berbohong, mana mungkin bertemu harinya berbeda, jamnya berbeda," ucapnya.


Susno mengungkap kebohongan Sjahril Djohan lainnya. "Ada juga kebohongan Sjahril Djohan yang membuat kita mati ketawa," ujar mantan Kapolda Jawa Barat ini.


Menurut pengakuan Sjahril, ketika itu Susno menemuinya sambil menggendong cucu. "Cucu saya yang tinggal di Abu sherin belum lahir," ujarnya. Menurut Susno, cucunya baru lahir pada tanggal 24 Februari 2009. "Aneh. Semakin lucu. Lebih lucu lagi JPU mempercayai cerita yang tidak masuk akal," sambungnya.


Di persidangan ini, Sjamsurizal, mengatakan ruang tamu adalah ruang yang ada televisinya, ada kursi warna cokelat, ada meja makan. "Ruang yang dimaksud Sjamsurizal sebagai ruang tamu adalah ruang keluarga," kata dia.


Menurut Susno, mereka yang berada di ruang tamu tidak dapat melihat ke ruang keluarga. Demikian pula sebaliknya.


Selain itu, dia juga menerangkan kursi di ruang tamu berbentuk sofa, letter L, dan warna cokelat. "Kursi ruang tamu di Jalan Abu Sherin bukan berwarna cokelat," kata dia.


Belum cukup sampai di sini kebohongan Sjahril Djohan versi Susno. Setelah menemui Haposan. Dia menelepon Haposan dan mengatakan akan menyerahkan uang kepada Susno. "Bisa jadi uang Rp500 juta diambil Sjahril Djohan dengan meminjam nama Susno Duadji," kata dia.


Kemudian, pada 5 Desember 2008, Sjahril Djohan meneruskan pesan singkat dari Susno kepada Haposan. "Tidak mungkin memfoward sms yang belum dikirim," kata dia. Susno mengaku, baru mengirim SMS pada tanggal 10 Desember 2008.


Susno juga mengaku tidak tahu menahu soal posisi berkas Salmah Arwana Lestari yang diyakini telah dinyatakan lengkap sejak awal 2010. "Saya tidak tahu," tegas Susno.

Sebelum ke pengadilan, pagi harinya Susno sempat ke kantornya di Markas Besar Kepolisian RI, Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan. Mantan Kepala Polda Jawa Barat itu sempat menghadap Kepala Polri, Jenderal Timur Pradopo. Namun dia enggan berkomentar soal pertemuan itu.


Saat ditanyakan mengapa ia menggunakan pakaian dinas, ia pun enggan menjawab. Pengacara Susno. Henry Yosodiningrat menimpali, kliennya menggunakan pakaian dinas karena baru saja berdinas. Saat ditanya kenapa tidak mengganti pakaian, Henry pun menjawab "Nggak usah nanya yang tidak perlu," dengan nada kesal.

Susno pun melenggang ke dalam ruang sidang. ( suaramedia.com )




Mungkin Artikel Berikut Juga Anda Butuhkan...!!!



No comments:

Post a Comment